Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

Tulang-Keropos-Pada-Orangtua-1200x843.jpg

Sahabat Ortho, dengan semakin bertambahnya usia maka organ-organ tubuh mulai mengalami penurunan daya kerja. Salah satu organ tubuh penting yang menunjang tubuh kita yaitu tulang, namun tulang adalah salah satu organ tubuh yang akan semakin rapuh (melemah) seiring dengan bertambahnya usia, kondisi ini biasa disebut osteoporosis. Osteoporosis biasanya banyak dialami oleh orang tua namun, bukan berarti kondisi tersebut tidak dapat ditangani. Jika mendapatkan penanganan yang tepat, maka osteoporosis dapat diminimalisir.

Mengenal Kondisi Tulang Keropos

Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan tulang patah. Tulang merupakan jaringan kehidupan yang memberikan struktur kerangka pada tubuh.  Saat usia muda tulang akan terus melakukan regenerasi untuk menyeimbangkan tubuh. Tetapi, sistem metabolisme tubuh semakin berubah seiring bertambahnya usia dan dapat menyebabkan kondisi tulang semakin rapuh.

Kondisi tulang yang mengalami kerapuhan mempunyai beberapa tingkatan, tahap awal pengeroposan tulang adalah osteopenia dimana keadaaan tulang tidak sekuat usia seharuasnya. Ketika sel -sel tulang yang sudah tua akan melakukan regenerasi, keadaan menjadi tidak seimbang dengan kata lain sel tulang baru mengalami pertumbuhan yang lamban dari pada penghancuran sel tulang yang sudah tua. Seiring dengan berjalannya waktu keadaan tersebut akan menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan strukturnya.

Tulang yang sudah mengalami osteoporosis akan menjadi lebih rapuh dan lebh mudah patah. Osteoporosis paling sering terjadi pada pergelangan tangan, panggul, dan tulang belakang. Ketika kondisi tulang-tulang tersebut melemah dan mengelami cedera maka penyembuhan akan memakan waktu yang lebih lama. Kondisi tulang yang sudah mengalami kerusakan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Penyebab Osteoporosis

Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan osteoporosis, diantaranya :

  • Faktor usia, bagi Wanita yang sudah mengalami menopause dimana produksi hormon estrogen akan berkurang. Keadaan ini menyebabkan penurunan fungsi pembentukan tulang.
  • Konsumsi obat-obatan, yang banyak mengandung kortikosteroid dalam jangka waktu dan panjang dan terus menerus contohnya obat asma, lupus, dll.
  • Gaya hidup kurang sehat, seperti kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol
  • Kurang asupan kalsium
  • Kurang olahraga dan beraktivitas
  • Haid yang tidak teratur atau lama tidak haid
  • Kurang paparan sinar matahari yang cukup

Gejala Osteoporosis

Awal pengeroposan tulang gejalanya tidak umum. Namun seiring berjalanya waktu maka penyakit akan semakin berkembang dan mengakibatkan gejala sebagai berikut :

  • Postur tubuh membungkuk
  • Sakit punggung
  • Resiko tinggi mengalami patah tulang

Perubahan postur tulang belakang yang disertai dengan nyeri punggung dapat menjadi salah satu cara mengidentifikasi seseorang sedang mengalami osteoporosis.

Perawatan Osteoporosis

Jika seseorang sudah didiagnosis osteoporosis, maka dokter akan memberikan saran pengobatan terbaik berdasarkan gaya hidup, usia, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Perawatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan melambatkan pengeroposan.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat tulang yang mengidap osteoporosis :

  • Olahraga dan terapi fisik
  • Penerapan pola makan sehat
  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai yang diresepkan
  • Melakukan fisioterapi, untuk meningkatkan kekuatan tulang
  • Bedah orthopedi atau manajemen perawatan tulang

Pencegahan Osteoporosis

Perlu diketahui bahwa pencegahan osteoporosis dapat dilakukan sejak usia 30an karena pada masa itu kepadatan tulang berada pada tingkat maksimalnya. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis semakin parah :

  • Rutin olahraga
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Konsumsi vitamin D
  • Konsumsi kalsium yang cukup

Kapan Harus ke Dokter

Osteoporosis merupakan salah satu silent disease atau penyakit yang datang secara senyap tanpa adanya tanda-tanda yang tampak sebelumnya. Namun, ketika sudah terkena osteoporosis dampaknya akan sangat terasa. Dampak yang dirasakan pun berbeda-beda, ada dampak yang ringan tapi tak jarang terjadi dampak yang berat sampai mengancam jiwa pasien. Jika Anda sudah merasakan gejala pengeroposan tulang, segera datagi dokter spesialis othopedi di rumah sakit terpercaya agar dapat memastikan kondisi tulang Anda dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Sahabat ortho, Jika Anda, keluarga maupun kerabat mengalami gangguan permasalahan pada tulang jangan khawatir. RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menyediakan layanan konsultasi rawat jalan yang tersedia juga pada hari libur untuk keluhan tulang dan sendi anda. Dapatkan informasi terkini jadwal dokter yang tersedia dan lakukan appointment di nomor pendaftaran RS yang tertera dibawah ini.

 

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance 24 jam :

(031 574 31 574 ext 118 / 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

 

References :

https://www.alodokter.com/osteoporosis/pengobatan diakses 2023

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/5-langkah-sehat-cegah-osteoporosis-sejak-usia-muda diakses 2023

https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-cara-merawat-lansia-dengan-osteoporosis diakses 2023

https://primayahospital.com/ortopedi/osteoporosis-tulang-keropos/ diakses 2023

Image :

https://www.freepik.com/free-photo/elder-man-with-back-pain_4762066.htm#query=osteoporosis&from_query=tulang%20keropos&position=2&from_view=search&track=sph diakses 2023

 


mengapa-wanita-lebih-rentan-terkena-osteoporosis-pAPp0hAm77.jpg

Penuaan (aging) adalah suatu proses alami yang akan terjadi pada orang seiring bertambahnya usia, ditandai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial. Dalam penurunan kondisi fisik, proses aging pada seseorang bisa mengenai tulang ataupun sendi. Wanita lebih rentan mengalami proses degeneratif ini karena faktor hormonal, sedangkan pada pria lebih banyak dikarenakan faktor usia.

Proses aging atau penuaan pada tulang manusia dibagi jadi dua bagian. Jika mengenai tulang disebut osteoporosis, sedangkan jika mengenai persendian disebut osteoarthritis atau radang sendi.

Menurut Dr. Komang Agung I. S., dr., Sp. OT (K), ada tiga lokasi yang paling banyak terkenal osteoporosis. Yakni punggung, pergelangan, dan panggul. Sementara osteoarthritis, meski menyerang di lokasi yang berbeda-beda, namun paling banyak terjadi di sendi-sendi penyangga tubuh seperti tulang belakang, tulang panggul, dan lutut.

Wanita juga disebut memiliki risiko mengalami osteoporosis dan radang sendi yang lebih besar dibanding pria. “Penyebab percepatan osteoporis maupun osteoarthritis itu ada tiga, yakni Forty atau usia di atas 40 tahun, Fatty  atau berat badan berlebih, dan Female atau lebih banyak menyerang wanita,” terang dr. Komang. “Biasanya ketika menapouse, wanita tidak bisa mengontrol berat badannya. Faktor-faktor itu yang dapat memperberat kondisi tulang dan sendinya.”

Yang juga harus jadi catatan, proses penuaan atau aging tidak hanya mengubah struktur tulang dan sendi, namun juga membuat massa otot mengecil dan otot menjadi tidak kuat, sehingga menimbulkan risiko jatuh. Tak hanya itu,  osteoporosis dan radang sendi juga bisa menimbulkan keluhan nyeri. “Pada punggung, keluhannya selain di pinggang bisa menyebar sampai ke tungkai pada kakinya. Kebanyakan penderitanya itu menderita nyeri, kemudian bungkuk, dan ada gangguan rasa atau gangguan gerak,” papar Dr. Komang.

osteoarhtritis
osteoporosis

Harus Tetap Aktif Bergerak

Menurut Dr. Komang, gaya hidup di jaman modern saat ini, bisa semakin mempercepat proses degeneratif, jika tidak diimbangi dengan upaya menjaga kesehatan. Beberapa di antaranya adalah merokok dan minum kopi secara berlebihan. Oleh karena itu, dr. Komang menyarankan para lanjut usia untuk tetap aktif bergerak, untuk tetap menjaga kualitas kesehatan. “Merokok itu mempercepat pengeroposan, sedangkan minum kopi berlebihan menyebabkan eksresi (pembuangan kalsium) lewat kencing lebih banyak. Jadi gaya hidup berpengaruh kepada kualitas tulang, sendi, dan otot.”

Ditambahkan oleh dr. Komang, semakin banyak tulang bergerak, semakin bagus kualitas otot dan sendi., termasuk bagi para lanjut usia. “Yang terpenting adalah tetap bergerak dan tetap melakukan pekerjaan, asal jangan sampai terjatuh. Orang lanjut usia mudah terjatuh karena keseimbangannya sudah berkurang, dan kualitas tulang serta sendinya tidak sebagus saat masih muda,” jelasnya.

Tindakan Preventif

Untuk mencegah terjadinya osteoporis maupun osteoarthritis atau radang sendi, hendaknya selalu melakukan olahraga yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh.  Tindakan preventif ini dilakukan sejak awal atau sedini mungkin untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih lanjut. “Kalau bukan atlet atau non-profesional, selalu saya sarankan ambil olahraganya yang low impact seperti bersepeda atau berenang,” tuturnya.

Menurut dr. Komang, dengan rutin melakukan latihan atau olahraga, akan membawa banyak kebaikan untuk sistem gerak tubuh. “Kita berjalan, bergerak, bekerja, semua sistim dalam tubuh akan tergerak. Itulah kenapa orang yang bekerja dengan aktifitas, sistim alat geraknya pasti jauh lebih bagus, dibandingkan dengan orang yang kerjanya duduk berjam-jam. Itu bisa mempengaruhi kualitas persendiannya.”

Penanganan Penyakit Degeneratif

RS Orthopedi dan Traumatologi (RSOT) Surabaya memberikan pelayanan medis untuk proses penyembuhan dan perawatan pada penyakit degeneratif seperti osteoporosis dan osteoarthritis pada lansia.

Salah satunya untuk masalah pada tulang belakang yang diakibatkan karena proses degeneratif. Menurut dr, Komang, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa masalah tersebut disebabkan proses degeneratif, bukan karena penyakit lain. “Karena keluhannya bisa sama. Sakit pinggang, dan beberapa keluhan lainnya. Cuma penyebabnya yang beda. Satu karena proses penuaan atau degenerasi, sedangkan yang satu karena penyakit lain. Karena sering pada orang-orang usia lanjut disertai dengan penyakit lain. Bisa infeksi atau kanker,” papar dr. Komang. 

Untuk mencari tahu penyakit yang diderita tersebut merupakan penyakit degenerasi atau bukan, maka bisa dilakukan melalui pemeriksaan lain atau pemeriksaaan tambahan seperti radiologi dan pemeriksaan laboratorium. Hal itu dilakukan untuk menegakkan diagnosis, yang kemudian akan dijadikan dasar untuk  menentukan pilihan tindakanapakah diperlukan prosedur pembedahan atau tidak.

Ditambahkan oleh dr. Komang, untuk penanganan spinal aging, ada dua hal lain yang juga harus dipastikan. Sudah berapa lama sakitnya, dan  sudah pernah diobati atau belum.

“Jika sudah pernah dirawat, diobati, dan tidak kunjung membaik, maka diperlukan tindakan operasi. Tindakan operasi yang akan dilakukan disesuaikan dengan lokasinya di mana. Apakah di tulang atau sendinya? Perlu distabilkan atau tidak. Jika stabil tetapi ada penyempitan, biasanya kita pilih tindakan minimalis. Tapi kalau tulang atau sendinya tidak stabil, maka harus dilakukan tindakan stabilisasi.”

Penanganan Sedini Mungkin

Pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh pasien dengan penyakit degeneratif adalah, kapan harus dilakukan operasi?

“Pertama, jika pengobatan dengan konsep tanpa operasi yang dilakukan gagal. Kedua, jika penyakit degeneratif itu disertai dengan gangguan fungsi misalnya keluhan kencing, buang air besar, jempol atau kaki tidak bisa bergerak, itu harus operasi,” jelas dr. Komang.

Diakui dr. Komang, operasi pada tulang belakang yang sering dilakukan pada lansia akibat proses degeneratif memang bukan perkara mudah. Namun begitu, dr. Komang menjelaskan bahwa risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir dengan teknologi dan dokter ahli yang menangani. “Jadi kita harus lihat dari hasil klinisnya apa, pemeriksaan radiologi, hasil laboratorium, sakitnya apa, baru kita customized, disesuaikan dengan kebutuhan pasien, karena alat yang dipasang atau alat yang digunakan berbeda antara pasien A, pasien B, pasien C ,” jelas dr. Komang. “Orang sering keliru, takut operasi tulang belakang misalnya karena takut berisiko lumpuh dan macam-macam. Tidak perlu takut, jika memang itu harus dilakukan. Risiko selalu ada, tapi bagaimana meminimalkan risiko tersebut itu yang terpenting.”


pencegahan-osteoporosis.jpg

Banyak di antara masyarakat yang tidak menyadari bahwa tulangnya sudah keropos dan baru datang ke rumah sakit dalam kondisi tulang yang retak atau patah. Padahal, dengan tindakan prefentif atau pencegahan, sebenarnya osteoporosis dapat dicegah atau diminimalisir. Apa saja yang bisa dilakukan?

Tulang adalah anggota tubuh yang sangat vital, karena berfungsi untuk menyangga tubuh. Untuk itu, menjaga tulang agar tetap sehat merupakan hal yang sangat krusial. Asupan kalsium yang cukup mutlak diperlukan untuk memastikan bahwa tulang tetap dalam kondisi yang baik.

Berita baiknya, kita diberi kesempatan untuk dapat menabung kalsium hingga sekitar umur 35 tahun. Dengan tabungan kalsium yang cukup, saat memasuki usia 35 tahun ke atas, dimana penyerapan kalsium pada tulang sudah berangsur berkurang, pengeroposan tulang bisa dihindari atau diminimalisir.

”Jadi harus dipastikan bahwa sejak dari kandungan, masa perkembangan, hingga dewasa, asupan kalsium kita tercukupi,” ujar dr. Henry Ricardo Handoyo, Sp. OT., MBiomed ketika ditemui majalah  Orthopedi di ruang praktiknya di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi (RSOT) Surabaya.

Namun dr. Henry juga meminta masyarakat tidak salah persepsi dengan ajakan untuk menabung kalsium sedari dini. Menurutnya, menabung kalsium bukan berarti mengkonsumsi asupan kalsium secara ekstrim, karena manusia sudah memiliki takaran kebutuhan kalsium per hari. Jika asupan kalsiumnya berlebih, maka akan dibuang lewat air seni atau buang air besar.

”Jadi harus bijak juga. Kalau bisa dibuang saja sih tidak masalah. Tapi kelebihan kalsium mungkin juga menimbulkan efek samping. Misalnya untuk jantung, karena kalsium juga berfungsi untuk kontraksi otot, sehingga estabilitas jantung terlalu meningkat. Mungkin juga berimbas ke ginjal yang jadi terbebani, karena kalsium ini kan diekskresi lewat ginjal,” terangnya. ”Orang dewasa membutuhkan 1.200 mg – 1.300 mg kalsium per hari. Tidak perlu setiap makan dihitung miligram kalsiumnya, nanti malah repot. Intinya, tiap hari minum susu, makan buah, sayur, itu sudah bagus.”

Beberapa makanan yang tinggi akan kalsium yang cukup memenuhi kebutuhan kalsium antara lain ialah susu dan turunannya memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, seperti yogurt, dan keju yang menurut penelitian memiliki kandungan kalsium paling tinggi.

Sumber kalsium terbaik juga bisa didapat dari buah dan sayur. Ada empat sayuran yang memiliki kalsium tinggi, yakni sawi, bayam, lobak hijau, dan kubis. Sementara dari buah, jeruk, pisang, stroberi, dll.

Menurut dr Henry, selain susu, sumber kalsium terbaik juga bisa didapat dari vitamin D yang merupakan ”best friend” dari kalsium. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D adalah ikan-ikan dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden, dll.

REKOMENDASI UNIVERSAL TERHADAP PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS

Dunia kedokteran memiliki rekomendasi  yang bersifat universal berkaitan dengan pencegahan osteoporosis. Ada lima poin yang tertera dalam rekomendasi tersebut:

  • Mencukupi Asupan Kalsium dan Vitamin D

Seperti yan telah dijelaskan di atas, mencukupi asupan kalsium dan vitamin D adalah hal yang sangat mendasar pada pencegahan osteopororosis. Masyarakat juga disarankan meningkatkan kewaspadaan pada kondisi-kondisi tertentu, utamanya bagi wanita yang memasuki masa menopause, dimana pada masa itu akan terjadi pengurangan masa tulang secara masif berkaitan dengan menurunnya hormon estrogen secara signifikan dan berpengaruh pada metabolisme tulang. 

  • Olahraga yang Cukup

Olahraga juga sangat penting dilakukan untuk penguatan otot, karena ototlah yang menggerakkan tulang. Tulang juga baru dapat membentuk sel-selnya atau remodeling jika digerakkan. Untuk pencegahan, olahraga yang bisa dilakukan minimal adalah jalan kaki, yang bisa dilakukan dengan intensitas tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit. Mereka yang berusia muda bisa melakukan olahraga yang lebih high impact seperti aerobic, lari, basket, dll. Sementara yang berumur lebih tua disarankan melakukan olahraga yang low impact seperti berjalan, taichi, dll.

  • Mencegah Risiko Jatuh

Olahraga yang dijelaskan di atas, juga berkaitan dengan meminimalisir risiko jatuh. Selain itu, hal-hal non-teknis seperti memastikan kondisi rumah dalam keadaan yang baik (tidak licin, tidak ada kabel berserakan di bawah, dll) juga diperlukan. Sebab, jatuh adalah hal yang benar-benar harus dihindari, apalagi jika sudah masuk dalam fase osteopenia (pra-osteoporosi). Mereka telah masuk fase osteopenia atau osteoporosis memiliki risiko patah tulang yang lebih besar dibanding mereka yang kondisi tulangnya baik.

  • Gaya Hidup Sehat

Ada beberapa kebiasaan yang wajib dihindari untuk mencegah pengeroposan tulang. Beberapa diantaranya adalah tidak merokok dan meminum alkohol, karena keduanya jelas-jelas merusak tulang. Konsumsi terhadap protein yang berlebih, biasanya dari daging-daging juga sebaiknya dihindari, karena akan meningkatkan suasana asam di tubuh. Terlalu banyak kopi dan minuman soda juga tak baik untuk tulang.

  • Periksa Pepadatan Tulang

Hal terakhir yang direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan terhadap osteoporosis adalah pemeriksaan Bone Mass Density (BMD) atau pemeriksaan massa kepadatan tulang yang dilakukan dengan alat yang bernama Dexa. Wanita yang telah memasuki menopause, pria berumur sekitar 60 tahun, mereka yang memiliki penyakit yang disebabkan oleh keganasan seperti tumor, kanker, gangguan liver, ginjal, dl disarankan untuk melakukan pemeriksaan BMD.


hipfracture-300x213.jpg

Seseorang yang telah masuk dalam fase osteoporosis memiliki risiko patah tulang yang tinggi. Bahkan, pada sebuah kasus seseorang dengan osteoporosis dapat mengalami patah tulang punggung hanya karena mobil yang ditumpanginya melewati gundukan jalan.

osteoporosis (pengeroposan tulang)

Secara umum, osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai oleh menurunnya massa atau kepadatan tulang. Pengukuran massa tulang tersebut dapat dilakukan dengan metode Bone Mass Desity (BMD), Angka 0 pada hasil BMD dapat diartikan bahwa orang tersebut memiliki massa tulang yang normal. Sementara jika angka -1 hingga -2 menunjukkan kondisi osteopenia atau pre-osteoporosis, dimana jika tidak ditangani dengan baik maka sekitar lima hingga sepuluh tahun ke depan dapat dipastikan akan masuk pada osteoporosis.

Mengutip sebuah literatur, bahwa risiko patah akan mengikuti tingkat kepadatan tulangnya. Jika hasil BMD menunjukkan angka -1, maka risiko patah tulangnya meningkat dua kali lipat dibanding orang dengan kepadatan tulang yang normal. Hasil BMD -2 berarti risiko patah tulangnya empat kali lebih besar, begitu seterusnya.

Untuk itu, tingkat awareness terhadap osteoporosis ini sangat penting. Sebab, banyak orang yang tidak merasa mengidap osteoporosis dan baru mengetahuinya setelah terjadinya patah tulang.

Patah tulang karena osteoporosis ini umumnya terjadi di tiga tempat, yakni tulang belakang, tulang pinggul, dan tulang pada pergelangan tangan. Sebab, pada saat terjatuh, ketiga bagian tubuh inilah yang biasa digunakan untuk menyangga badan.

Kasus patah tulang pada ketiga tempat tersebut juga kerap terjadi pada orang tua yang sebagian besar karena terpeleset di kamar mandi dan di anak tangga. Biasanya, terpeleset dengan posisi miring kemudian terkena tulang di bagian pinggul atau posisi terduduk yang mengakibatkan patah tulang belakang. Kejadian paling ringan adalah bertumpu dengan tangan yang mengakibatkan tulang pergelangan tangannya patah.

Penanganan pada fraktur atau patah tulang pada pasien yang mengalami osteoporosis ini lebih sulit dikarenakan sudah porotik atau keropos. Namun, sebagai rumah sakit yang concern di bidang orthopedi dan traumatologi, RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya memiliki banyak dokter ahli dan peralatan penunjang untuk mengatasi hal tersebut.

Di RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya, ada banyak penerapan teknologi yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari Partial Hip Replacement, Total Hip Replacement (ganti tulang pinggul keseluruhan), Teknik Kifoplasti pada kasus patah di tulang belakang yakni dengan penyuntikan semen dengan terlebih dulu memasukkan balon di dalamnya sehingga semen tidak meluber kemana-mana, dan teknik-teknik lainnya. Penerapan teknologi tersebut juga ditunjang dengan peralatan dan tim ahli.

Pentingnya tabungan tulang pada masa mengandung, pertumbuhan, dan menjelang menopause bagi wanita. Dengan tabungan kalsium di masa pertumbuhan hingga usia 35 tahun itu, diharapkan kepadatan tulang kita akan bagus, sehingga juga terhindar dari osteoporosis dan patah tulang karena osteoporosis.


tulang-kuat.png

Osteoporosis merupakan kondisi dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat berkurangnya masa tulang. Khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama. Untuk mengatasi terjadinya osteoporosis dapat dicegah dengan berbagai cara, seperti asupan gizi seimbang yang yang terkait dengan pembentukan tulang seperti  kalsium, vitamin D, dan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur.

Seiring dengan bertambahnya umur, terjadi beberapa penurunan fungsi tubuh kita seperti penurunan penyerapan kalsium pada usus, penurunan kapasitas kulit untuk mensintesis vitamin D, penurunan efisiensi ginjal dalam mempertahankan kalsium yang dapat menyebabkan kehilangan kalsium dalam urin, penurunan kapasitas ginjal untuk mengubah vitamin D menjadi bentuknya yang paling aktif (1,25-dihidroxy-vitamin D). Pada orang tua kulit menghasilkan vitamin D 4x lebih sedikit bila terkena sinar matahari, dibandingkan dengan orang muda.

Banyak orang memahami peran kalsium untuk kesehtan tulang mereka, tetapi mereka mungkin tidak menyadari bahwa produk susu bukan satu-satunya sumber untuk mendapatkan kalsium yang baik. Pedoman  makan sehat menyarankan Anda mengonsumsi sebagian besar kalsium dari sumber tanaman, bukan dari susu. Karena susu juga memiliki tinggi lemak jenuh yang menyebabkan penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, dan beberapa penyakit degeneratif lainnya.

Beberpa sumber kalsium yang berasal dari nabati antara lain: bayam, kangkung, brokoli, produk kedelai dan kacang-kacangan. The American Heart Association telah menerbitkan studi yang menunjukkan bahwa lebih baik orang menyerap kalsium dari sumber nabati daripada kalsium non nabati.

Bukan hanya kalsium untuk membantu memperkuat tulang beberapa vitamin juga berperan penting dalam membantu memperkuat tulang, seperti vitamin D dan vitamin K. Vitamin D adalah vitamin yang membantu untuk kesehatan tulang. selain itu penelitian telah menemukan bahwa vitamin K memiliki peran penting dalam membangun tulang. vitamin K adalah vitamin larut lemak yang sangat penting untuk fungsi beberapa protein penting dalam pembentukan darah. Hal ini juga pengting dalam meningkatkan kemampuan mineral untuk mengikat bersama-sama tulang pembentuk.


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat