Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

Cover-Artikel-TBC-2-1.jpg

Sahabat ortho, selama ini kita hanya mendengar tentang penyakit TBC yang menyerang paru-paru kita. Namun, tahukah kamu ternyata bakteri TBC juga bisa menyebar ke tulang kita lho, yang dikenal dengan nama TBC tulang atau penyakit Pott. TBC tulang sendiri adalah salah satu jenis TBC yang cukup jarang terjadi. Menurut European Spine Journal, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien berusia 55-60 tahun ke atas, terutama pada pasien yang juga mengidap HIV/AIDS.

TBC tulang terjadi Ketika tubuh kita terinfeksi bakteri TBC (Mycobacterium Tuberculosis) yang menyerang paru-paru, lalu bakteri tersebut menyebar keluar paru-paru melalui aliran darah menuju tulang, tulang belakang ataupun persendian.

Bakteri TBC biasanya menyerang tulang-tulang dengan suplai darah yang tinggi seperti tulang belakang (spine). Kasus TBC tulang yang paling sering dijumpai adalah TBC pada tulang belakang atau biasa disebut dengan penyakit Pott atau TBC Spondilitis. Berbeda dengan TBC yang menyerang paru-paru, penelitian menunjukkan bahwa penyebaran TBC pada tulang bukanlah melalui udara melainkan melalui darah atau nanah orang terinfeksi bakteri TBC tulang.

Kenali Tanda dan Gejalanya

TBC yang menyerang tulang sanga sulit untuk dideteksi, biasanya ketika penyakit sudah lumayan parah atau sudah mencapai stadium lanjut TBC tulang baru akan terdiagnosis.

Penderita TBC tulang biasanya akan mengalami beberapa gejala sebagai berikut :

  1. Nyeri punggung terpusat di satu bagian dan makin lama makin berat
  2. Rasa kaku di punggung
  3. Peradangan pada punggung dan sendi
  4. Benjolan atau pembengkakan di punggung
  5. Punggung bungkuk (kifosis)
  6. Sulit bergerak atau berjalan, terutama jika penyakit menyerang anak
  7. Abses tulang belakang
  8. Kelemahan otot
  9. Pembengkakakn jaringan lunak

Selain gejala diatas, kemungkinan penderita bisa juga disertai atau tidak disertai gejala umum penyakit tbc seperti, kelelahan, demam, keringat dingin, hilang nafsu makan, keringat pada malam hari, dan penurunan berat badan.

Apakah TBC tulang itu menular?

Sahabat ortho, tuberkulosis yang menyerang tulang sebenarnya adalah penyakit yang cukup langka dan biasanya tidak menular. Namun perlu digarisbawahi infeksi TBC tulang dapat menyebar melalui darah jika seseorang terkena darah atau nanah dari tubuh penderita. Apalagi, dalam beberapa dekade terakhir  kasus TBC tulang meningkat, karena lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi HIV/AIDS. Alasannya, karena sistem kekebalan tubuhnya lebih lemah.

Bagaimana TBC tulang terdiagnosis?

TBC tulang umunya cukup sulit untuk terdiagnosi, hal ini dikarenakan gejala yang muncul hampir sama dengan beberapa penyakit tulang yang lain seperti tumor tulang belakang srthritis sepstis, dan abses tulang belakang. Namun sama halnya dengan penyakit TBC biasanya, TBC tulang dapat dideteksi melalui tes kulit atau tes darah. Tetapi kedua tes ini belum tentu dapat menunjukkan apakah seseorang benar-benar menderita TBC tulang.

Kapan Harus ke Dokter?

Sahabat ortho, anda perlu waspada terhadap tanda-tanda berikut :

  1. Komplikasi system saraf
  2. Lumpuh pada salah satu bagian tubuh
  3. Bagian kaki atau tangan memendek (biasanya terjadi pada anak-anak)
  4. Cacat tulang

Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang berbeda-beda. Jangan abaikan jika anda mengalami salah satu tanda atau semua tanda yang disebutkan diatas. Segera periksakan ke dokter spesialis terdekat anda atau segera periksakan ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi di RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

Poli Orthopedi dan Traumatologi Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmas, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

References :

Web MD. https://www.webmd.com/lung/what-is-skeletal-tuberculosis diakses 2022

Healthline. https://www.healthline.com/health/types-of-tuberculosis#extrapulmonary diakses 2022

Kementerian Kesehatan RI. http://yankes.kemkes.go.id/read-infeksi-tulang-sebabkan-kelumpuhan-5577.html diakses 2022


side-view-female-swimmer-with-cap-goggles-swimming-water-1-1200x801.jpg

Selain menyehatkan berenang juga sangat menyenangkan untuk dilakukan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, pernahkah sahabat ortho semua mendengar larangan berenang setalah makan dan harus menunggu hingga 1 jam? Tentu saja, kalimat tersebut sering diucapkan oleh para orang tua dengan alasan berenang setelah makan bisa menyebabkan kram. Namun pernyataan tersebut belum tentu benar. Jadi, apakah hal tersebut bisa dikatakan mitos atau fakta ya?

BOLEHKAH BERENANG SETELAH MAKAN?

Menurut ahli fisiologi Latihan dan direktur diet & pusat kebugaran Duke University, Gerald Endress, berenang dengan perut kenyang tidak mempengaruhi kemampuan berenang secara signifikan. Secara biologis, darah memang mengalir ke perut untuk membantu proses pencernaan, tetapi hal tersebut tidak menyebabkan otot kehilangan energi apalagi sampai menyebabkan anda tenggelam. Menurut Roshini Rajapaksa dari New York University School of Medicine, berenang dengan perut yang penuh sehabis makan dapat menyebabkan kram perut jika anda berenang dengan penuh semangat tetapi tidak sampai membuat anda tenggelam.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa berenang setelah makan itu berbahaya. Namun, olahraga yang terlalu kuat dapat menyebabkan aliran darah yang seharusnya mengarah ke pencernaan justru berbalik ke area otot. Hal inilah yang menyebabkan kita merasa mual atau bahkan sampai muntah karena makanan masih dicerna oleh lambung.

Istirahat sejenak setelah makan Ketika anda merasa perut terlalu kenyang. Tunggu beberapa saat hingga anda merasa bahwa perut anda membaik dan sudah siap untuk dibawa berolahraga. Lakukan pemanasan dengan intensitas rendah terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga berat seperti berenang agar kita terhindar dari keluhan kram perut. Berenang termasuk olahraga yang dapat diterima oleh tubuh setelah makan, dengan syarat gerakan yang dilakukan masih dalam intensitas wajar sehingga perut tidak kaget dan menyebabkan kram.

GERAKAN PEMANASAN SEBELUM BERENANG UNTUK CEGAH KRAM

Plantar Fascia Stretch

Plantar Fascia Stretch perlu dilakukan untuk menghindari kram. Gerakan ini cukup mudah dilakukan. Kita cukup mencari dinding yang bisa dijadikan sandaran, lalu templekna bagian jari-jari ke dinding tersebut dan berikan tekanan dengan menekuknya ebberapa kali.

Alternative Plantar Fascia Relief

Mirip dengan gerakan plantar fascia stretch, hanya saja gerakan pemanasan ini perlu dikalukan dengan bantuan bola tenis. Caranya, letakkan bola tenis di bagian bawah telapak kaki, lalu gerak-gerakkan bola dengan telapakkaki. Pastikan posisi telapak kaki tidak lemas dan meregang, sehingga jari-jari kaki menjadi terangkat.

Gastrocnemius Stretch

Gastrocnemius Stretch merupakan gerakan terakhir yang tak kalah penting untuk dilakukan. Untuk melakukannya, kamu perlu berdiri dengan satu kaki di depan dan kaki yang satunya di belakang lurus, hingga tumit menyentuh lantai. Tahan posisi selama beberapa hitungan dan lakukan beberapa kali.

Jika sahabat ortho memiliki keluhan kram atau keluhan seputar tulang, otot dan sendi segera konsultasikan ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya

-Your Bone and Joint Solution-

Informasi dan Pendaftaran :

9031) 574 31 574 / 574 31 299

Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD        :
(031) 574 31 574 /574 31 299 ext  118

Whatsapp 0823 3765 5500

 

Referensi :

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2730869/berenang-setelah-makan-bikin-kram-benarkah

https://hellosehat.com/kebugaran/kelenturan/pemanasan-pendinginan-berenang/

https://www.physioproperth.com.au/resources/exercises/leg-stretches/gastrocnemius-stretch/

https://www.medicalnewstoday.com/articles/fat-injections-could-treat-foot-pain-in-plantar-fasciitis

 

Gambar :

https://www.freepik.com/free-photo/side-view-female-swimmer-with-cap-goggles-swimming-water_10296634.htm#query=swimming&position=1&from_view=search


close-up-omicron-cells-1200x854.jpg

Omicron termasuk varian baru yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan akhir 2021. Jika dibandingkan dengan varian asli COVID-19 maupun Delta, Omicron terbilang signifikan dari sisi penularannya. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa varian Omicron 5 kali lebih menular dibandingkan Delta.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menegaskan, virus SARS-COV-2 varian omicron tidak menimbulkan gejala seberat varian asli Covid-19 dan varian Delta. Meski demikian, virus ini tetap berbahaya.

APAKAH VIRUS COVID-19 VARIAN OMICRON BERBAHAYA?

Jika dilihat dari gejalanya, varian Omicron tidak separah varian Delta. Sebagian besar pasien Omicron sudah tidak mengalami gejala hilangnya indera penciuman (anosmia).  Meski begitu, orang yang tidak divaksinasi dan orang yang masih memiliki penyakit penyerta yang parah mungkin mengalami risiko yang jauh lebih tinggi.

Berkurangnya gejala dan tingkat kematian pasien yang terpapar virus Covid-19 varian omicron ini kemungkinan dikarenakan sebagian besar penduduk atau masyarakat sudah berhasil melakukan vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua bahkan sudah ada yang mendapatkan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster. Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis ketiga, sebaiknya melakukan vaksin ketiga (booster) jika sudah memenuhi syarat atau sesuai dengan rekomendasi dokter.

APA SAJA GEJALA VIRUS COVID-19 VARIAN OMICRON? 

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala virus Covid-19 varian Omicron ini hampir mirip dengan varian yang sebelumnya yaitu varian virus Covid-19 asli dan varian Delta namun untuk varian ini cenderung lebih ringan.

Berikut beberapa gejala yang paling umum :

  1. Batuk
  2. Pilek dan hidung tersumbat
  3. Rasa Lelah
  4. Sakit diseluruh tubuh
  5. Nyeri sendi
  6. Sakit tenggorokan
  7. Sakit kepala
  8. Diare
  9. Sebagian mengalami kehilangan penciuman (Anosmia), tetapi sebagian lagi tidak mengalaminya

Jika anda, keluarga atau kerabat terdekat anda mengalami salah satu atau lebih gejala diatas atau kontak erat dengan pasien yang memiliki hasil positif, segera lakukan tes pemeriksaan Covid-19 ya!

Deteksi virus Covid-19 bisa dideteksi dengan melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya juga menyediakan layanan test COVID-19 mulai dari Swab Antigen hingga PCR. Bagi anda yang memiliki gejala yang mengarah ke omicron, yuk segera lakukan serangkaian test agar tidak menularkannya ke keluarga tercinta.

Jika ternyata setelah melakukan test hasilnya adalah positif, segera lakukan karantina dan isolasi mandiri ya!

Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dimanapun anda berada. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan hindari tempat keramaian agar anda dan keluarga terhindar dari penularan virus Covid-19.

 

Informasi Pendaftaran :

ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299

Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131
IGD : 082337655500 ext 118

Jangan lupa memakai masker medis dan faceshield setiap kedatangan ke RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

 

Referensi :

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.html

How bad is Omicron? What scientists know so far (2021), from :   https://www.nature.com/articles/d41586-021-03614-z

Gambar :

https://www.freepik.com/photos/covid-omicron


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat