Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

cacar-monyet-ilustrasi-5cd904c4e5b50.png

Saat ini cacar monyet atau monkey pox telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global pasalnya laporan kasus cacar monyet terus bertambah dan telah terdeteksi pada puluhan negara di berbagai belahan dunia.

Dilansir dari kementerian kesehatan republik Indonesia, “Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia” jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, M.Kes. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril menyebut bahwa Indonesia dikategorikan sebagai klasifikasi satu oleh WHO. Klasifikasi satu punya arti negara yang belum pernah mencatat kasus cacar monyet selama 21 hari.

Seperti yang kita ketahui cacar monyet hampir mirip dengan cacar air yang sudah ada sebelumnya, meski begitu tetap ada perbedaanya. Perbedaan tersebut terlelat pada jenis virus, gejala dan perkembangan kedua virus tersebut. Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopexvirus. Virus ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958. Sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Dilansir dari Kemenkes RI, Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus. “Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” terang dr. Muhammad Syahril, Sp.P., MPH juru bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tanda gejala yang terjadi jika terinfeksi cacar monyet (monkey pox) :

  1. Demam
  2. Sakit Kepala
  3. Nyeri Otot
  4. Kelelahan
  5. Sakit punggung
  6. Pembengkakan kelenjar getah bening

Dalam 1 – 3 hari setelah demam, akan muncul ruam pada wajah serta pada area tubuh lainnya. Dan masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari. Kasus yang lebih parah biasanya terjadi pada orang dengan tingkat imunitas yang lemah dan anak-anak.

Bagaimana cara mencegah agar terhindar dari cacar monyet?

Dikutip dari CDC, vaksin cacar (smallpox) dapat digunakan sebagai upaya mencegah terlular cacar monyet.

Selain itu, beberapa cara lain yang bisa anda lakukan untuk mencegah infeksi virus ini, antara lain :

  1. Menghindari kontak dengan hewan yang sakit
  2. Menghindari orang yang terpapar virus
  3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  4. Mengonsumsi daging yang matang.

Kewaspadaan terhadap cacr monyet memang sangat diperlukan seiring dengan naiknya jasus yang terjadi di beberapa negara. Dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat diharapkan bisa mencegah terjadinya penularan virus. Tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (atau menggunakan hand sanitizer berbasis alcohol) dapat menjadi slaah satu cara efektif untuk mencegah sebagian besar infeksi virus.

Kapan harus pergi ke dokter?

Jika anda merasa melakukan kontak dengan seseorang atau hewan liar yang dicurigai terinfeksi monkeypox, segera konsultasikan ke dokter. Terlebih jika anda setalh melakukan perjalanan dari negara yang terpapar wabah ini. Dan apabila anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan diatas, sebaiknya seger memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan ini juga membantu mencegah timbulnya penyakit komplikasi.

Meskipun cacar monyet merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan endirinya (self-limited disease), tapi gejalnya dapat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Apalagi cacar ini cenderung sembuh lebih lama dibandingkan dengan penyakit cacar lainnya.

Jika sahabat ortho memiliki keluhan atau gejala yang mengarah kepada cacar monyet atau monkey pox segera konsultasikan ke dokter terdekat anda. Atau bisa anda konsultasikan ke dokter spesialis anak di Rumah Sakit Orthpedi dan Traumatologi Surabaya.

Dokter Spesialis Anak :

Dr. Haryson Tondi W, Sp. A

Jadwal Praktek :

Rabu : 18.00 – 19.00

Poli Orthopedi dan Traumatologi Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan Pendaftaran

(031) 574 31 574 / 574 31 299

Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD :

(031) 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

Temukan artikel seputar kesehatan yang menarik lainnya hanya di www.surabayaorthopedi.com

 

References :

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Chickenpox. 
Healthline. Diakses pada 2022. Chickenpox. 
CDC.gov. Diakses pada 2022. Monkeypox Prevention.

Kemenkes RI. Diakses pada 2022 Waspada Wabah Cacar Monyet.

Image :

https://www.freepik.com/free-photo/skin-allergy-person-s-arm_19672645.htm?query=eczema (gambar hanya ilustrasi)


MCU-PAKET-LAB.jpg

Seperti yang sahabat ortho ketahui, momen Hari Raya Idul Adha sangat kental kaitannya dengan penyembelihan hewan kurban seperti kambing, sapi, kerbau, domba atau yang lainnya. Momen ini tak luput juga dari beragamnya sajian makanan yang berasal dari bahan tersebut. Dengan beragamnya olahan daging yang menggugah selera, acap kali beberapa orang kalap ketika menyantap sajian khas Idul Adha tersebut. Padahal, jika Anda terlalu berlebihan dalam mengonsumsinya dapat menyebabkan dampak bagi tubuh Anda.

Sejumlah gangguan kesehatan berikut rentan muncul atau kambuh jika Anda tidak membatasi asupan makanan yang berbahan dasar daging.

Lantas, 3 penyakit apa saja yang sering muncul atau kambuh saat perayaan Idul Adha?

  1. Hipertensi

Penyakit pertama yang kerap menyerang saat perayaan Idul Adha adalah hipertensi atau darah tinggi. Penyebabnya karena saat Idul Adha makanan yang disajikan kebanyakan makanan-makanan berlemak mengandung banyak  garam dan santan seperti gulai dan rendang. Dimana makanan tersebut sangat memicu naiknya tekanan darah.

  1. Kolesterol Melonjak Naik

Makanan berbahan dasar daging seperti daging ka,bing atau sapi mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Meski demikian, daging-daging tersebut menyimpan banyak lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat pada tubuh kita. Kadar kolesterol yang ini ini bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah lalu mengeras, akibatnya dalam jangka panjang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.

  1. Asam Urat

Asam urat juga menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang saat Idul Adha. Asam urat merupakan penyakit yang disebabkan karena tingginya kadar purin yang cukup tinggi. Daging merah seperti daging kambing/domba dan daging sapi merupakan makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi. Oleh karena itu, bagi Anda yang sudah memiliki penyakit asam urat sangat dianjurkan untuk membatasi konsumi daging sata perayaan Idul Adha. Selain itu, konsumsi jeroan hewan kurban juga sebaiknya Anda hindari.

Seperti yang telah kita ketahui, daging merah memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat yang dapat memicu risiko gangguan jantung dan pembuluh darah, jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Tentunya Anda tidak ingin kan muncul gangguan kesehatan di tubuh Anda setelah merayakan Idul Adha?

Menurut ahli gizi Universitas Airlangga (UNAIR), Lailatul Muniroh, S.KM, M.Kes, mengonsumsi daging secara berlebihan dapat memicu naiknya kolesterol dalam darah. Menurutnya, perlu dilakukan langkah preventif dan beberapa hal agar dapatmenurunkan kolesterol setelah Idul Adha. Dikutip dari laman resmi kampus Unair (2022).

Lebih lanjut, Lailatul menuturkan 3 tips untuk mengelola kadar kolesterol setelah Idul Adha. Apa saja? Mari kita simak bersama.

  1. Perbanyak konsumsi buah dan sayur atau makanan yang tinggi serat

Langkah pencegahan pertama adalah dengan mengonsumi banyak sayur dan buah yang memiliki serat tinggi. Contohnya seperi pisang, apel, jeruk wortel, dan brokoli. Selain itu, konsumsi sayur dari jenis kacang-kacangan seperti kacang polong dan buncis juga dapat embantu manurunkan kadar kolesterol.

 

  1. Kurangi makanan yang mengandung lemak yang tinggi

Langkah pencegahan selanjutnya adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak yang sangat tinggi. Pilihlah makanan yang rendah lemak seperti, ikan, putih telur, daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Tak lupa juga kurangi mengolah makanan dengan cara digoreng.

 

  1. Rutin olahraga dan sarapan dengan pengganti nasi

Langkah terakhir berikut dapat dilakukan untuk mencegah naiknya kadar kolesterol dalam darah yaitu dengan konsumsi makanan pengganti nasi seperti oatmeal. Oatmeal kaya akan nutrisi dan sumber serat larut yang akan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, oatmeal juga dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Tak lupa untuk rutin olahraga untuk basmi kolesterol jahat.

“Hidup sehat, bebas kolesterol jahat”

Selain itu, agar dapat mengurangi resiko penyakit yang ditimbulkan setelah Idul Adha, langkah terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan medical check up. Medical check up merupakan upaya yang dapat membantu sahabat ortho semua agar bisa mengetahui kondisi tubuh kita secara menyeluruh dan potensi penyakit yang kemungkinan menjangkit tubuh tanpa menimbulkan gejala. Melalui medical check up, kita akan dilakukan skrinning faktor-faktor risiko yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh kita agar dapat dilakukan pencegahan lebih dini. Dengan begitu penyakit tidak akan berkembang kearah yang lebih serius hingga berakibat fatal di kemudian hari.

Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) bagi sahabat ortho semua. Yuk segera periksakan diri anda dan pastikan tubuh kita tetap sehat dan bugar setelah Idul Adha.

Poli Orthopedi dan Traumatologi Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

References :

DetikEdu. Tips Kelola Kadar Kolesterol Usai Idul Adha. Diakses 2022

Healthline. Best Diet for Gout. Diakses 2022

UNAIR. Ahli Gizi Unair Bagi Tips atasi Kolesterol Tinggi saat Idul Adha. Diakses 2022

Images :

Freepik.com


young-lady-suffering-from-shoulder-pain-green-shirt-looking-uncomfortable-1-scaled.jpg

Sahabat ortho, sendi bahu merupakan sendi bola dan rongga yang terdiri dari 3 buah tulang. Tulang tersebut yaitu tulang lengan bagian atas, tulang belikat dan tulang selangka yang disokong oleh ligamen, tendon, otot agar posisi tetap stabil. Tahukah Anda bahwa bahu memberikan rentang gerak terbesar dalam tubuh kita. Ia memungkinkan kita untuk mengangkat dan memutar lengan ke segala arah. Dan untuk membantu kita menggerakkan bahu, sendi dibantu oleh cairan yang bernama cairan synovial yang melumasi kapsul bahu sendi.

Jika kapsul pada bahu menebal dan menjadi lebih kaku kencang serta berkurangnya cairan sinovial pada sendi maka dapat menyebabkan kekakuan pada bahu. Kondisi inilah yang dimaksud dengan Frozen Shoulder.

Frozen Shoulder atau Adhesive Capsulitis adalah gangguan yang terjadi di area bahu berupa rasa kaku dan nyeri. Kondisi ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu hingga terkadang tidak dapat digerakkan sama sekali. Kondisi ini biasanya berlangsung dalam hitungan bulan hingga tahun dan jarang kambuh di lokasi yang sama.

Bagaimana Gejalanya?

Dilansir dari Mayo Clinic gejala utama Frozen Shoulder  adalah rasa sakit dan kekauan yang menyebabkan bahu sangat suilt digerakkan atau bahkan tidak bisa digerakkan sama sekali. Gejala ini muncul dan biasanya terbagi menjadi 3 tahap, setiap tahapan berlangsung dalam beberapa bulan.

Berikut 3 tahapan gejala Frozen Shoulder :

  1. Freezing Stage

Nyeri setiap kali bahu digerakkan sehingga menyebabkan rentang gerak bahu terbatas. Tahap ini berlangsung sekitar 6 – 9 bulan.

  1. Frozen Stage

Nyeri berkurang, tetapi bahu semakin kaku dan sulit untuk digerakkan. Tahap ini berlangsung sekitar 4 – 12 bulan.

  1. Thawing Stage

Rentang gerak bahu membaik yang berlangsung selama 6 bulan sampai 2 tahun.

Apa Penyebabnya?

Belum diketahui pasti penyebab dari Frozen Shoulder. Namun ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami Frozen Shoulder. Diantaranya :

  1. Berjenis kelamin perempuan
  2. Berusia 40 tahun keatas
  3. Menderita penyakit sistemik seperti diabetes, Parkinson, TBC, penyakit jantung, dan gangguan hormone tiroid (Hipertiroid dan Hiptiroid).
  4. Mengalami imobilitas (tidak dapat bergerak) dalam waktu yang lama, misalnya akibat stroke, patah tulang pada lengan, pemulihan pasca operasi, cedera pada rotator cuff (otot pada bahu)

 

Bagaimana Diagnosis Frozen Shoulder?

Dirangkum dari HealthLine, langkah awal yang dilakukan adalah dengan melihat riwayat medis dan pemeriksaan fisik penderita. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat seberapa nyeri yang dirasakan dan untuk melihat jangkauan gerak pasien akibat frozen shoulder.

Beberapa pemeriksaan diagnostik mungkin juga diperlukan. Dokter akan melakukan pemindaian resonansi magnetik (MRI). Rontgen mungkin juga diuperlukanuntuk memeriksa radang sendi atau kelainan lainnya. Anda mungkin memerlukan artrogram untuk rontgen, yang melibatkan penyuntikan pewarna ke sendi bahu Anda sehingga dokter dapat melihat strukturnya.

Pengobatan Frozen Shoulder :

  1. Obat-obatan

Obat-obatan yang akan diberikan oleh dokter bertujuan untuk meredakan nyeri dan peradangan yang terjadi (Contoh ; aspirin dan ibuprofen). Jika nyeri terus terjaid, mungkin dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid ke area bahu yang bermasalah.

  1. Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)

Terapi fisik bertujuan untuk mengembalikan jangkauan lengan semaksimal mungkin. Selama sesi fisioterapi, dokter juga akan melakukan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation). TENS adalah terapi listrik yang dilakukan dengan menghantarkan arus listrik kecil melalui elektroda yang ditempelkan di kulit. Arus listrik tersebut bertujuan untuk menghambat impuls saraf yang menyebabkan rasa nyeri.

Selain terapi tersebut, pasien juga bisa melakukan kompres dingin pada bahu selama 15 menit di rumah dan lakukan beberapa kali dalam sehari. Hal ini dinilai cukup efektif untuk meredakan nyeri pada bahu.

  1. Perawatan Mandiri

Perawatan Mandiri sangat membantu mempercepat pemulihan. Diantaranya menggunakan obat sesuai dengan anjuran dokter, rutin berolahraga, ikut bimbingan dan ahli fisioterapi atau mengompres bahu yang nyeri dan kaku dengan menggunakan es batu. Kuncinya adalah, Anda mampu mempertahankan gerak bahu, sehingga Anda sangat dianjurkan untuk rutin melakukan rangsangan gerak bahu.

  1. Operasi

Operasi dilakukan jika konsumsi obat, fisioterapi dan perawatan mandiri tidak efektif membuat keluhan membaik. Tindkaan ini bertujuanuntuk melonggarkan beberapa jaringan ikat di sekitar bahu dan biasanya operasi dilakukan dua kali. Operasi pertama disebut manipulasi, sedangkan operasi kedua akan menggunakan alat arthroscopy untuk memotong jaringan parut.

erasi dilakukan jika konsumsi obat, pengobatan alternatif, dan perawatan mandiri tidak membuat frozen shoulder membaik. Tindakan ini bertujuan untuk melonggarkan beberapa jaringan ikat di sekitar bahu dan biasanya operasi dilakukan dua kali. Operasi pertama disebut manipulasi di bawah anestesi, sedangkan operasi kedua menggunakan arthroscopy untuk memotong jaringan ketat dan parut. Kedua operasi ini dilakukan pada waktu yang bersamaan.

Bagaimana Pencegahannya?

Dikutip dari Cleveland Clinic, menjalani fisioterapi setlah mengalami cedera pada bahu yang menyebabkan bahu teras sakit dapat membantu mengurangi risiko terkena Frozen Shoulder. Selain itu, fisioterapi juga disarankan untuk segera dilakukan oleh penderita yang mengalami stroke untuk mencegah kekaukan pada sendi bahu dan sendi lain yang mungkin terdampak.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anda atau keluarga anda mengalami gejala yang telah disebutkan diatas, maka segera periksakan ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi terdekat anda. Konsultasikan keluhan seputar kesehatan tulang, otot, sendi anda ke dokter spesialis orthopedi terdekat anda atau ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

Poli Orthopedi dan Traumatologi Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

References :

MayoClinic. Diakses pada 2022. Frozen shoulder.

Healthline. Diakses pada 2022. Frozen Shoulder. 

Medscape. Diakses pada 2022. Adhesive Capsulitis (Frozen Shoulder).

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Frozen Shoulder

Image :

https://www.freepik.com/free-photo/young-lady-suffering-from-shoulder-pain-green-shirt-looking-uncomfortable_15330814.htm#page=4&query=shoulder%20pain&position=31&from_view=search


materi-ES-feed-2-1200x1200.jpg

 

Hai #SahabatOrtho
Dalam rangka hari ulang tahun Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya yang ke-11, yuk ikuti Lomba Foto dan Dance Reels RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

Raih kesempatan menjadi pemenang dengan total hadiah uang tunai jutaan rupiah.

Ketentuan Lomba :

  1. Post video reels di instagram dengan tema HUT ke -11 RSOT SUrabaya
  2. Durasi reels maksimal 60 detik atau 1 menit
  3. Video boleh dilakukan sendiri atau berkelompok
  4. Lomba untuk umum
  5. Konten tidak mengandung SARA, pornografi, kekerasan dan bermuatan negatif
  6. Follow dan Tag akun @rsotsurabaya
  7. Repost postingan (poster lomba) pada akun instagram anda serta tag 5 teman anda
  8. Gunakan caption menarik sesuai dengan hashtag #HUTRSOTSURABAYA11 #SpiritToAchieveBeyondTheGoals #RSOTSURABAYA #PhotoNReelsCompetition #YourBoneAndJointSolution
  9. Penilaian berdasarkan keunikan, kratifitas dan kesesuaian dengan tema
  10. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

“Spirit to Achieve Beyond the Goals”

Contact Person :
– Lomba Dance Reels & Foto
083854486535 (Rizki)

Salam Sehat
RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –


BRANDON-1200x1604.png
22/Jul/2024

Sesuai dengan misi kami yaitu menghadirkan teknologi demi mendukung pelayanan kesehatan di bidang Orthopedi maka RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menghadirkan MRI Weight Bearing.

MRI Weight Bearing adalah terobosan teknologi MRI canggih yang dirancang untuk seluruh pemeriksaan Muskuloskeletal (otot, tulang, dan sendi ). Baik dalam posisi klinostatik (terlentang) ataupun dengan ortostatik (menahan beban), dengan menggunakan konsep Gantry Terbuka/Open Gantry (tidak masuk tabung), maka memungkinkan untuk pasien dengan phobia “Claustrophobia” yaitu orang yang takut berada di ruang tertutup dan sempit.

Weight Bearing menawarkan pendekatan MRI Revolusioner yang meningkatkan akurasi diagnostic dan kepercayaan diri untuk aplikasi Muskuloskeletal. Sistem Weight-Bearing MRI yang sepenuhnya diperbarui dengan tampilan baru, ergonomik baru, dan Teknik akuisisi baru.

 

Keunggulan Weight Bearing MRI 

  1. Open Magnet System

Weight Bearing MRI memiliki keunggukan yaitu pasien dapat melakukan pemeriksaan dengan leluasa dan tidak akan merasa takut karena pemeriksaan dilakukan kepada pasien tanpa pasien harus memasuki lubang kecil seperti MRI Konvensional pada umumnya, sehingga MRI ini sangat cocok untuk semua pasien.

  1. Tilt Position

Weight Bearing MRI akan memberikan sudut pandang baru sehingga dapat secara lebih akurat dalam proses mendiagnosis patologi Muskuloskeletal yang dipengaruhi oleh posisi menahan beban, anatomi manusia, sehingga pencitraan MRI pada posisi berdiri atau sudut kemiringan tertentu memungkinkan untuk memperoleh detail tambahan yang biasanya tidak terlihat dengan MRI Konvensional.

  1. Dynamic Imaging

Mampu memberikan perubahan biometrik dari tulang belakang sendi lutut, sendi bahu dan pergelangan kaki, sendi pergelangan tangan. Karena desain magnet terbuka, jadi sistem mampu melakukan gambar dynamic realtime dari gerakan sendi untuk mengevaluasi artikulasi sendi tulang belakang.

Karena alat ini dapat berputar dari 0 hingga 90 derajat, maka dapat membandingkan patologi/kelainan sendi secara statis maupun dinamis (Real Time) dengan perubahan posisi sendi. MRI konvensional mungkin tidak menunjukkan patologi yang terkait dengan gejala-gejala ini, tetapi MRI Weight Bearing memberi Anda sudut pandang baru sehingga Anda dapat secara akurat mendiagnosis patologi Muskuloskeletal yang dipengaruhi oleh posisi menahan beban.

 

MRI Weight Bearing menawarkan fitur dan kemampuan canggih seperti :

  • Kualitas gambar yang mengesankan
  • Menggunakan teknologi Open/Permanen magnetic
  • Konsep Open Gantry sehingga tidak ada efek Claustrophobia
  • Weight-Bearing : posisi pasien menjadi bagian integral dari hasil pemeriksaan
  • Tempat tidur pasien yang dioptimalkan dan ergonomis untuk penempatan yang mudah dan kenyamanan luar biasa selama pemeriksaan
  • Kemampuan diagnostik tambahan : karena gaya gravitasi menghasilkan perubahan bio-mekanis dalam anatomi dari tulang belakang, sendi lutut, sendi bahu, serta sendi pergelangan kaki
  • Mampu memberikan gambar secara Real Time dari gerakan sendi untuk mengevaluasi pergerakan kontraksi dan pelonggaran otot dan fungsi sendi lutut, pergerakan tangan, pinggul dan pergelangan kaki. Dan gambar Weight Bearing yang menyesuaikan efek gravitasi tubuh terhadap sendi
  • Memberikan diagnosis presisi tingkat degeneratif untuk perencanaan tindakan terapi dan operasi
  • Dapat melakukan pencitraan posisi fleksi dan ekstensi dari tulang belakang leher
  • Artefak minimal (semua implant yang mungkin terpasang ditubuh pasien memberikan dampak minimal pada struktur jaringan didekat area implant)

 

Indikasi dynamic MRI

Dynamic MRI difokuskan untuk pemeriksaan Realtime pergerakan dinamis dari sendi , yaitu :

  • MRI Cervical Spine : gerakan flexi (menekuk) dan extensi (meluruskan) secara berurutan.
  • Lumbar Spine (tulang belakang setinggi pinggang) posisi berbaring dan berdiri.
  • MRI Sendi Bahu : gerakan lengan memutar ke dalam dan keluar (internal rotasi – external rotasi)
  • MRI Sendi Panggul : gerakan panggul memutar ke dalam dan keluar (internal rotasi – external rotasi)
  • MRI Sendi Lutut : gerakan flexi (menekuk) dan extensi (meluruskan) secara berurutan
  • MRI Pergelangan Kaki : gerakan flexi (menekuk) dan extensi (meluruskan) secara berurutan

 

Kapan MRI Weight Bearing perlu dilakukan

Jika Anda memiliki gejala atau keluhan pada bagian Muskuloskeletal (otot, tulang, dan sendi). Silahkan datang ke spesialis orthopedi dan traumatologi untuk mendapatkan pengantar dari dokter Radiologi, sehingga Anda segera mendapatkan solusi yang tepat dalam penanganan pada masalah Anda dan Dokter akan membantu mencari penyebab penyakit Anda dan dilakukan tindakan sesuai kondisi yang Anda rasakan.

 

Informasi Pendaftaran :

RS ORTHOPEDI & TRAUMAOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118


FOTO-COVER-TEDDY-1200x1800.jpg

Banyak orang yang salah mengira apabila osteoporosis adalah penyakit yang hanya diderita oleh para lansia saja. Ternyata itu salah, penyakit yang menyebabkan pengeroposan tulang ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Biasanya gejala osteoporosis berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, penting untuk kita dalam menjaga kesehatan tulang. Agar Anda lebih waspada, kenali penyebab osteoporosis di usia muda berikut ini :

 

Penyebab osteoporosis di usia muda

  1. Amenorea

Amenorea adalah kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi dalam waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan kadar hormon estrogen wanita menurun, sehingga terjadi pengeroposan tulang. Gejalanya adalah sakit kepala, payudara tidak membesar, gangguan penglihatan, tumbuh rambut di wajah secara berlebihan, rambut rontok, suara berat seperti laki-laki, jerawat, keluarnya air susu (meski tidak sedang menyusui), dan nyeri panggul.

  1. Asupan kalsium rendah

Kalsium adalah mineral penting yang berperan penting dalam proses pembentukan dan menjaga kekuatan tulang. Kurangnya asupan kalsium bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis di usia muda.

  1. Penyakit hormonal

Penyakit yang disebabkan karena faktor hormonal. Misalnya, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, gangguan pada kelenjar adrenal, menurunnya jumlah hormon seks, dan gangguan pada kelenjar hipofisis.

  1. Efek samping konsumsi obat

Misalnya, konsumsi obat kortikosteroid dosis tinggi dalam waktu yang lama. Alasannya karena obat jenis ini berpengaruh pada kekuatan tulang. Jika digunakan dalam waktu lama, bisa memicu pengeroposan tulang yang mengarah pada osteoporosis.

  1. Penyebab lain

Di antaranya adalah riwayat keluarga dengan osteoporosis, kebiasaan merokok dan minum alkohol, adanya malabsorbsi nutrisi (seperti pada pengidap penyakit celiac dan Crohn), serta tubuh tidak aktif dalam waktu lama (misalnya karena harus istirahat di kasur dalam waktu lama).

  1. Kondisi genetik

Adalah penyakit tertentu yang dialami sejak lahir yang membuat tulang anak mudah keropos. Contohnya adalah osteogenesis imperfecta, idiopathic juvenile osteoporosis, dan sindrom turner.

  1. Terlalu kurus

Pada dasarnya tulang akan giat membentuk sel asalkan ditekan oleh bobot sebagai pemberatnya. Jika terlalu kurus maka masa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

 

Apa gejalanya ?

Gejala osteoporosis pada usia muda biasanya serupa dengan yang dialami pada orang tua. Tanda dan gejalanya antara lain :

  • Nyeri tulang, terutama di tungkai, lutut, pergelangan kaki,dimana itu semua akan dirasakan pada saat Anda berjalan, keadaan tersebut semakin lama akan semakin berat.
  • Riwayat patah tulang secara berulang, tetapi dengan trauma yang ringan.
  • Kondisi tinggi badan yang terlalu pendek.
  • Tulang belakang membungkuk.

 

Mencegah osteoporosis di usia muda

Adanya risiko osteoporosis di usia muda membuat banyak orang merasa khawatir. Pastinya siapapun Anda tidak akan mau mengalami hal tersebut, maka dari itu kita perlu melakukan langkah dalam pecegahan risiko osteoporosis di usia muda dengan cara berikut :

  • Rutin dalam berolahraga
  • Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D
  • Hindari kebiasaan buruk dalam menerapkan pola hidup sehat, misalnya tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, serta mengurangi minuman bersoda
  • Konsumsi asupan makanan yang mengandung banyak protein
  • Lakukan skrining tes kepadatan tulang secara berkala

Praktikkan cara-cara sehat diatas untuk mendapatkan tulang yang kuat dan sehat terhindar dari osteoporosis di usia muda.

Selain Anda  bisa melakukan langkah di atas, Anda juga dapat melakukan skrining atau pemeriksaan berkala di RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya. Dokter akan membantu dan menjelaskan kesehatan kondisi tulang Anda.

 

Informasi Pendaftaran :

RS ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118

 

 

 

 

Referensi :

https://www.halodoc.com/artikel/osteoporosis-di-usia-muda-apa-sebabnya

https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-Events/Advertorial/2020/10/23/08/11/5-Langkah-Sehat-Cegah-Osteoporosis-Sejak-Usia-Muda

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3616666/kenali-osteoporosis-pada-anak-dan-remaja

https://www.nutrimart.co.id/blog/osteoporosis-ternyata-bisa-terjadi-di-usia-muda/

https://www.nof.org/preventing-fractures/general-facts/what-women-need-to-know/

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/osteoporosis-and-exercise

https://orthoinfo.aaos.org/en/staying-healthy/exercise-and-bone-health/

https://www.spine-health.com/conditions/osteoporosis/effects-stopping-smoking-and-alcohol-abuse-osteoporosis


usus-buntu-5.jpg

#Sahabat Ortho,

Jangan abaikan rasa nyeri yang muncul pada bagian perut bawah bagian kanan. Kondisi ini bisa menjadi tanda Anda mengalami usus buntu apalagi jika disertai dengan gejala lain, seperti mual dan muntah setelah nyeri perut, demam, hingga sulit membuang gas dari dalam perut.

Radang usus buntu atau dalam bahasa medis dikenal dengan Apendisitis, adalah peradangan usus buntu, dimana terdapat sebuah kantong berbentuk jari yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut. Radang usus buntu menyebabkan nyeri di perut kanan bawah. Namun, pada kebanyakan orang, nyeri dimulai di sekitar pusar dan kemudian menyebar secara bertahap, seperti nyeri tumpul, lalu kram, dan berakhir nyeri di seluruh perut.

 

Penyebab Usus Buntu

Banyak beredar kabar usus buntu disebabkan oleh terlalu sering mengonsumsi makanan pedas? Nyatanya, hal tersebut hanyalah mitos. Makanan pedas bukan menjadi penyebab seseorang mengalami usus buntu. Penyebab dari usus buntu adalah penyumbatan pada lapisan usus buntu yang menyebabkan infeksi kemungkinan merupakan penyebab radang usus buntu. Bakteri berkembang biak dengan cepat, menyebabkan usus buntu meradang, bengkak dan berisi nanah. Jika tidak segera ditangani, usus buntu bisa pecah dan mengakibatkan keparahan pada seseorang.

Terdapat beberapa faktor penyebab seseorang mengalami penyakit usus buntu, yaitu:

  1. Hambatan pada pintu rongga apendiks.
  2. Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu akibat adanya infeksi di saluran pencernaan atau di bagian tubuh lainnya.
  3. Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
  4. Tinja atau pertumbuhan parasit yang dapat menyumbat lumen usus buntu Anda.
  5. Trauma atau terjadi cedera pada perut Anda.
  6. Memiliki penyakit infeksi cacing (cacingan).

 

Gejala Usus Buntu yang Perlu Diwaspadai

Sangat perlu bagi kita untuk mengetahui beberapa gejala usus buntu. Gejala yang paling umum muncul adalah nyeri pada perut kanan bawah. Berikut ini gejala yang perlu diwaspadai jika terindikasi usus buntu :

  • Nyeri timbul secara tiba-tiba pada perut bagian kanan bawah dan bisa dirasakan hingga bagian pusar.
  • Nyeri bertambah buruk disaat Anda bergerak, menarik nafas dalam-dalam, batuk maupun bersin.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Demam ringan tetapi dapat memburuk seiring perkembangan penyakit tersebut.
  • Sembelit atau diare.
  • Tidak dapat mengeluarkan gas.
  • Terjadi pembengkakan pada perut anda.
  • Ketidaknyamanan pada saat melakukan buang air besar.
  • Perut terasa kembung.

Pengobatan usus buntu biasanya dengan melakukan operasi pengangkatan usus buntu atau yang dikenal dengan istilah Apendektomi. Sebelum operasi dilakukan, penderita biasanya akan diberikan obat antibiotik terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya infeksi, terutama pada usus buntu yang belum pecah, tetapi sudah terbentuk abses (sekumpulan nanah yang terkumpul di satu titik tertentu). Sedangkan pada usus buntu yang ringan, pemberian antibiotik saja sudah cukup untuk mengatasi peradangan tersebut.

 

Kapan harus ke dokter

Jika Anda atau anak Anda memiliki tanda atau gejala tersebut dan terasa sangat mengkhawatirkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter karena sakit perut yang parah membutuhkan perhatian medis sesegera mungkin. Dokter akan membantu mencari penyebab penyakit Anda dan dilakukan tindakan sesuai kondisi yang Anda rasakan. Bila ingin konsultasi lebih lanjut terkait keluhan yang Anda Rasakan, Sahabat Ortho bisa datang untuk konsultasi dengan dokter spesialis Bedah di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

 

Informasi Pendaftaran :

RS. ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118

 

 

Referensi:

https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-appendicitis

https://www.healthline.com/health/appendicitis

Radang usus buntu. Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/appendicitis. Diakses 8 Mei 2019.

https://www.halodoc.com/artikel/bukan-karena-makanan-pedas-ini-penyebab-usus-buntu

https://www.ayojakarta.com/read/2020/02/05/11577/bukan-sakit-perut-biasa-kenali-gejala-radang-usus-buntu

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/appendicitis/symptoms-causes/syc-20369543

 


pemanasan-sblm-olahraga.jpg

Pemanasan sebelum berolahraga adalah hal yang penting untuk dilakukan, namun tidak sedikit orang yang sering mengabaikannya. Kamu mungkin berpikir bahwa tubuh bisa langsung berolahraga tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu. Meskipun kamu sudah terampil berolahraga, tubuh tetap perlu menyesuaikan diri sebelum melakukan aktivitas yang lebih berat daripada biasanya.

Tujuan utama melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah agar tubuh tidak kaget saat melakukan aktivitas fisik yang berat. Coba bayangkan, otot yang masih dalam kondisi dingin dan rileks, tiba-tiba digunakan untuk berlari kencang. Hal ini meningkatkan risiko mengalami cedera ringan atau kram saat berolahraga.

Oleh sebab itu, lakukan pemanasan terlebih dahulu setidaknya selama 10-15 menit sebelum berolahraga untuk mendapatkan manfaat berikut:

  1. Mencegah Cedera

Pemanasan membuat otot menjadi lebih lentur dan tidak kaku lagi, sehingga ketika melakukan gerakan-gerakan olahraga yang cukup ekstrem, seperti mengangkat beban berat atau melakukan tendangan tinggi, kamu terhindar dari potensi otot kram, cedera, atau bahkan sobek. Otot robek adalah cedera serius yang menyakitkan dan membutuhkan proses pemulihan yang cukup lama.

Jika kamu mengalami cedera setelah berolahraga dan tidak membaik meski sudah dirawat, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

  1. Melancarkan Peredaran Darah

Dikutip dari laman Mayo Clinic, pemanasan yang dilakukan secara bertahap sebelum olahraga dapat meningkatkan sistem kardiovaskular dengan menaikkan suhu tubuh dan meningkatkan aliran darah ke otot-otot. Ketika aliran darah menjadi lebih lancar, maka suplai oksigen tersebar dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan performa dalam berolahraga.

  1. Menjaga Kesehatan Tulang Dan Persendian

Selain mencegah kram otot, pemanasan dapat menjaga tulang dan persendian agar terhindar dari risiko cedera saat berolahraga. Kegiatan ini membantu meningkatkan cairan yang melumasi persendian, sehingga membuat sendi-sendi lebih licin dan fleksibel.

  1. Mengurangi Asam Laktat Pada Tubuh

Kegiatan olahraga meningkatkan asam laktat dalam tubuh. Jumlah asam laktat yang terlalu banyak akan menumpuk di dalam darah dan otot. Meski tidak berbahaya, penumpukan asam laktat dapat menyebabkan nyeri otot dan rasa tidak nyaman selama berolahraga. Melansir dari Healthline, melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan sesudah berolahraga dapat mengurangi kadar asam laktat di dalam tubuh.

  1. Meningkatkan Mental dan Fokus

Pemanasan juga baik untuk meningkatkan kondisi mental dan fokus kamu, agar dapat berolahraga dengan maksimal, sehingga meningkatkan teknik dan keterampilan. Pemanasan dapat membuat fisik dan pikiran menjadi lebih rileks dan tenang. Kondisi yang rileks membuat mental dan fokus lebih terjaga.

Kegiatan olahraga dapat mengakibatkan risiko ringan sampai serius pada tubuh. Jadi, jangan lupa melakukan pemanasan sebelum olahraga untuk mencegah cedera dan hal yang tidak diinginkan lainnya.

 

 

 

 

Sumber :

Why Warming Up and Cooling Down is Important. Tri-City Medical Center. (2016). Retrieved 20 March 2021, from https://www.tricitymed.org/2016/12/warming-cooling-important/.

https://www.halodoc.com/artikel/ini-pentingnya-pemanasan-sebelum-olahraga


cts-carpal-tunnel-syndrome-alodokter.jpg

Pengertian CTS ( Carpal Tunnel Syndrome )

Sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome adalah kondisi yang membuat tangan mengalami sensasi kesemutan, mati rasa, nyeri, atau lemah. Sindrom ini terjadi ketika saraf di dalam pergelangan tangan terhimpit atau tertekan.

Lorong karpal adalah lorong sempit di dalam pergelangan tangan yang dibentuk oleh tulang pergelangan tangan (tulang karpal) dan jaringan penghubung antar tulang (ligamen). Di dalam lorong karpal ini terdapat saraf median, yang berfungsi untuk mengendalikan otot jari tangan dan menerima rangsangan dari kulit di daerah tangan.

Carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi saat lorong karpal menjadi sempit akibat jaringan yang mengelilinginya membengkak, sehingga menekan saraf median. Wanita lebih berisiko mengalami penyakit ini dibandingkan laki-laki.

Gejala Carpal Tunnel Syndrome

Carpal tunnel syndrome dapat menimbulkan gejala berupa kesemutan, sakit, seperti terbakar, atau mati rasa pada jari-jari tangan dan tangan. Selain keluhan sensorik ini, penderita CTS juga mengalami kelemahan pada otot tangan. Gejala CTS dapat hilang dan timbul kembali, sehingga mengganggu penderitanya dalam beraktivitas sehari-hari.

Penyebab Carpal Tunnel Syndrome

Penyebab dari carpal tunnel syndrome adalah tertekannya saraf di pergelangan tangan. Tekanan pada saraf ini bisa disebabkan oleh bermacam-macam hal. Salah satunya adalah keretakan tulang pergelangan tangan, sehingga menyebabkan pembengkakan jaringan di sekitarnya.   

Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome

Dokter akan menanyakan gejala dan keluhan penderita, serta memeriksa tangan Setelah itu, ada beberapa tes penunjang yang akan dilakukan dokter, yakni pemindaian, elektromiografi, dan tes darah.

Cara Mengobati Carpal Tunnel Syndrome

Untuk mengobati CTS, penderita perlu menghindari kegiatan yang banyak menggunakan tangan dan jari tangan, serta menggunakan penyangga pada pergelangan tangan (wrist support). Apabila gejala CTS tidak membaik atau malah makin memburuk, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


osteoartritis.jpg

Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan. Osteoarthritis adalah jenis arthritis (peradangan sendi) yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak.

Penyakit ini bisa menyerang semua sendi, namun sendi di jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung, adalah sendi-sendi yang paling sering terkena. Gejala yang timbul saat mengalami osteoarthritis akan berkembang secara perlahan.

Pengobatan untuk osteoarthritis ditujukan untuk meminimalisir rasa nyeri serta untuk membantu penderitanya bisa beraktivitas dan bergerak dengan normal.

Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis

Osteoarthitis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi. Kerusakan ini berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Kondisi ini dimulai saat tulang rawan yang merupakan bantalan pelindung tulang mengalami kerusakan.

Kerusakan ini kemudian menyebabkan terjadinya gesekan langsung antar tulang. Gesekan ini lama kelamaan akan merusak dan menyebabkan peradangan pada sendi. Pertambahan usia adalah salah satu faktor utama terjadinya kondisi ini.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis, antara lain:

  • Berjenis kelamin wanita, terutama yang sudah menopause
  • Mengalami obesitas
  • Mengalami cedera pada sendi atau pernah menjalani operasi pada tulang dan sendi
  • Melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang menyebabkan sendi tertekan secara terus-menerus, misalnya terlalu sering mengenakan sepatu hak tinggi
  • Memiliki riwayat osteoarthritis di keluarga
  • Menderita penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis dan hemokromatosis
  • Mengalami kelainan bawaan atau cacat pada tulang rawan atau sendi

Gejala Osteoarthritis

Pada tahap awal, penderita osteoarthritis akan merasakan rasa sakit atau nyeri sendi dan kaku pada sendi. Gejala yang ditimbulkan akan berkembang secara perlahan dan menjadi semakin parah seiring waktu. Hal ini akan membuat penderita kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.

Selain rasa sakit dan kaku, beberapa gejala lain yang bisa terjadi adalah:

  • Pembengkakan pada sendi
  • Munculnya suara gesekan pada sendi ketika digerakkan
  • Melemahnya otot dan berkurangnya massa otot
  • Munculnya taji atau tulang tambahan
  • Munculnya benjolan pada sendi yang ada di jari tangan
  • Membengkoknya jari tangan

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, terutama jika keluhan semakin menggangu aktivitas.

Penderita osteoarthritis perlu melakukan kontrol rutin ke dokter. Pemeriksaan rutin ini bertujuan untuk memantau kondisi, kemajuan terapi, serta mencegah komplikasi.

Diagnosis Osteoarthritis

Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk melakukan pemeriksaan pada sendi yang terasa nyeri dan mengidentifikasi apakah terjadi pembengkakan serta keterbatasan gerakan sendi.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemindaian dengan Rontgen dan MRI, untuk melihat kondisi tulang dan mendeteksi peradangan pada tulang dan sendi
  • Tes darah, untuk mendeteksi infeksi atau penyebab lain dari peradangan sendi, seperti rheumatoid arthritis
  • Analisis cairan sendi, untuk mengetahui apakah terjadi peradangan atau infeksi pada sendi

Pengobatan Osteoarthritis

Pengobatan osteoarthritis bertujuan untuk meredakan keluhan dan gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas secara normal.

Untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan dokter akan memberikan obat-obatan, seperti:

Selain dengan memberikan obat-obatan di atas, osteoarthritis juga bisa ditangani dengan fisioterapi dan operasi. Berikut penjelasannya:

  • Fisioterapi
    Penderita osteoarthritis dapat menjalani fisioterapi untuk memperkuat otot-otot di sekitar persendian. Cara ini juga bisa meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot, serta mengurangi rasa sakit.
  • Operasi
    Meski jarang dilakukan, operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak agar penderita bisa lebih mudah bergerak. Contohnya adalah total hip replacement pada osteoarthritis panggul dan total knee replacement pada osteoarthritis lutut.

Selain pengobatan yang dilakukan di dokter, penderita osteoarthritis disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Rutin berolahraga
    Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperkuat otot-otot di sekitar persendian, sehingga membuat persendian stabil. Olahraga yang bisa dilakukan antara lain berjalan, bersepeda, berenang, yoga, dan tai chi.
  • Menurunkan berat badan
    Penderita osteoarthritis yang memiliki berat badan berlebihan disarankan untuk menurunkan berat badan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sendi dan bisa mengurangi rasa sakit.

Komplikasi Osteoarthritis

Osteoarthritis yang tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Kondisi ini dapat menyebabkan pendeitanya mengalami beberapa komplikasi, seperti:

  • Gangguan tidur.
  • Gangguan kecemasan.
  • Depresi.
  • Osteonecrosis atau avascular necrosis (kematian jaringan tulang).
  • Infeksi pada sendi.
  • Saraf terjepit di tulang belakang.

Pencegahan Osteoarthritis

Osteoarthritis tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat menurunkan risiko penyakit ini dengan beberapa langkah di bawah ini:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Selalu aktif, rajin bergerak, dan berolahraga
  • Menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri
  • Melakukan peregangan otot secara rutin
  • Beristirahat dengan cukup dan teratur

Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat