RAHASIA MAKANAN TEPAT UNTUK CEDERA OLAH RAGA

Cedera umumnya terjadi pada saat melakukan olahraga. Pada olahraga high-impact, seperti sepak bola, futsal, badminton, basket, tenis dan olahraga bela diri, kemungkinan akan terjadinya ACL akan lebih tinggi.

Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah urat didalam sendi yang berfungsi untuk menjaga kestabilan sendi lutut. ligament sendiri merupakan jaringan fibrosa dan fungsi utamanya adalah menghubungkan tulang ke tulang lain dan mencegah gerakan sendi yang tidak normal.
Cedera pada ligamen akan memakan waktu lama untuk sembuh. Namun, nutrisi yang baik bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Mengkonsumsi kalori yang cukup dengan diet anti-inflamasi, misalnya, bukan hanya dapat mencegah terjadinya cedera, namun juga dapat mempercepat pemulihan pada saat terjadi cedera.
Kebutuhan kalori setiap orang berbeda. Atlet membutuhkan kalori lebih tinggi dibandingkan orang-orang dengan aktifitas ringan, seperti pegawai kantoran. Kebutuhan kalori atlet juga ditentukan dari jenis olahraga dan intensitasnya. Untuk memperbaiki atau menjaga kesehatan, atlet membutuhkan protein sebesar 15%-20%, 30% lemak, dan 50%-55% karbohidrat dari total kalori yang dibutuhkan.
Pencegahan terhadap cedera ligamen ini menjadi penting, mengingat resikonya cukup massif. Inflamasi atau peradangan dapat memicu terbentuknya radikal bebas. Semakin banyak latihan yang dilakukan seorang atlet, maka semakin banyak pula radikal bebas yang dihasilkan.
Radikal bebas ini dapat merusak sel-sel otot dan memacu inflamasi berikutnya dan peroksidasi lemak. Hal ini menjadi penyebab nyeri otot. Bahkan, radikal bebas juga dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah dan berbagai penyakit. Yang juga perlu menjadi catatan, konsumsi alkohol dan rokok dapat meningkatkan oksidasi radikal bebas yang menghasilkan proses inflamasi, yang dapat memperparah cedera.
KONSUMSI YANG BAIK
Langkah pertama pada penangangan cedera yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi peradangan di wilayah cedera dan mengkonsumsi makanan yang mengandung enzim preteolitik, karena enzim proteolitik mempunyai sifat anti-inflamasi. Beberapa contoh makanan yang kaya enzim proteolitik yaitu nanas dan akar jahe.
Selain enzim proteolitik, vitamin A, C, dan E juga memiliki sifat anti-inflamasi yang sangat baik untuk mengurangi peradangan pada cedera. Vitamin A dapat mempercepat pembentukan produk kolagen, yang merupakan vitamin vital dalam ACL, meniscus, ligamen, dan tendon lainnya.
Vitamin C juga dibutuhkan untuk menghasilkan kolagen dalam tubuh dan ini penting dalam penyembuhan ligament. Vitamin C bukanlah vitamin yang bisa disintesis dari tubuh sendiri. Dengan demikian, perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C agar tubuh memilikinya. Untuk meningkatkan kekuatan kerja dari vitamin C, diperlukan Flavonoid yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan melindungi sel dari kerusakan oksigen, pembuluh darah dari rupture atau kebocoran. Sementara itu, vitamin E membantu meminimalkan stress oksidatif dan pembengkakan lutut. Makanan yang banyak mengandung vitamin A adalah wortel, plum, apricot, melon, paprika merah, mangga, ubu jarar, dan juga ikan tuna, serta sirip biru. Sementara makanan yang kaya akan vitamin C dan Flavonoid meliputi buah sitrus (jeruk, lemon, jeruk nipis), brokoli, tomat, apel, blueberry, stroberi, bawang merah, dan kol. Untuk vitamin E, bisa kita dapatkan di makanan seperti tahu, bayam, almond, biji bunga matahari, alpukat, ikan, minyak zaitu, dan brokoli.
Mineral yang penting juga untuk mempercepat proses penyembuhan cedera adalah zinc. Zink merupakan mineral yang sangat baik dalam memerangi peradangan dan menjaga sistem kekebalan tubuh agar kuat. Ketika satu bagian tubuh terluka, maka tubuh akan mengalihkan semua semua zinc ke bagian yang cedea untuk melawan peradangan. Dengan demikian, bagian lain dari tubuh akan memiliki definisi zinc. Untuk mencegah kekurangan zinc, penting mengkonsumsi makanan yang kaya zinc seperti tiram, gandum, daging sapi, ayam, bayam, kacang-kacangan (almond, pecan).
Selain vitamin A, C, E, Flavonoid serta mineral Zinc, protein merupakan salah satu zat gizi yang paling berperan penting dalam mempercepat proses penyembuhan cedera. Protein dapat dengan mudah didapat dari makanan seperti daging, telur, ikan, tempe, tahu, dan produk kedelai. Kekurangan protein akan menyebabkan berbagai penyakit di tubuh.
Untuk memastikan penyembuhan yang cepat pada cedera akan memerlukan terapi fisik, jika memungkinkan akan dilakukan tindakan operasi, dan dukungan nutrisi yang tepat untuk mempercepat penyembuhan.
