Terkilir atau keseleo begitu istilah populernya. Dalam istilah medis, disebut dengan Ankle Sprain. Cedera ini umumnya sembuh dengan penanganan yang tepat. Ceritanya akan sedikit berbeda jika kita salah dalam penanganan awalnya: dipijat, atau “ngeyel” untuk langsung beraktifitas.
Seperti halnya pada lutut, bahu, dan beberapa bagian tubuh, pergelangan kaki juga memiliki ligament, struktur jaringan ikat yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya.
Ankle sprain yang merupakan cedera pada ligament pergelangan kaki cukup sering terjadi. Dari data penelitian, di negara-negara barat, terjadi satu kejadian ankle sprain pada setiap 10 ribu orang. Pada populasi masyarakat yang gemar berolahraga, tingkat kejadiannya lebih tinggi yaitu 16-21 persen. Dari seluruh ankle aprain yang terjadi, 85 persennya adalah cedera pada sisi luar ankle. Pada kasus yang berat, ankle sprain biasanya juga diikuti dengan fraktur atau patah tulang pergelangan.
“Struktur ligament pada pergelangan kaki adalah struktur yang kompleks dan yang paling sering cedera adalah ligament ankle bagian luar,” ujar dr. Henry R. Hndoyo, Sp.OT, M.Biomed dari Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi (RSOT) Surabaya.
Henry menuturkan, salah satu penyebab utama ankle sprain adalah karena tungkai bawah atau kaki bawah terpuntir. “Waktu jalan pada permukaan tanah yang tidak rata, lalu kaki terpuntir ke luar atau ke dalam. Atau missal ketika berolahraga, saat melompat, lalu mendarat dengan posisi kaki yang salah,” terangnya.
Gambar tingakatan/grade ankle sprain



Sesaat setelah mengalami terkilir, seseorang akan mengalami nyeri pada pergelangan kaki, lalu diikuti dengan bengkak pada sekitar bawah mata kaki, dan sakit saat berjalan. Dengan tanda tersebut, patut dicurigai bahwa terjadi robekan atau cedera pada ligament pergelanagan kaki.
Masyarakat awam biasanya menganggap tanda-tanda tersebut di atas sebagai keseleo biasa. Yang menjadi masalah, kerap kali dipijat dijadikan solusinya. “Itu berbahaya, karena akan menambah risiko cedera. Pendarahan yang terjadi di dalam juga berpotensi menjadi lebih berat,” tutur dr. Henry.
Henry menuturkan, ada beberapa langkah awal yang dapat dilakukan begitu terjadi ankle sprain. Seperti mengompres dengan air dingin atau es batu yang dibalut dengan kain, membalut area yang cedera untuk mengurangi pembengkakan dengan elastic bandage, dan meninggikan kaki yang cedera sedikit lebih tinggi dari jantung agar pembengkakan bisa berkurang. “Segera bawa ke dokter untuk memastikan apakah hanya cedera ligament atau ada masalah dengan tulangnya, karena penanganannya akan berbeda,” tegasnya.
PENANGANAN KOMPREHENSIF
Untuk mengetahui derajat cedera, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Salah satunya adalah menggunakan USG. “Robekan ligament bisa diketahui dengan USG atau bisa juga dengan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging),” ungkapnya.
Sebenarnya ankle sprain adalah cedera yang dapat sembuh dnegan metode penanganan yang tepat. Jika nyeri sudah reda, rehabilitasi juga menjadi unsur penting dalam penyembuhan ankle sprain termasuk penguatan otot-otot di sekitar pergelangan kaki. “Jika otot lemah, potensi untuk terjasi ankle aprain kembali akan menjadi lebih besar,” ujarnya.
Jika dengan semua metode di atas telah dilakukan tetapi pasien masih sering merasa nyeri dan kerap mengalami ankle sprain maka pilihan terakhir adalah dengan pembedahan, yakni dengan teknik arthroscopy.
Tindakan operasi juga biasanya dilakukan pada ankle sprain dengan derajat atau tingkat keparahan cukup tinggi, yakni grade tiga. “Untuk yang membutuhkan recovery yang lebih cepat, seperti atlet, biasanya kita lakukan operasi,” ujar dr. Henry. “Meskipun grade tiga sebenarnya bisa healing atau sembuh dengan terapi konservatif, hanya saja membutuhkan waktu yang relative lebih Panjang,” tutup dr. Henry.
Lakukan PRICE (Protection, Rest, Ice, Compressioon, Elevation)
Hindari HARM (Heat, Alcohol, Running, Massage)
Henry Ricardo Handoyo, Sp.OT., M.Biomed
Jadwal praktik:
Senin : 08.00 – 10.00
Selasa : 17.30 – 19.30
Rabu : 08.00 – 11.00
Kamis : 17.30 – 19.30
Jumat : 08.00 – 10.00
Sabtu : 17.00 – 20.00
Minggu : 17.00 – 20.00
APPOINTMENT:
(031) 57431574/57431299
081336621957
Orthopedi & Traumatologi Surabaya
Jl. Emerald Mansion TX-10 Citraland Surabaya