Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

IMG_5028-1200x800.jpg

Olahraga merupakan bentuk aktivitas untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan atau keterampilan fisik baik untuk usia produktif maupun lansia. Kurang bergerak atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Olahraga yang boleh untuk dilakukan oleh lansia adalah olahraga dengan intensitas rendah sampai sedang.

Jalan Cepat

Jalan cepat mampu meningkatkan detak jantung dan kemampuan otot. Jalan cepat juga tidak berdampak berat pada persendian sehingga jalan cepat akan menjadi pilihan olahraga yang baik untuk lansia.

Bersepeda Statik

Bersepeda statik juga termasuk dalam latihan aerobik yang baik untuk kesehatan jantung lansia. Selain tidak berdampak pada persendian, kemungkinan cedera juga kecil.

Berenang

Berenang tidak akan membuat persendian bekerja keras karena beban tubuh ditopang oleh air. Berenang juga menjadi pilihan olahraga yang bagus bagi mereka yang mengidap radang sendi.

Yoga

Olahraga ini dapat meningkatkan kekuatan otot, mobilitas, keseimbangan, dan fleksibilitas, yang semuanya merupakan aspek-aspek kesehatan penting bagi lansia.

Peregangan/Stretching

Sebaiknya dilakukan setiap hari untuk menjaga kondisi otot lansia yang semakin mengendur dan kaku seperti bahu, pinggul, lutut, serta pergelangan kaki. Peregangan di bagian persendian di tubuh secara teratur akan meningkatkan fleksibilitas sendi.

Tetap sehat di usia lanjut tentu menjadi idaman semua orang

Salah satu cara yaitu dengan Rutin melakukan Medical Check Up 6 bulan sekali agar lebih mudah mendeteksi ada/tidaknya penyakit.

Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menyediakan paket medical check up hingga pemeriksaan osteoporosis.

Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

 

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –


parkinson-1.jpeg

 

Salah satu penyakit neuro degenerative yang kerap dialami para Geriatri adalah Parkinson. Sebuah kondisi di mana terjadi pengecilan di daerah tertentu di otak, yang akhirnya menimbulkan gangguan sistem saraf pusat. Parkinson menyebabkan gangguan pada pergerakan, bahkan dalam kasus yang parah akan menyebabkan ketidakmampuan untuk beraktivitas. Untuk pencegahan Parkinson, orang lanjut usia sangat disarankan untuk tetap aktif bergerak atau beraktivitas

 

Gejala Tremor, Kaku, hingga Ketidakseimbangan Tubuh

Parkinson ditandai dengan kerusakan otak di daerah substantia nigra dan basal ganglia, di mana daerah tersebut menghasilkan senyawa dopamin yang berfungsi sebagai neutrotransmiter (penghantar stimulus berupa rangsangan ke sel saraf, baik di otak maupun di otot).

“Supaya seorang manusia bisa bangun dan melakukan gerakan yang lincah dan terkontrol, itu karena adanya senyawa dopamin ini. Jika terjadi kerusakan otak dan terjadi pengecilan, akan terjadi ketidakseimbangan senyawa-senyawa di otak, salah satunya dopamin itu turun. Kalau dopamin turun akhirnya timbul gejala-gejala klinis yang dikenal Parkinson,” jelas  dr. Nita Kurniawati, Sp. S dari RS. Orthopedi dan Traumatologi Surabaya (RSOT).

“Parkinson ditandai dengan empat gejala utama. Pertama adalah tremor atau gerakan gemetar. Pada umumnya di awali terjadi pada satu sisi yang lambat laun menyerang kedua sisi kanan dan kiri. Kedua, gerakan menjadi sangat kaku. Misalnya kesulitan mengubah posisi dari tangan menekuk menjadi lurus. Ketiga, gerakan menjadi lambat. Ini merupakan gejala yang paling banyak dikeluhkan oleh penderita Parkinson. Biasanya terjadi pada saat posisi tidur ke duduk, duduk berdiri yang membutuhkan waktu lebih lama dari lazimnya. Gejala keempat, merupakan fase yang lebih berat yaitu posture instability atau ketidakstabilan postur. Penderita tidak bisa berdiri atau jalan tegak / lurus. Rasanya seperti mau jatuh, itu karena ada gangguan ketidakseimbangan,” urai dr. Nita.

Yang juga digaris bawahi dr. Nita adalah mengenai perbedaan parkinson dengan parkinsonism. Dijelaskan dr. Nita, Parkinson murni  disebabkan oleh neuro degenerative. Sementara parkinsonism itu mirip parkinson, tapi dari penyebab lain, yang bisa menyebakan kerusakan daerah di otak, dan akhirnya bisa menimbulkan gejala parkinson. Salah satu contohnya adalah stroke, di mana stroke bisa menimbulkan gejala mirip Parkinson.

“Usia penderita parkinsonism juga mulai bergeser ke usia yang lebih muda karena penderita stroke juga disebabkan oleh lifestyle. Usia 40 tahun sudah ada yang mulai terkena, tapi gejalanya berbeda. Bukan tremor duluan, justru postural instability lebih dulu. Jalan tiba-tiba sering jatuh, tapi kakunya nggak ada, tremornya nggak ada. Nah, ini kita curigai parkinsonism. Untuk penyakit semacam itu , mutlak dilakukan imaging kepala atau MRI (Magnetic Resonance Imaging),” jelas dr. Nita lagi.

 

Lifestyle Buruk Picu Penurunan Dopamin

Senyawa dopamin yang berfungsi penting dalam pergerakan manusia, bisa menjadi rusak karena banyak hal. “Kerusakan otak itu atau proses penuaan lebih cepat terjadi karena radikal bebas. Radikal bebas bisa muncul karena keracunan, obat-obatan terlarang, dan lifestyle yang kurang bagus.  Lifestyle tidak bagus terlihat dari penampilan fisiknya lebih tua. Begitupun juga otak, mudah mengerut. Jika tidak ada rangsangan dari luar, kemudian orangnya cenderung pasif, diam, tidak ada aktifitas sehari-hari. Jika seperti itu otaknya semakin mengecil,” jelas dr. Nita.

  1. Nita menyarankan agar menerapkan lifestyle yang sehat untuk mencegah kerusakan dopamin. Salah satunya adalah rutin olahraga. “Karena olahraga menghasilkan senyawa untuk melawan radikal bebas. Kemudian untuk dopamin sendiri, ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa untuk mencegah supaya perburukan gejala parkinson itu tidak berat, minumlah kopi satu gelas sehari dengan catatan jika tidak ada kontra-indikasi. Jadi kalau tidak ada penyakit lain, kopi boleh dikonsumsi meningkatkan dopamin”.

 

Terapi Penderita Parkinson

Sampai saat ini, penyakit Parkinson belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun demikian, ada beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien yaitu melalui terapi penggunaan obat-obatan (medis) dan non-medis. Terapi non medis dilakukan dengan cara bahwa pasien harus tetap melakukan exercise, terus aktif melakukan berbagai aktivitas. Sementara itu, terapi medis adalah dengan penggunaan obat-obatan. “Obat-obatan yang diberikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan atau mengganti dopamin dalam tubuh”.

Jika Parkinson sudah berat dan dengan pengobatan tidak membaik, parkinson dapat dibantu dengan tindakan lewat prosedur Deep Brain Stimulation (DBS), yakni memasang alat di otak untuk stimulasi agar mengeluarkan dopamin itu secara berkala. Atau melalui tindakan Bedah pisau gamma (gamma knife) untuk pasien yang tidak dapat menjalani prosedur DBS, bedah pisau gamma dapat menjadi pilihan. Prosedur ini dilakukan selama 15-40 menit, dengan memfokuskan sinar radiasi kuat ke area otak yang terdampak.

 

Harus Tetap Aktif di Usia Senja

Parkinson memang tidak memiliki risiko kematian secara langsung. Namun, pasien tidak dapat beraktivitas karena Parkinson ini. Seperti tidak bisa bangun dari tempat tidur, tidak bisa berdiri, susah makan dan minum sehingga nutrisi terganggu, maka akan berpotensi diikuti penyakit lainnya seperti infeksi paru, infeksi kulit, infeksi saluran kencing, dll. “Jadi parkinsonnya sendiri sebenarnya tidak, tapi komplikasi dari parkinson itu yang menyebabkan kematian,” papar dr. Nita.

“Untuk pencegahan parkinson, orang dengan usia lanjut harus tetap aktif. Walaupun usianya sudah tua, sudah pensiun, tetap harus cari kesibukan supaya tidak mempercepat pengecilan otak dan tetap bisa aktifitas sehari-hari. Karena jika tidak, orang bisa depresi. Pada saat orang depresi, senyawa dopamin, serotonin semua turun, sehingga dalam waktu dekat bisa muncul demensia dan parkinson,” tutupnya

 

 

Nita Kurniawati, Sp.S

(Dokter Spesialis Saraf)

JADWAL PRAKTEK :

Senin    16.00-18.00

Rabu    17.00-18.00

 

ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya

(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat