Please wait...

TEKNOLOGI TERKINI ATASI PERMASALAHAN TULANG BELAKANG

November 14, 2019 by Marketing RSOT Surabaya
foto-untuk-daftar-isi-stetoskop-hal-6-7-1200x900.jpg

TINDAKAN MINIMAL INVANSIVE JADI ANDALAN DI RSOT SURABAYA – SELANGKAH LEBIH MAJU DALAM PELAYANAN BEDAH MINIMALIS PADA TULANG BELAKANG

Tulang belakang sangat penting karena merupakan penyangga utama tubuh. Terdiri dari 33 ruas, setiap ruas pada tulang belakang mulai leher sampai pinggang bisa mengalami sakit. penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai kecelakaan, infeksi, proses degenerative, hingga tumor.

Masyarakat awam kerap mengaitkan nyeri pada tulang belakang dengan masalah pada saraf. Ini adalah konsep pemikiran yang kurang tepat, karena sebenarnya bagian yang justru harus diperhatikan adalah tulang dan sendi pada tulang belakang. Sebab, tulang dan sendi ini melindungi dan menjadi penopang saraf. Jika rusak akan timbul sakit karena tulang belakang akan menjepit saraf. Dengan mengembalikan strukturnya, ruang di dalam tulang belakang kembali normal sehingga saraf terlindung.

RS Orthopedi & Traumatologi (RSOT) Surabaya menawarkan tindakan minimal invansive  untuk penanganan tulang belakang. Tujuannya melakukan tindakan seminimal mungkin namum mendapatkan hasil maksimal.

Tindakan minimal invansive menggunakan alat endoskopi khusus untuk tulang belakang, dimana sayatan yang diperlukan hanya sekitar 8 mm, sehingga tidak merusak jaringan di sekitarnya. Bandingkan dengan operasi konvensional dengan luka operasi yang lebar dengan risiko pendarahan dan infeksi yang lebih besar. Rasa sakit pasca operasi dan proses pemulihannya juga akan lebih lama.

dengan bantuan C – Arm, tindakan tepat pada lokasi
bekas luka operasi hanya 8 mm

Lewat tindakan minimal invansive, pasien hanya akan dibius lokal saat operasi. Mereka bisa tetap sadar selama penanganan dan dapat diajak berkomunikasi. Setelahnya, dalam satu atau dua hari pasien bisa pulang. Dan yang terpenting biaya yang dikeluarkan relatf lebih murah. Dalam satu kasus yang sama, tindakan minimal invansive bisa menghemat biaya hingga 1,5 kali lebih murah. Ini karena tidak adanya berbagai macam tindakan yang seharusnya tidak perlu untuk dilakukan saat proses tindakan dan pengobatan pasca operasi.

Sebelum melakukan tindakan minimal invansive, RSOT akan melakukan pemeriksaan klinis, fisik, radiologi, sampai MRI untuk melihat detail dari sumber permasalahan yang dialami pasien. Dari semau data yang terkumpul, barulah diformulasikan menjadi tindakan minimalis mana yang tepat sesuai kasus pasien (tailor made).

Tindakan minimal invansive sudah diterapkan di RSOT. Selain peralatan dengan teknologi terkini, tindakan ini juga dilakukan oleh dokter dengan spesialisasi khusus. Apalagi, tindakan minimal invansive ini sifatnya customize. Jadi belum tentu pada pasien A dan B tindakan yang dilakukan sama. Karena tindakan yang dilakukan akan tergantung masing–masing kasus atau masalah pada tulang belakang yang dialami pasien.

Prinsip minimal invansive yang diterapkan di RSOT Surabaya yaitu melakukan tindakan seminimal mungkin dengan menjaga struktur jaringan lain agar tidak terkena risikonya. Karena jika tidak, maka saat umur 45 atau 50 penyakitnya bisa saja kambuh, dan dokter akan kesulitan memberikan penanganan lanjutan karena organ tubuh yang lain sudah terlanjur rusak.

Salah satu contohnya adalah pemasangan pen pada tulang belakang. Tindakan ini akan membuat pasien kaku dan susah bergerak. Di RSOT, digunakan alat Interspinosus yang bisa memberikan hasil serupa namun tetap membebaskan pasien untuk bergerak leluasa. Dan yang paling penting pemasangan interspinosus device tersebut dapat dilakukan dengan teknik minimal invansive, tanpa sayatan lebar, seperti yang umunya digunakan.

Untuk berbagai masalah tulang belakang lainnya, RSOT juga mengaplikasikan berbagai instrument alat, seprti Micro Endoscopic Discectomy (MED) ataupun Percutaneous Endoscopic Lumbal Discectomy (PELD) untuk punggung bawah.

Tindakan minimal invansive ini cocok untuk semua umur, terutama orang tua. Karena pengobatan pada kasus degenerative sifatnya mengurangi keluhannya, bukan meremajakan organ tubuh. pasien juga tidak perlu takut lagi dengan operasi, karena proses yang lebih cepat, pndarahan lebih sedikit, dan jangka waktu pemulihan yang lebih singkat.

Apakah semua gangguan pada tulang belakang bisa ditangani dengan tindakan minimal invansive ? Tidak, dokter akan melihat dari kasusnya. Misalkan bagian yang bermasalah ternyata terjadi pada multilevel atau area yang luas pada ruas tulang belakang ataupun sendi, sehingga jangkauan yyang harus ditangani cukup lebar. Tapi jika yang bermasalah hanya satu atau dua level maka bisa dilakukan tindakan minimal invansive.

Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat