Masa pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya melakukan aktivitas fisik. Olahraga menjadi salah satu aktivitas fisik yang lambat laun bergeser menjadi sebuah gaya hidup tersendiri.
Banyak manfaat Kesehatan fisik dan mental dari melakukan olahraga yang cukup. Saat berolahraga tubuh melepaskan hormone serotonin (dikenal sebagai hormone “bahagia”) yang dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Tidak hanya baik untuk Kesehatan jantung karena dapat meningkatkan metabolisme. Dengan olahraga teratur, secara fisik akan cenderung memiliki tulang, otot dan persendian yang kuat. Berolahraga juga dapat menjaga berat badan lebih baik dan mengurangi resiko osteoporosis.
Banyak hal-hal positif yang diperoleh dari berolahraga, namun perlu dicatat bahwa olahraga sebaiknya tidak berlebihan. Terlalu memaksakan tubuh hingga ekstrim bisa menjadi hal yang buruk. Terutama untuk Kesehatan jantung. Aktivitas fisik tetap harus dijalani, namun tubuh juga harus diperhatikan.
Kapan Olahraga Dianggap Berlebihan?
Sampai saat ini belum ada kriteria yang pasti mengenai definisi olahraga yang berlebihan, karena kondisi tubuh setiap orang berbeda. Namun pada umumnya bila tubuh mulai merasa nyeri, sesak nafas, pusing dan keluar keringat berlebihan, sebaiknya segera berhenti.
Menekan batas kekuatan tubuh juga dapat menimbulkan beberapa resiko gangguan Kesehatan, seperti:
- Mudah lelah, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari
- Sulit berkonsentrasi, karena suasana hati yang berubah-ubah
- Sering cedera, karena terlalu memaksakan tubuh
- Gangguan tidur hingga mengalami kecemasan
- Berkurangnya imunitas, sehingga mudah sakit
- Jantung berdetak kencang meski tidak berolahraga
Selain dampak pada fisik yang tidak baik, olahraga melebihi kapasitas diri dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan olahraga atau Sindrom overtraining. Hal ini dapat ditandai dengan rasa cemas yang tinggi bila tidak berolahraga. Memaksakan tubuh walau kondisi badan sedang tidak prima.
Efek Sindrom Overtraining
Olahraga yang berlebihan dapat membuat jantung menjadi stress. Terlalu banyak melakukan Latihan dengan volume yang sangat tinggi tanpa memperhatikan beban tubuh beresiko meningkatkan penyakit kardiovaskular. Peningkatan kadar kalsium yang menumpuk di arteri menghambat aliran darah ke jantung dan bisa menjadi penanda awal penyakit jantung koroner. Kondisi ini merupakan penyebab utama penyakit dan kematian, umumnya menyebabkan nyeri dada, sesak napas, atau serangan jantung.
Yang Harus Dilakukan Bila Olahraga Berlebihan
Tubuh memiliki alarm yang selalu “berkomunikasi” dengan kita. Bila tubuh sudah mengirimkan sinyal seperti nafas tersengal sebaiknya berhenti. Jangan memaksakan daya tahan tubuh. Berhenti sejenak dapat membuat tubuh Kembali bugar.
Lalu konsumsi air mineral dan makanan yang bernutrisi seperti buah-buahan dan sayuran. Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji, karena tidak sehat untuk tubuh.
Istirahat dengan cukup agar tubuh Kembali pulih dan berenergi. Sebab aktifitas olahraga yang direkomendasikan sangat tergantung pada faktor usia dan kesehatan saat ini. Rata-rata pada orang dewasa setidaknya melakukan 150 menit olahraga intensitas sedang dalam seminggu, seperti berjalan kaki, hiking atau bersepeda santai. Jika ingin meningkat intensitas setidaknya 75 menit dalam seminggu seperti jogging atau berenang.
Bila intensitas masih ingin ditingkatkan sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis jantung. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui seberapa besar tekanan yang dapat ditanggung oleh jantung. Sehingga manfaat olahraga akan dirasakan oleh tubuh.
Ronald Torang M.P, Sp.JP
Jadwal Praktik
Rabu: 15.30- 17.30
Informasi Pendaftaran :
RS. ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118
Referensi
https://www.healthline.com/health/exercise-addiction
https://www.healthline.com/health-news/can-exercising-too-much-cause-heart-health-problems#1
https://www.medicalnewstoday.com/articles/184130.php