Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

sakit-pinggang-1200x801.jpg

 

Sahabat Ortho, sakit pinggang merupakan penyakit yang dapat dialami oleh banyak orang. Sakit pinggang biasa terjadi karna cedera otot atau sendi pada area sekitar pinggang, akibat dari mengangkat beban berat, atau melakukan gerakan secara berulang. Sakit punggung bagian bawah juga dapat terjadi karna adanya gangguan organ ginjal atau terjadinya infeksi pada tulang belakang.

 

Penyebab Sakit Pinggang

Banyak kasus yang menjadi penyebab sakit pinggang salah satunya akibat dari cedera otot pada pinggang. Cedera dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba dan berulang pada pinggang, contohnya saat mengangkat benda yang terlalu berat atau saat berolahraga seperti golf, tenis meja, dan bulu tangkis.

Sakit pinggang juga biasa dialami oleh pekerja kantor yang terlalu lama duduk bekerja didepan komputer, apalagi jika posisi duduk salah dan kursi yang tidak nyaman. Selain itu anak-anak juga dapat mengalami sakit pinggang, akibat dari sering membawa tas punggung yang terlalu berat.

Selain cedera-cedera yang disebutkan sebelumnya, sakit pinggang juga dapat terjadi karena adanya gangguan tulang belakang atau gangguan pada bagian tubuh lain. Berikut gangguan pada saraf tulang belakang yang dapat mengakibatkan sakit pinggang diantaranya :

  • Cedera tulang belakang akibat terbentur atau kecelakaan
  • Penyempitan ruas tulang belakang atau stenosis spinal
  • Peradangan pada sendi tulang belakang
  • Pengikisan bantalan tulang belakang karena faktor umur
  • Saraf terjepit akibat penonjolan bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus)

 

Gejala Sakit Pinggang

Seberapa parah gejala sakit pinggang dapat dilihat dari sumber penyebabnya, rasa sakit yang muncul biasanya menyebar atau berkumpul di satu titik. Tingkat keparahan sakit pun bermacam-macam, mulai dari yang bersifat ringan, menengah, atau bahkan parah.

Rasa sakit dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh meliputi paha, bokong, dan punggung bagian bawah. Rasa sakit yang berlangsung lebih dari tiga bulan dianggap sebagai sakit pinggang kronis. Gejala yang terjadi pada setiap orang biasanya berbeda-beda, tergantung dengan penyebabnya. Tetapi gejala umumnya hampir sama yaitu :

  • Pinggang terasa pegal, kaku, atau seperti ditusuk.
  • Nyeri yang merambat dari pinggang ke bokong sampai kaki.
  • Sulit untuk bergerak maupun berdiri tegak karna pinggang terasa nyeri.
  • Sakit semakin memburuk saat membungkuk, mengangkat benda berat, atau berjalan.

 

Diagnosis Sakit Pinggang

Dokter mendiagnosis sumber nyeri pinggang dari penjelasan secara spesifik pasien, kapan nyeri itu terjadi, seperti apa gejalanya, dan riwayat penyakit pasien. Lalu, dokter akan mempertimbangkan perlu atau tidaknya dilakukan rontgen, CT scan, atau MRI untuk melengkapi hasil diagnosis dan mulai melakukan perawatan.

 

Kapan Harus Ke Dokter

Sakit pinggang merupakan penyakit yang dapat sesekali kambuh dan sembuh dengan sendirinya. Namun bila sakit pinggang terjadi secara terus menerus selama 1 bulan dan menyebabkan kondisi tubuh semakin memburuk, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat pada bagian punggung yang mengalami sakit/nyeri. Agar Anda dapat kembali melakukan aktifitas seperti sedia kala.

Sahabat Ortho, Jika Anda, keluarga maupun kerabat mengalami sakit pinggang, jangan khawatir. RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menyediakan layanan konsultasi keluhan seputar tulang, otot, sendi dan jaringan sekitarnya. Rawat jalan tetap buka di hari libur dan tanggal merah, kami siap membantu keluhan tulang Anda. Dapatkan informasi terkini jadwal dokter yang tersedia dan lakukan appointment di nomor pendaftaran RS yang tertera dibawah ini.

 

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance 24 jam :

(031 574 31 574 ext 118 / 0823 3765 5500

 

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

 

References :

https://www.halodoc.com/kesehatan/sakit-pinggang

https://www.alodokter.com/sakit-pinggang

https://www.ekahospital.com/better-healths/ortopedi/9-penyebab-sakit-pinggang-yang-sering-diremehkan

Image :

https://www.freepik.com/free-photo/front-view-young-male-having-backache-pink-background-color-male-model_13154989.htm#page=2&query=low%20back%20pain&position=23&from_view=search&track=ais


Imune-Booster-1200x833.png

Sahabat ortho, kondisi musim yang tidak menentu secara tidak langsung memaksakan tubuh kita untuk beradaptasi dengan cepat. Tak heran, kondisi musim yang tidak menentu seperti ini menyebabkan daya tahan tubuh mudah terganggu dan sering kali dikaitkan dengan munculnya berbagai penyakit. Beberapa aktivitas yang berlebihan secara tidak langsung dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kita, seperti kurang tidur, pola makan tidak sehat, dan terlalu sering stress. Untuk  mengembalikan sistem kekebalan tubuh yang melemah tersebut, dengan melakukan immune boster dapat digunakan untuk mengembalikan dan menjaga kembali sistem kekebalan tubuh agar kembali sehat ditengah aktivitas yang padat.

Apa Itu Sistem Immun?

Sistem imun merupakan system daya tahan tubuh terhadap serangan zat asing yang terpapar ke tubuh kita, zat tersebut merupakan zat immunogen atau patogen. Bila zat immunogen atau patogen terpapar ke tubuh kita, otomatis tubuh akan membentuk respon dari system imun. Daya tahan tubuh atau sistem imunitas ibarat perisai yang menjaga kita dari serangan virus dan bakteri penyebab penyakit. Respon imun terhadap virus juga berbeda-beda, tergantung pada faktor-faktor seperti genetika, usia dan keadaan fisik. Maka dari itu diperlukan daya tahan tubuh kuat, supaya anda dapat terhindar dari berbagai penyakit infeksi.

Pentingnya Menjaga Immunitas Tubuh?

Perubahan cuaca yang tidak menentu yang turut mempengaruhi daya tahan tubuh apalagi orang yang memiliki kegiatan yang padat dan kurang istirahat. Disinilah pentingnya kita untuk selalu menjaga imunitas tubuh.

Berikut ada beberapa hal hal yang bisa terjadi bila immunitas tidak dijaga dengan baik :

  1. Mudah terserang berbagai penyakit
  2. Patogen jahat tidak dapat keluar dari dalam tubuh
  3. Tidak bisa menetralkan sel berbahaya, seperti sel kanker

Cara Meningkatkan Immunitas Tubuh

Selain menjaga immunitas tubuh dan menerapkan protokol kesehatan, berikut adalah beberapa cara yang dilakukan untuk dapat meningkatkan sistem imun tubuh  :

  1. Berjemur

Cara meningkatkan daya tahan tubuh yang paling sederhana dan dapat dilakukan dirumah adalah berjemur. Dengan berjemur tubuh dapat terkena sinar matahari yang mengandung vitamin D dimana dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

  1. Olahraga Secara Teratur

Olahraga rutin selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 kali dalam seminggu diketahui dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.  Pilihlah olahraga yang sesuai dengan kemampuan anda dan mudah dilakukan selama pandemi covid, seperti jogging, bersepeda atai berjalan kaki disekitar rumah.

  1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Untuk menjaga imunitas tubuh agar tetap kuat, anda perlu mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi seimbang. Tetapi, tetap utamakan makanan-makanan yang mengandung protein, vitamin, mineral, dan antioksidan.

  1. Beristirahat Dengan Cukup

Kualitas tidur yang cukup dan nyenyak dapat menjaga bahkan memperkuat daya tahan tubuh. Sebaliknya, jika kurang tidur tubuh dapat rentan terkena penyakit. Oleh karna itu, pastikan waktu tidur sesuai dengan usai anda. Umumnya orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-9 jam perhari, sementara remaja membutuhkan waktu tidur 8-10 jam perhari.

  1. Mengonsumsi Suplemen

Untuk mendukung kerja sistem kekebalan tubuh, asupan gizi yang cukup memang diperlukan agar tubuh lebih kuat untuk melawan penyakit. Namun, jika nutrisi dari makanan belum mencukupi, anda perlu mengonsumsi suplemen peningkat daya tahan tubuh, terutama vitamin C, vitamin D, dan Echinacea.

Kapan Harus Melakukan Immune Booster?

Sahabat Ortho, Kita harus lebih peka terhadap tubuh kita sendiri, agar dapat meminimalisir penyakit yang dapat menyerang tubuh kapan saja. Jangan menunggu jatuh sakit, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Ketika aktivitas Anda sangat tinggi dan menguras banyak tenaga, Anda mungkin  membutuhkan immune booster untuk menjaga stamina dan menghindari kelelahan. Selain itu, jika tubuh Anda mulai memberikan sinyal penurunan anda mengalami tanda-tanda penurunan imunitas tubuh seperti mudah Lelah, badan terasa kurang segar dan kurang fit, segera pergi ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan imun booster agar tidak jatuh sakit.

RS Orthopedi dan Traumatologi menyediakan layanan immune booster untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dan mengembalikan stamina Anda. Konsultasikan gejala yang Anda rasakan ke dokter agar dokter dapat memastikan tubuh Anda siap untuk mendapatkan immune booster.

 

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

Poli Orthopedi dan Traumatologi Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

References :

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7387807/ diakses 2022

https://www.halodoc.com/kesehatan/immune-booster diaskes 2022


Patah-Tulang-2-1200x800.jpg

Sahabat ortho, cedera patah tulang merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan sangat sering terjadi di masyarakat. Di sekitar anda, seringkali anda menjumpai kejadian kecelakaan yang bisa menyebabkan patah tulang. Secara umum patah tulang terjadi ketika tulang mengalami keretakan, pecah menjadi 2 atau beberapa bagian. Hal ini bisa terjadi akibat kecelakaan, cedera olahraga, atau tindakan kekerasan. Patah tulang biasanya tidak mengancam nyawa, namun begitu patah tulang tetap membutuhkan perawatan medis segera dan penanganan awal yang benar agar kondisinya tidak semakin parah.

Kondisi patah tulang bukanlah hal yang bisa dianggap enteng, pasalnya jika salah penanganan bisa menyebabkan kecacatan pada korban. Secara garis besar patah tulang terbagi menjadi 2 yaitu patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka. Patah tulang tertutup adalah patah tulang dengan kondisi tulang yang patah tidak menembus kulit. Sedangkan patah tulang terbuka adalah kondisi patah tulang yang Sebagian tulang yang patah terlihat menembus kulit.

Banyak cara untuk menangani patah tulang. Secara garis besar terbagi atas dua secara konvensional dan operasi. Penanganan konvensional dapat dilakukan dengan pemakaian gips ataupun bidai pada bagian yang patah. Ada juga yang melakukan traksi tulang/kulit. Sedangkan penanganan dengan cara operasi, terdiri dari penggunaaan sekrup, kawat dan pen. Proses ini sangatlah invasif dan nantinya akan berpengaruh kepada penyembuhan tulang. Menyambungkan Kembali tulang yang patah, mempertahankan stabilitas tulang dan sendi, penggantian sendi yang mengalai kerusakan.

Gejala Patah Tulang

Hampir semua patah tulang akan disertai rasa sakit yang hebat. Kenali gejala patah tulang berikut :

  • Bengkak, kemerahan, dan memar
  • Sulit digerakkan atau sulit menahan beban
  • Mengalami kelainan bentuk
  • Tulang yang patah terlihat menembus kulit

Pasang Pen untuk Menangani Patah Tulang

Pasang pen merupakan prosedur bedah yang dilakukan untuk menyatukan dan menjaga posisi tulang yang patah. Namun, tidak semua kondisi patah tulang akan ditangani dengan pemasangan pen, ya. Pasang pen biasanya dilakukan jika kondisi patah tulang terbilang cukup parah, misalnya:

  • Tulang hancur atau patah menjadi beberapa bagian
  • Patah tulang terjadi di sekitar sendi yang sering digerakkan
  • Patahan tulang berubah posisi menjadi tidak sejajar

Masa Pemulihan Patah Tulang pasca Pemasangan Pen

Sahabat ortho, waktu pemulihan setelah pemasangan pen bermacam-macam tergantung pada jenis, lokasi dan tingkat keparahan pada patah tulang. Fase pemulihan umumnya memakan waktu 3-12 bulan. Fase ini bisa memakan waktu lebih lama jika anda mengalami efek samping pemasangan pen. Agar pemulihan berjalan lancar dan terhindar dari efek samping pemasangan pen, berikut adalah pantangan setelah pasang pen dan beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan.

  1. Minum obat Pereda nyeri dan obat lain sesuai dengan instruksi dokter
  2. Posisikan area patah tulang yang telah dipasang pen untuk mengurangi pembengkakan
  3. Selalu jaga kondisi jahitan, pastikan selalu terutup dan bersih serta sering mencuci tangan untuk menghindari infeksi. Ganti perban sesuai waktu dan lakukan penggantian perbam dengan benar.
  4. Hindari tekanan. Menggerakkan tulang yang sakit adalah pantangan setelah pasang pen. Sebaiknya tulang yang baru saja dipasang pen jangan digerakkan untuk sementara waktu.

Jangan lupa juga untuk rutin kontrol ke dokter, sehingga dokter bisa mengevaluasi proses penyembuhan tulang, baik melalui foto rontgen tulang maupun keluhan yang Anda rasakan. Dalam beberapa kasus, pen dalam tulang mungkin harus dilepas lebih dini, misalnya jika terjadi infeksi atau pelat logam menimbulkan iritasi dan nyeri.

Jika proses penyembuhan patah tulang berjalan dengan baik dan tulang telah menyatu kembali, pen bisa dibiarkan saja di tempatnya, atau bisa juga dicabut. Hal ini bergantung pada keadaan pasien dan penilaian dokter. Namun, umumnya jika pen diambil akan membuat pasien merasa lebih nyaman.

Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menyediakan layanan mulai dari konsultasi seputar kesehatan tulang, penanganan yang komprehensif serta rehabilitasi yang berkelanjutan. Jika anda mengalami masalah tulang, otot, sendi, dan jaringan lunak sekitarnya segera konsultasikan ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi kami.

Poli Orthopedi dan Traumatologi Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

References :

https://medlineplus.gov/fractures.html

https://kidshealth.org/en/kids/broken-bones.html

https://www.sehatq.com/artikel/serba-serbi-pemasangan-pen-untuk-patah-tulang-mulai-dari-kriteria-hingga-efek-sampingnya diakses 2022

American Academy of Orthopaedic Surgeons. OrthoInfo (2019). Internal Fixation for Fractures diakses 2022

Image :

https://www.freepik.com/author/rawpixel-com diakses 2022

 

 


dr-Chandra-1200x825.jpg

Meski angkanya tak sebanyak cedera pada lutut dan ankle, dislokasi bahu merupakan salah satu cedera yang cukup banyak terjadi pada olahraga. Masalahnya, cedera ini seringkali disepelekan. Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, akan berpotensi mengelami cedera yang sama di masa depan, dengan prosentase berkisar 70%-100%. Atau hampir pasti kan mengalami dislokasi bahu lagi.

Dislokasi bahu merupakan kondisi dimana sendi bola pada lengan atas keluar dari soket bahu. Hal ini dapat terjadi karena adanya trauma dari luar seperti benturan, jatuh dengan tangan menahan badan atau tangan terlentang ke samping, dorongan dari depan atau belakang, dll.

Beberapa olahraga yang cukup riskan terhadap cedera bahu adalah olahraga dengan body contact atau rawan terhadap tabrakan dengn lawan, serta olahraga overhead atau dengan posisi tangan di atas kepala, seperti voli, bulutangkis, basket, renang, dll.

Masalahnya , selama ini masalah dislokasi bahu ini seringkali undertreatment atau sedikit disepelekan, karena dianggap cukup ditangani dengan cara mengembalikan bahu ke posisi semula. Menurtu dr. Gede Chandra, Sp.OT, ada satu yang harus diwaspadai bahwa cedera bahu yang dialami oleh mereka di bawah 20 tahun, memiliki potensi besar untuk mengalami cedera ulang, jika tidak ditangani dengan benar.

“Prosentasenya hingga 70%-100% akan mengalami dislokasi lagi di masa depan. Sebab, bahu pada dasarnya memiliki jaringan yang sangat kuat. Sehingga jika terjadi dislokasi, ada jaringan yang rusak cukup parah pada bahu tersebut, karena pada dasarnya mereka yang berusia muda sendinya masih sangat kuat,” papar dr. Gede. “Kejadian pertama mungkin butuh benturan keras sehingga terjadi dislokasi. Berikutnya mungkin hanya jatuh, sudah dislokasi. Nanti berikutnya, bisa saja menguap dengan tangan direntangkan sudah terjadi dislokasi bahu.”

Sementara itu, dislokasi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun dan tidak mendapat penanganan yang baik, akan memunculkan potensi terjadinya dislokasi bahu kembali di masa depan. Risiko berkisar 30%.

Itu sebabnya, dr. Gede sangat menekankan adanya penanganan yang baik pada dislokasi bahu. Apalagi bagi atlet yang memiliki tuntutan intensitas olahraga yang tinggi. “Jadi bukan hanya ditarik dan dikembalikan ke posisi semula, kemudian selesai,” ujar dr. Gede. “Kalau hanya olahraga rekreasional mungkin tidak terlalu mengganggu, tapi potensi untuk dislokasi lagi selalu ada.”

PENANGANAN DENGAN ARTHROSCOPY

Ditekankan oleh dr. Gede, penanganan pada dislokasi bahu pada prinsipnya adalah usaha yang dilakukan oleh dokter orthopedi dengan sub-spesialisasi sport injury untuk memastikan bahwa penderita dapat kembali berolahraga dengan baik dan kompetitif seperti semula, bukan hanya sekedar mengembalikan posisi bahu, namun membuat pasien berolahraga secara baik.

Salah satu penanganan yang dapat diterapkan di RS Orthopedi & Traumatologi (RSOT) Surabaya adalah operasi dengan teknik arthroscopy, yakni operasi minimal invasive dengan luka sayat yang sangat kecil, bahkan kurang dari 1 cm. Teknologi modern ini mengubah paradigma bahwa operasi adalah sesuatu yang menakutkan.

“Penanganan dislokasi bahu bisa dilakukan dengan arthroscopy. Diperbaiki jaringan-jaringan yang robek di sekitar bahu, sehingga bahu bisa utuh seperti semula. Statistiknya bagus. Dari risiko cedera ulang sebesar 70%-100%, bisa turun sampai 4%-20%. Sehingga penanganan arthroscopy memberi harapan yang sangat baik bagi orang-orang yang ingin berolahraga berat pasca dislokasi bahu,” terang dr. Gede. “Arthroscopy dapat mnyelesaikan masalah pada sendi. Selama berhubungan dengan sendi, hampir selalu bisa dengan arthroscopy.”

Selain itu dr. Gede juga menekankan pentingnya rehabilitasi dan kemauan bersabar untung menggunakan bahunya secara bertahap pasca operasi. “Misal untuk satu bulan pertama, gerakan ayunan untuk bahu, berikutnya meningkat lagi, dan seterusnya. Prinsipnya, rehabilitasi bertahap tidak boleh dilupakan.” Ujar dr. Gede. “Orang kadang maunya instan, operasi langsung sembuh. Untuk cedera sendi butuh waktu, karena sendi bagian bergerak, berbeda dengan tilang yang cenderung statis. Jadi cedera pada sendi, termasuk sendi bahu, harus didiamkan sebentar. Atau gerak sedikit dulu baru gerak banyak.” tutup dr. Gede.


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat