Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

Announcee-1200x1200.jpg

Selama libur Maulid Nabi dan cuti bersama, Pelayanan Poliklinik Orthopedi dan Rehabilitasi Medik TETAP BUKA.

Jika Anda ingin konsultasi dan terapi, mohon untuk melakukan pendaftaran / appointment terlebih dahulu.

IGD, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan pendaftaran (031) 57431574 / 081336621957

IGD ext 118 / 082337655500

RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya
Your Bone and Joint Solution


unnamed-1.jpg

Tulang yang sedang dalam masa pertembuhan serta energi yang besar membuat anak – anak kerap mengalami patah tulang. Tahukah anda bahwa penangannan patah tulang yang tidak tepat resiko membuat anak cacat? Dr Komang Agung.,Sp.Ot (K) mengulasnya untuk anda.  

Menurut data Rumah Sakit  Orthopedi Traumatologi (RSOT) Surabaya, pasien patah tulang pada anak cenderung meningkat pada masa liburan sekolah. Kasusnya biasanya adalah patah tulang pada alat gerak atas, yaitu bagian siku, lengan bawah, dan selangka (tulang bahu). Umumnya, terjadi saat anak- anak tersebut bermain.

Tulang anak- anak sama seperti ranting pohon yang masih muda patah jika diberikan beban yang lebih berat. Lain halnya dengan ranting pohon yang telah berumur puluhan tahun. kabar baiknyya adalah, tulang anak- anak juga memiliki proses penyembuhan yang cepat di bandingkan tulang dewasa.

“Jika di tangani dengan baik dan tepat, patah tulang pada anak dapat sembuh dalam waktu tiga minggu saja,’’jelas dr Komang. ”Sebaiknya, jika terlambat di tangani, maka anak akan mengalami kecacatan seperti gangguan fungsi gerak, alat gerak mengecil, dan gangguan pertumbuhan.’’

Untuk itulah Dr Komang menghimbau agar para orang tua tidak menyepelekan patah tulang anak-anak mereka. Hal pertama yang harus dilakukan jika anak mengalami patah tulang adalah memasang spalk ( bidai/gendongan) pada area tulang yang patah, kemudian segera mencari dokter.

Penanganan dokter sesegera mungkin sangat penting mengingat kondisi patah tulang berbeda-beda, sehingga di perlukan penanganan tepat sesui kondisi patah tulang. Untuk kasus patah tulang yang tidak parah diperlukan imobilisasi dengan gips, berbeda dengan patah tulang kondisi tulang bergeser dengan patah dimana perlu dilakukan perbaikan dengan menggunakan pen atau kawat.

“Ada juga kondisi patah tulang gawat darurat. Patah tulang terbukanya msalnya,ketika ada luka dan darah,sebaiknya segera mencari dokter karena patah tulang berhubungan dengan udara luar, dan mengingatkan resiko infeksi.’jelas dr komang. ”Kondisi lain adalah patah tulang yang disertai dengan keluarnya stuktur sendi dari tempat normal. Kenapa gawat darurat? Karena kalau tidak segera ditangani semdi jadi lengket semua dan anak kecil bisa cacat. ‘’

Selain itu juga terdapat patah tulang dengan gangguan saraf dan pembuluh darah. Di RSOT, Penanganan patah tulang dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien juga tidak perlu menunggu. Bukan hanya itu saja RSOT mengerti bahwa infeksi dapat berisiko terhadap pasien sehingga RSOT Menyediakan tiga ruang operasi yang berbeda sesuai kondisi pasien. ”RSOT Didekasikan untuk kelainan tulang dan sendi dengan sefty sebagai prioritas kami,’’ujar dr Komang. Dengan prosentase penanganan  99% sempurna, RSOT memiliki UGD 24 Jam dengan dokter jaga 24 jam. Jika kondisi patah tulang diperlukan perbaikan dengan menggunakan implant terbaik bekerjasama dengan perusahaan jerman dan swiss sehingga kesembuhan pasien lebih terjamin lebih cepat.

Bidai Pada Anak

220px-Osteoporosis_Locations.png

Selama ini  osteoporosis identik dengan orang tua. Faktanya, pengoroposan tulang padat menyerang siapa saja, termasuk mereka yang berusia muda. Penelitian Internasional Osteoporosis Foundation (IOF) menggunakan, satu dari empat wanita Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki resiko osteoporosis. Dan, resiko wanita empat kalo lebih tinggi di bandingkan laki-laki.

APA ITU OSTEOPOROSIS ?

Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya massa tulang dan gangguan stuktur tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi patah.

Masa tulang manusia di pengaruhui oleh faktor ginetik dengan kontribusi dari nutrisi, keadaan endokrin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan saat masa pertumbuhan. Proses pembentukan tulang dengan memilihara kesehatan tulang dapat dikatagorikan sebagai program pencegahan,yang secara kontinyu mengganti tulang yang lama dengan tulang yang baru.

Kehilangan massa tulang menjadi saat keseimbangan proses pembentukan tulang terganggu,sehingga penyerapan tulang lebih banyak dari perpembentukan tulang baru. Ketidakseimbangan ini biasanya terjadi padaaaa orang lanjut yang mengalami emepouse. Kehilangan massa tulang dapat mengubah mikro-arsitek jaringan tulang dan mengingatkan resiko patah tulang.  

PENYEBAB OSTEOPOROSIS

Usia, Jenis kelamin dan ras merupakan faktor penentu utama dari massa tulang dan resiko patah tulang. Osteoporosis dapat juga terjadi pada orang lanjut usia.

Selama masa anak-anak dan dewasa muda, pembentukan tulang jauh lebih cepat di bandingkan dengan kerusukan tulang. Titik puncak massa tulang tercapai pada usia sekitar 30 tahun, dan setelah itu mekanisme resorfasi tulang menjadi lebih jauh cepat di bandingkan dengan pembentukan tulang. Penurunan  massa tulang yang cepat akan menyebabkan kerusakan pada mikroastitektur tulang khususnya pada tulang trabecular.

GEJALA

Penyakit Osteoporosis di juluki sebagai silent Epidemic Disaese, Karena menyerang secara diam-diam, tanpa adanya tanda-tanda khusus,sampai terjadi patah tulang. Osteoporosis juga dapat terjadi pada anak-anak yang disebut Juveline Idiopatic Osteoporosis dan belum diketahui sebabnya.

FAKTOR-FAKTOR RESIKO

Faktor resiko seseorang untuk mengalami osteoporosis yang tidak dapat diubah antara lain,jenis kelamin (Wanita lebih resiko mengidap osteoporosis di bandingkan pria), riwayat keluarga,gangguan hormonal dan ras.

PENCEGAHAN

OSTEOPOROSIS sebenarnya dapat dicegah sejak dini dengan membudayakan perilaku hidup sehat,yaitu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang memenuhui kebutuhan nutrisi dengan unsur kaya serat,rendah lemak, dan kaya kalsium(1000-1200 mg kalsium perhari ). Berolahraga secara teratur,tidak merokok,dan tidak mengkonsumsi minuman berakhohol.

OSTEOPOROSIS

hipfracture-300x213-1.jpg

Secara umum,Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang di tandai oleh menurunnya masaa atau kepadatan tulang. Pengukuran massa tulang tersebut dapat dilakukan dengan metode Bone Mass Density (BMD) angak 0 pada hasil BMD dapat di artikan bahwa orang tersebut memiliki massa tulang yang normal. Sementara jika angka-1 hingga-2 menunjukan kondisi osteopenia atau pre-osteoporosis,dimana jika tidak di tangani dengan baik. Maka sekitar lima hingga sepuluh tahun ke depan dapat di pastikan akan masuk pada osteoporosis.

“Osteoponia itu zona kuning. Jika hasil BMD-Nya menunjukan -2,5 itu sudah zona mrah atau osteoporosis. Semakin tinggi tingkat osteoporosisnya maka semakin tinggi resiko patah tulangnya. Terbentur sedikit saja patah tulang.” terang dr Tanjung A.Sangkai,Sp.OT. Menguntip sebuah literature,Dr Tanjung mengungkapkan bahwa resiko patah tulang mengikuti tingkat kepadatan tulangnya. Jika hasil BMD Menunjukan angka-1,maka resiko patah tulangnya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan kepadatan tulang yang normal. Hasil BMD -2 berarti resiko patah tulangnya empat kali llebih besar ,begitu seterusnya”Bahkan saya pernah menangani pasien yang patah tulang belakangnya hanya karena mobil yang di tumpanginya melewati polisi tidur atau gundukan. Ada juga yang karena gelap,kakinya sedikit saja menendang kaki meja,sudah patah.”ujar dr Tanjung.

Untuk itu, tingkat awareness terhadap osteoporosis, ini sangat penting. Sebab, banyak orang yang tidak merasa menghidap osteoporosis dan baru menghantuinya setelah terjadi patah tulang.

Patah tulang karena osteoporosis ini umumnya terjadi di 3 tempat yakni tulang belakang,tulang pinggul,dan tulang pada perhgelangan tangan.Sebab,Pada saat jatuh,ketiga bagian inilah yang biasa di gunakan untuk menyangga badan.  

Kasus patah tulang pada ketiga tempat tersebut juga kerap terjadi pada orang tua yang sebagian besar Karena terpeleset di kamar mandi dan di anak tangga. Biasanya terpeleset dengan posisi miring kemudian terkena tulang di bagian pinggul atau posisi terduduk yang mengakibatkan patah tulang belakang. Kejadian paling ringan adalah bertumpu dengan tanagan yang mengakibatkan tulang pergelangan tangannya patah.

Lanjut Dr Tanjung menunturkan,penangan pada fraktur atau patah tulang pada pasien yang mengalami osteoporosis ini lebih sulit dikarenakan sudah porotik atau keropos. Namun, sebagai rumah sakit yang concern di bidang orthopedic dan traumatologi, RSOT memiliki banyak dokter ahli dan peralatan penunjang untuk mengatasi hal tersebut.

“Di RSOT,ada banyak penerapan teknologi yang bisa di manfaatkan.Mulai dari Partial Hip Repclesment,Total Hip Receplesment (Ganti tulang pinggil keseluruhan), teknik kifoplasty pada kasus patah di tulang belakang yakni dengan terlebih dahulu memasukan balon di dalamnya sehingga semen tidak meluber kemana-mana dan tekhnik lainnya. “Ujar Dr Tanjung.”Penerapan teknologi tersebut juga di tunjang dengan peralatan dan tim ahli. “

Dr Tanjung  juga menekankan pentingnya tabungan tulang pada masa mengandung,pertumbuhan, dan menjelang menepouse bagi wanita.” Dengan tabungan kalsium di masa pertumbuhan hingga usia 35 tahun itu diharapkan kepadatan tulang kita akan bagus,sehingga juga terhindar dari osteoporosis dan patah tulang karena osteoporosis.”tutpnya  

Osteoporosis

nyeri-pinggul.jpg

Pada dasarnya,dua faktor penyebab osteoarthritis atau pengapuran sendi, yang pertama adalah faktor dari dalam,dan lainnya yang berasal dari diri sendiri. Faktor-Faktor ini bersifat “given” dan tidak dapat di ubah.

Faktor yang kedua adalah faktor dari luar seperti berat badan,aktifitas fisik seperti olahraga berat,kerja berat yang bisa mempengaruhui”umur pakai sendi”. Hal lain yang termasuk dalam faktor dari luar ini misalnya kecelakaan,atau memiliki penyakit sendi lain,seperti asam urat atau rematik yang kemudian memicu terjadinya pengapuran sendi.

“Secara umum,wanita memiliki resiko dua kali lebih besar terkena pengapuran sendi,utamanya yang sudah di atas 60 tahun. Pertama karena wanita memiliki hormon estrogen, yang pada saat wanita memasuki masa menepouse,hormon tersebut turun drastis. Padah hormon ini adalah  hormon yang protektif melindungi sendi dan tulang,’’ujar dr Gede Chandra Sp.OT. ’’Oleh karena itu,begitu memasuki masa menepouse,wanita sangat rentan terhadap penyakit sendi dan tulang.”

Selain itu di tambahkan oleh Dr Gede Candra semasa hidupnya ,wanita lebih sering terpapar dengan peningkatan berat badan yang drastis. Misalnya saat hamil,dimana seorang wanita bisa mengalami kenaikan berat badan sekitar 15 kg- 20kg. “itu akan memberikan beban kepada sendi dan mengurangi umur pakai sendi,”terangnya.

Gejala awal yang bisanya menyertai pengapuran sendi,dimanapun tempatnya,baik itu pengapuran sendi lutut,tulang belakang,dan panggul adalah rasa nyeri. Gejala lainnya adalah kalau dan kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari seperti bejalan,naik dan turun tangga,sholat dll. “Khususnya di sendi panggul di daerah lihat paha,sampai pantat bagian belakang, dan bisa juga menjalar sampai ke lutut,’’jelasnya. “Makanya kalau ada sakit di lutut,jangan lupa sendi di panggul,karena bisa jadi penjalaran dari sana.”

Para penderita pengapuran sendi panggul biasanya juga mengalami kesulitan melakukan aktifitas-aktifitas yang berhubngan dengan menekuk sendi panggul,misalnya duduk,naik tangga,sholat, dll dimana ada tekukan di bagian panggul dan saat ada beban berat ke sendi,misalnya loncat,turun tangga,dll

Untuk itu, Dr Chandra menunturkan, hal yang pertama bisa dilakukan oleh para penderita pengapuran sendi, termasuk, sendi panggul adalah mengurangi beban sendi, misalnya mengurangi berat badan atau aktifitas yang membebani sendi.”Misalnya biasanya suka aerobic, itu kan olahraga high impact untuk sendi panggul,jangan dilakukan lagi,”Ujarnya.

Di RSOT Surabaya,selalu dilakukan penangann multi modal approach. Penanganan pertama di lakukan dengan pemberian obat, kedua dengan fisioterapi, dan ketiga adalah occupational teraphy, yakni memodifikasicara berkerja dan beraktifitas pasien termasuk di dalamnya mengatur diet berat badan.”Pemberian obat sendiri ada obat oral hingga suntik,yakni penggunaan platet rich plasma yang menggunakan darah pasien itu sendiri.”terangnya.

Jika pendekatkan di atas dirasa tidak cukup membantu karena tingkat pengapuran sendi panggulnya sudah masuk dalam fase berat, diaman pasien mengalami nyeri hebat dan sangat menggangu aktifitas,seperti susah bergerak dan berjalan,barulah dilakukan operasi penggantian sendi.

Improvement yang bisa dihasilkan dengan operasi tergolong sangat dramastis. Pasien yang awalnya merasakan sangat sakit di bagian sendinya, sakitnya akan sangat berkurang sehingga aktifitas sehari-harinya bisa berjalan dengan baik lagi.”Memang biasanya kita lakukan pada pasien yang berusia di atas 60 tahun dengan kerusakan sendi yang berat. Prosesnya tidak terlalu lama hanya sekitar 90 menit, dengan masa recovery satu-dua bulan pasca operasi sudah bisa berjalan,”urai Dr Chandra. “Setelah enam bulan bisa olahraga ringan, seperti yoga ringan,jalan kaki, sepeda, renang,masih bisa.”

Kesimpulannya, pada pasien dengan kerusakan sendi berat,penggantian sendi dapat meningkatkan kembali kualitas hidup pasien,membuat pasien bisa melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri.

Pengapuran Sendi Panggul

097448500_1499922622-Ciri-Sakit-Pinggang-yang-Disebabkan-Batu-Ginjal.jpg

Masyarakat pada umunya mungkin berfikir bahwa tulang sendi hanya terjadi pada lutut,panggul, lengan,dsb. Padahal, tulang belakang juga memiliki persendian yang juga mengalami persendian yang juga dapat mengalami resiko osteoarthritis atau pengapuran. Penyebabnya pun hampir sama dengan penyebab osteoarthritis pada lutut dan panggul,dan dapat menyerang siapa saja, misalnya karena kegemukan, usia lebih dari 50 tahun,faktor keturunan, kelainan bentuk,riwayat trauma pada sendi dan pekerja berat.”Tulang belakang ini kan menanggung bedah tubuh, jadi kegemukan bisa jadi salah satu faktor pemicu terjadinya osteoarthritis  pada tulang belakang.’’Ujar Dr Carlos  Gracia Binti,Sp.OT (K) Ketika di temui majalah orthocare di ruang prakteknya di RSOT Surabaya.”Kurangnya exercise atau olahraga juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya osteoarthritis pada sendi tulang belakang. “

Penderita pengapuran sendi tulang belakang,menurut Dr Carlos,Biasanya mengalami gejala-gejala yang hampir sama seperti yang dirasakan oleh penderita osteoarthritis pada lutut dan panggul, tentu di tempat yang berbeda, yakni tulang belakang. Keluhan yang dirasakan biasanya adalah rasa nyeri, gangguan pegerakan tulang belakang dan berbagai gangguan lainnya.

“Gejala awalnya biasanya nyeri pinggang,kalau orang jawa menyebutnya dengan sakit boyok. Nyeri di bagian pinggang bawah. Bila pengapuran itu berkembang,nyerinya akan melebar dan lebih berat kadang bisa juga disertai keluhan lain.”Jelas dokter yang dikenal ramah ini.

Dr Carlos menabahkan,pengapuran sendi tulang belakang pada umunya memang menyerang bagian pinggang bahwa,karena daerah itulah yang lebih mobile atau pergerakan paling banyak terjadi”Pada beberapa kasus memang bisa terjadi di beberapa ruas tulang belakang sekaligus. Tapi paling banyak di bagian pinggang bawah. Jika kita melihat prosentase angka kejadian,paling banyak di tulang belakang bagian bawah,”Jelasnya.

Untuk memastikan apakah keluhan tersebut memang benar karena osteoarthritis atau pengpuran tulang belakang atau bukan,pasien dapat melakukan beberapa pemeriksaan seperti foto rontogen atau pemeriksaan MRI untuk diagnosa yang lebih akurat.

Jika memang telah  di diagnosis menderita osteoarthritis tulang belakang, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan.

Menurut dokter yang telah mendapatkan gelar konsultan tulang belakang pada tahun 2013 setalah menempuh pendidikan di jepang dan korae ini, tindakan – tindakan non-operatif selalu di utamakan.

“Biasanya kita melakukan fisioterapi,olahraga, dan pemberian obat. Pada dasarnya kami utamakan tindakan- tindakan non-operatif baru kalau memang betul- betul tidak bisa dan dalam taraf sangat mengganggu, baru kita lakukan operasi.’’tutur Dr Carlos .”Setidaknya berbeda dengan penanganan osteoarthritis  pada lutut dan panggul,menurut Dr Carlos,Pengapuran sendi pada tulang belakang relative memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi,”

Sakit Boyok Tulang Belakang

sakit-lutut-alodokter.jpg

Apa itu pengapuran sendi ? Pengapuran sendi adalah istilah namun untuk menggambarkan suatu penyakit yang disebut OSTEOARTHRITIS (OA). Istilah lain yang yang sering di gunakan masyarakat adalah sendi aus, atau minyak sendinya habis. OA Merupakan suatu keadaan dimana terjadi penipisan tulang rawan atau sendi (aus atau rusak). Penyebabnya bermacam-macam,mulai penuaan,ginetik,obesitas,kelainan bentuk sendi,trauma dsb .

Sendi yang paling sering terkena OA adalah sendi-sendi penahanan berat badan,yaitu sendi lutut,sendi panggul dan sendi tulang belakang. Orang yang berisiko terkena OA adalah yang berusia di atas 50 Tahun.Tetapi bukan berarti OA tidak  bisa terjadi pada yang lebih muda. OA Bisa lebih cepat muncul pada orang yang kelebihan berat badan,olahragawan,dan seseorang yang memiliki kelainan bentuk sendi. (Misalnya lututnya berbentuk huru”O”.

Keluhan utama orang yang terkena OA adalah nyeri pada sendi. Apabila yang terkena adalah sendi yang menopang berat badan,misalnya sendi lutut,maka keluhannya adalah nyeri pada lutut. Nyeri lutut biasanya memberat saat di pakai jalan jauh,atau saat mau berdiri dari posisi duduk atau jongkok. Seringkali pasien juga merasa ngilu saat bersujud ketika melakukan sholat. Hasil pemeriksaan foto rontogen sering sekali menunjukan adanya penyempitan celah sendi, disertai penumbuhan tonjolan tulang (osteofit) yang lalu di istilahkan sebagai pengapuran sendi.

Bagaimana penangannanya ?

Kerusakan tulang rawan bisa di golongkan menjadi kerusakan ringan,sedang,atau berat. Pada kerusakan ringan dan sedang, pengobatan bisa dilakukan secara non operatif, yaitu melalui pemberian obat,latihan penguatan otot,dan fisioterapi.

Obat yang diberikan umumnya adalah obat anti nyeri, dan obat nutrisi tulang rawan, yaitu glukosamin. Pemberian glukosamin dapat dilakukan dengan cara diminum,dioles atau disuntikan langsung kedalam sendi.

Alternatif terapi lain adalah obat yang disebutkan ke dalam sendi adalah dengan pemberian PRP (Platet Rich Plasma). PRP merupakan hasil pemrosesan darah pasien sendiri,berupa trombosit yang kaya akan zat – zat penyembuhan.

Sementara itu,pada kerusakan tulang rawan yang berat,intensitas pengobatan konservatif (obat,latihan,dan penyuntikan) tidak dapat mengurangi nyeri,sehingga pilihan terbatas pada operasi.

Operasi yang di lakukan adalah mengganti sendi yang rusak dengan sendi baru yang terbuat dari campuran logamyang ringan namun kuat. Dengan pergantian sendi, nyeri yang dirasakan dapat berkurang drastic,dan pasien bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan.

Di RSOT Surabaya,Operasi ganti sendi umunya memerlukan waktu operasi yang lebih singkat, karena menggunakan teknologi penggantian sendi yang ringkas dan lebih presisi. Waktu pemulihan pasca operasi berakhir antara 3-5 hari, bergantung pada kondisi pasien.

Nyeri Lutut


happy-baby-learning-to-walk-with-mother-help_1627-34-9c56348a43ea0b1334b455dc95cfd71a_600xauto.jpg

Salah satu hal yang berkembang dengan salah di masyarakat adalah bahwa ketika anak berjalan dan membentuk huruf O atau X,itu mengindikasikan anak tersebut memiliki kelainan tulang. Siapa sangka, hal tersebut termasuk ke dalam fase tumbuh kembang tulang pada anak-anak. Lantas,apa saja yang dapat disebut kelainan tulang anak dan bagaimana cara mengetahuinya?

Tidak seerti orang dewasa,tulang anak –anak masih masuk ke dalam masa pertumbuhan sehingga memiliki respon tubuh yang berbeda terhadap trauma fisik dan infeksi dibandingkan orang dewasa. Hal tersebut juga turut mempengaruhui deformitas atau perubahan bentuk yang terjadi.

“Karena anak bukan miniature orang dewasa, itulah yang membuat penanganan kelainan muskoloskeletal pada anak berbeda dengan pada orang dewasa,” jelas dr Anggi Dewi Sp.OT. Muskuloskeletal sendiri adalah kelainan pada alat gerak,tulang,sendi,otot dan saraf.

Salah satu kelainan muskuloskeletal yang sering di temui para anak-anak adalah kelainan bawaan bentuk anggota gerak seperti club foot ( kaki bengkok),skoliosis ( perkembangan tulang belakang),dan intoeing (kaki burung merpati).

Club foot terjadi kaki berubah dari posisi yang normal menjadi seperti tongkat golf atau Congenital Talipes  Equino-Varus (CTEV). Club foot terjadi karena congenital dan hingga kini kasus yang banyak ditemukan adalah idiopatik ( belum diketahui penyebabnya). Jika tidak segera ditindak lanjuti,maka penderita club foot akan mengalami kesulitan berjalan,nyeri bahkan disabilitas.

“Club Foot pada bayi baru lahir dapat langsung ditindak lanjuti dan tidak memerlukan tindakan operasi. Kita hanya akan mengoreksi dengan menggunakan gips,itu juga membutuhkan waktu yang lama.”Jelas Dr Anggi Sp.OT. ’’Jika Club Foot  terlambat di tangani maka di perlukan tindakan operasi.”Karena tulangnya sudah tidak dalam fase tumbuh kembang lagi.’’

Selain itu banyak pula yang menyatakan bahwa kaki berbentuk O atau X diakibatkan oleh cara belajar yang salah. Dr Anggi Sp.OT pun menanggapi hal yang berkembang salah di masyarakat tersebut,’’itu merupakan fase kembang tulang dan sendi yang normal pada anak.”

Untuk bayi baru lahir sampai usia 2 tahun, secara normal kakinya berhuruf O,yang secara perlahan akan lurus ketika berumur 2,5 tahun. Kemudian mulai membentuk huruf X pada usia 3-5 Tahun.Pada usia 5 tahun ke atas,barulah sendi membentuk seperti lutu dewasa.

“ Jadi pada orang tua tidak usah cepat cemas apabila anaknya yang baru dapat berjalan membentuk huruf O.’’ujarnya. Ketika telah menginjak 5 tahun ke atas dan sendi lutut berubah, barulah sebaik baiknya diperiksakan kembali pada ahli bedah anak untuk dilakukan evaluasi dan menejemen penanganan.

Hal yang patut digaris bawahi dalam menangani anak adalah bahwa anak- anak tidak selalu dapat mengutarakan keluhan yang dirasakan dan belum bisa menjawab bagaian mana yang dirasa sakit.’’Disinilah orang tua berperan penting. Butuh kesabaran,ketelitan,dan kemampuan berkomunikasi agar anak dapat relaks dan mau diperiksa .’’

Orang tua juga hendaknya memperhatikan cara anak berjalan dan pertumbuhan anak, karena semakin dini kelainan tulang di deteksi maka keberlangsungan hidup anak-anak akan semakin tinggi dan baik.

“Yang paling penting adalah menjaga kesehatan ibu hamil trimester pertama dan kedua,selalu periksa kesehatan,dan bertanya pada ahli apabila ditemukan kelainan.’’pungkas Dr.Anggi.

Kenali Kelaianan Tulang Pada Anak

Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat