Bagi setiap orang tua,tumbuh kembang sang buah hati selalu menjadi momen yang sangat dinanti. Setiap detail perubahan kemauan kognitif mulai merangkak,berjalan,atau pertumbuhan fisik dari tinggi badan dan berat badan menjadi saat yang membahagiakan. Pertanyaannya,pada umur anak anda sekarang,normalkah tingkat tumbuh kembangnya?
Pada prisipnya, tumbuh kembang anak dapat dibagi menjadi dua,yang pertama adalah ukuran tubuh dan yang kedua adalah yang berkaitan dengan kemampuan kognitif sang anak.
Dari sisi ukuran fisik,kita dapat mrngetahui tumbuh kembang anak dari beberapa parameter, seperti pertumbuhan tinggi dan berat badan,jumlah gigi,lingkar kepala,lingkar dada dan beberapa hal lainnya. Sementara ditilik dari kemampuan koognitif,kita dapat mengukur dari kemampuan merangkak,berjalan,dan beberapa kemampuan lain yang berkaitan dengan saraf motorik lainnya.
“Kita dapat melihat skala perkembangan anak dengan parameter motorik dasar,motorik halus,personal sosial,dan bahasanya,”ujar dr Haryson Tondy Winoto,MSi.Med.Sp.A ketika di temui majalah Orthocare di ruang prakteknya. “ Misalnya anak umur 3 bulan tapi belum bisa tengkurap. Kita perlu observasi apakah anak tersebut memiliki kelainan pada stuktur tulangnya,terlalu kurus dan gemuk,atau kemungkinan lainnya.”
Lebih lanjut dr Haryson menjelaskan,pada orang tua hendaknya mengetahui apakah sang buah hati mengalami keterlambatan tumbuh kembang atau tida”jika memang dirasa ada keterlambatan tubuh kembang, misalnya belum bisa berjalan atau tidak bisa berbicara dengan baik dan lancar pada umur-umur yang semestinya sudah bisa,segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosa penyebabnya.”tegas dr Haryson.” Kebanyakan orang tua biasanya cenderung menunggu jika mengetahui keterlambatan tumbuh kembang anaknya,atau ada yang mungkin merasa malu untuk mengkonsultasikan. Kalau sudah parah baru di bawa ke dokter.”
Kalau kebanyakan orang tua mengeluhkan keterlambatan tumbuh kembang anak,adakah anak yang tumbuh kembang dan berkembang lebih cepat dari waktunya? Menurut dr.Haryson, hal tersebut bisa saja terjadi. Namun sepanjang tidak mengganggu stuktur orangnya, hal tersebut tidak perlu terlalu di khawatirkan.” Yang menjadi salah satu, misalnya kita ambil contoh yang ekstrim, umur 3 bulan sudah bisa berdiri, itu kan sangat ekstrim. Kita khawatirkan justru stuktur tulangnya belum sempurna sehingga belom bisa menopang berat tubuh. yang di khawatirkan tulangnya akan malah bermasalah dalam waktu panjang.
PENTINGNYA STIMULASI DARI ORANG TUA
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tunbuh dan berkembang secara sempurna. Untuk itu banyak cara dilakukan, termasuk salah satunya memberikan berbagai suplemen yang di percaya dapat membantu tumbuh kembang sang buah hati.
Menurut dr.Haryson, memberikan suplemen kepada anak dapat di lakukan sepanjang tidak terlalu berlebihan. Namun, dr Haryson mengingatkan,stimulus yang di berikan oleh orang tua jauh lebih penting di bandingkan dengan memberikan suplemen.
“Stimulasi yang di berikan orang tua sejak dari bayi lahir sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Terumata ASI yang paling bagus untuk bayi, tapi juga mendekatkan hubungan ibu dengan anaknya.’ujarnya. “Bisa juga misalnya dengan pijat bayi yang dapat melatih gerakan motorik anak.”
Lebih jauh dr Haryson juga menekankan pentingnya peran orang tua untuk terus mendampingi tumbuh kembang anak. Kesibukan para orang tua dan teknologi kerap menjadi masalah tersediri.
“Dampingi anak saat menonto TV sembari di beri pengertian mengenai acara yang iya tonton akan sangat baik untuk tumbuh kembangnya. Usahakan anak jangan terlalu sering main game,karena anak membuat emosi anak cenderung tidak stabil dan mudah marah .’’ tutupnya.
