Please wait...

RESIKO PATAH TULANG PADA OSTEOPOROSIS

hipfracture-300x213-1.jpg

Secara umum,Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang di tandai oleh menurunnya masaa atau kepadatan tulang. Pengukuran massa tulang tersebut dapat dilakukan dengan metode Bone Mass Density (BMD) angak 0 pada hasil BMD dapat di artikan bahwa orang tersebut memiliki massa tulang yang normal. Sementara jika angka-1 hingga-2 menunjukan kondisi osteopenia atau pre-osteoporosis,dimana jika tidak di tangani dengan baik. Maka sekitar lima hingga sepuluh tahun ke depan dapat di pastikan akan masuk pada osteoporosis.

“Osteoponia itu zona kuning. Jika hasil BMD-Nya menunjukan -2,5 itu sudah zona mrah atau osteoporosis. Semakin tinggi tingkat osteoporosisnya maka semakin tinggi resiko patah tulangnya. Terbentur sedikit saja patah tulang.” terang dr Tanjung A.Sangkai,Sp.OT. Menguntip sebuah literature,Dr Tanjung mengungkapkan bahwa resiko patah tulang mengikuti tingkat kepadatan tulangnya. Jika hasil BMD Menunjukan angka-1,maka resiko patah tulangnya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan kepadatan tulang yang normal. Hasil BMD -2 berarti resiko patah tulangnya empat kali llebih besar ,begitu seterusnya”Bahkan saya pernah menangani pasien yang patah tulang belakangnya hanya karena mobil yang di tumpanginya melewati polisi tidur atau gundukan. Ada juga yang karena gelap,kakinya sedikit saja menendang kaki meja,sudah patah.”ujar dr Tanjung.

Untuk itu, tingkat awareness terhadap osteoporosis, ini sangat penting. Sebab, banyak orang yang tidak merasa menghidap osteoporosis dan baru menghantuinya setelah terjadi patah tulang.

Patah tulang karena osteoporosis ini umumnya terjadi di 3 tempat yakni tulang belakang,tulang pinggul,dan tulang pada perhgelangan tangan.Sebab,Pada saat jatuh,ketiga bagian inilah yang biasa di gunakan untuk menyangga badan.  

Kasus patah tulang pada ketiga tempat tersebut juga kerap terjadi pada orang tua yang sebagian besar Karena terpeleset di kamar mandi dan di anak tangga. Biasanya terpeleset dengan posisi miring kemudian terkena tulang di bagian pinggul atau posisi terduduk yang mengakibatkan patah tulang belakang. Kejadian paling ringan adalah bertumpu dengan tanagan yang mengakibatkan tulang pergelangan tangannya patah.

Lanjut Dr Tanjung menunturkan,penangan pada fraktur atau patah tulang pada pasien yang mengalami osteoporosis ini lebih sulit dikarenakan sudah porotik atau keropos. Namun, sebagai rumah sakit yang concern di bidang orthopedic dan traumatologi, RSOT memiliki banyak dokter ahli dan peralatan penunjang untuk mengatasi hal tersebut.

“Di RSOT,ada banyak penerapan teknologi yang bisa di manfaatkan.Mulai dari Partial Hip Repclesment,Total Hip Receplesment (Ganti tulang pinggil keseluruhan), teknik kifoplasty pada kasus patah di tulang belakang yakni dengan terlebih dahulu memasukan balon di dalamnya sehingga semen tidak meluber kemana-mana dan tekhnik lainnya. “Ujar Dr Tanjung.”Penerapan teknologi tersebut juga di tunjang dengan peralatan dan tim ahli. “

Dr Tanjung  juga menekankan pentingnya tabungan tulang pada masa mengandung,pertumbuhan, dan menjelang menepouse bagi wanita.” Dengan tabungan kalsium di masa pertumbuhan hingga usia 35 tahun itu diharapkan kepadatan tulang kita akan bagus,sehingga juga terhindar dari osteoporosis dan patah tulang karena osteoporosis.”tutpnya  

Osteoporosis

Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat