Please wait...

WASPADAI SINDROM “TEXT NECK” KARENA KECANDUAN SMARTPHONE

February 23, 2021 by Marketing RSOT Surabaya
sindrom-text-neck.jpg

Waspadai Sindrom “Text Neck”

Karena Kecanduan Smartphone

Dilansir dari We Are Social, disebutkan pada awal tahun 2020 ada 338,2 juta masyarakat Indonesia yang memiliki smartphone, dengan 160 juta pengguna aktif media sosial (medsos). Bila dibandingkan dengan tahun 2019, maka pada tahun ini ada peningkatan 10 juta orang indonesia yang aktif di medsos. Pengguna aktif smartphone dan media sosial ini bukan hanya pada kalangan anak muda saja, namun dari remaja hingga usia lanjut (16 hingga 64 tahun).

Fenomena masifnya penggunaan smartphone ini cukup mengkhawatirkan, pasalnya, terdapat fakta lain yang muncul akibat banyaknya pengguna smartphone yang mengakibatkan nyeri atau sakit pada kepala, leher, hingga punggung. Kondisi ini kemudian disebut sindrom Text Neck.

Sindrom Text Neck adalah nyeri di leher, otot leher, dan bahu, bahkan mungkin melibatkan degenerasi tulang, persendian, atau cakram tulang belakang di leher. Hal ini menjadi masalah apabila cedera di sekitar leher terjadi berulang kali akibat penggunaan ponsel dalam jangka waktu yang lama.

Gejala Sindrom Text Neck

  • Leher kaku dan sulit bergerak saat menggerakkan leher
  • Nyeri biasanya di bagian leher bawah dan nyeri terasa tumpul atau tajam seperti ditusuk pada kasus yang sudah berat
  • Nyeri menyebar hingga terasa di bahu dan lengan
  • Kelemahan otot-otot bahu
  • Sakit kepala
  • Nyeri lebih terasa saat leher menunduk
  • Nyeri atau kesemutan, kebas, yang menjalar hingga bahu, lengan, tangan dan/atau jari tangan

Akibat dari Text Neck Syndrome

Bila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung yang kronis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Pada anak-anak, saat mereka memasuki usia 20-30 tahun akan terjadi perubahan degeneratif pada postur tubuh mereka. Kemungkinan mereka akan memiliki postur tubuh bungkuk pada usia yang relative masih muda.

Bukan hanya itu, sindrom ini juga biasa mengganggu kesehatan mereka yang dapat berakibat anak-anak mengkonsumsi obat-obatan lebih banyak atau bahkan menjalani operasi di usia muda. Kondisi text neck yang menahun juga dapat mengakibatkan bantalan antar ruas tulang belakang keluar dari posisi sebelumnya sehingga menekan saraf. Saraf pada leher berfungsi untuk mengatur nafas, jika saraf tersebut rusak, maka kita akan mengalami kesulitan dalam bernafas.

Bagaimana Mengatasi Text Neck Syndrome

  • Batasi Penggunaan Smartphone

Saat postur seseorang berada dalam posisi tegak, maka kepala akan seimbang dengan leher. Namun saat kepala menunduk, maka kondisi kepala dan leher menjadi tidak seimbang.

  • Posisikan Smartphone Sejajar dengan Mata

Bila terpaksa menggunakan smartphone dalam waktu lama, usahakan posisi smartphone sejajar dengan posisi mata. Sebuah studi mengatakan bahwa berat kepala manusia pada posisi netral sekitar 5-6 kg. pada posisi menunduk dengan sudut 15° berat ini bertambah 20 kg, 30 kg pada posisi menunduk 60°. Dapat dibayangkan berapa berat yang harus ditopang oleh leher setiap harinya saat anda menggunakan smartphone dengan kepala menunduk?

  • Istirahat saat Menggunakan Smartphone

Berilah istirahat pada diri anda sekitar 20-30 menit sekali saat sedang menggunakan smartphone. Letakkan smartphone sekitar 2-3 menit untuk memberikan kesempatan kepada leher, punggung, dan bahu agar dapat berelaksasi.

  • Lakukan Peregangan Otot

Tundukkan dan tengadahkan kepala secara bergantian, lalu tekuk ke kanan dan kiri bergantian. Juga lakukan gerakan memutar bahu searah dan berlawanan arah jarum jam secara bergantian. Dengan peregangan ini diharapkan otot dapat kembali normal dan terhindar dari sindrom text neck.

  • Hubungi Dokter

Bila nyeri leher yang anda rasakan masih terus berlanjut maka saatnya untuk mengunjungi dokter. Semakin cepat anda mendapatkan perawatan dari ahlinya, semakin sedikit resiko atau akibat yang dapat terjadi pada kesehatan anda.

Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat