Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

KENALI-POLIDAKTILI-KONDISI-JARI-BERLEBIH-2-copy-1200x820.jpg

Apa itu polidaktili? Polidaktili merupakan kondisi dimana bayi lahir dengan jari tangan atau jari kaki yang berlebih. Umumnya jari berlebih ini tumbuh di sebelah jari kelingking atau di kaki jari kelima. Kelainan ini terjadi sekitar 1 dari 1000 kelahiran bayi dan cenderung terjadi dua kali lipat lebih banyak pada bayi laki-laki dibandingkan dengan bayi perempuan.

Penyebab Polidaktili

Pada saat di dalam rahim, tangan pertama kali berbentuk seperti dayung. Seiring berkembangnya janin, kemudian membelah menjadi jari-jari yang terpisah. Jika proses ini berlanjut lebih lama dari biasanya, satu jari akan membelah lagi dan menciptakan jari tambahan.

Kebanyakan kelahiran dengan polidaktili ini terjadi tanpa sebab yang jelas. Tetapi penyebab kelainan ini juga bisa terjadi karena faktor genetik, sehingga Riwayat keturunan dari orang tua ke anak menyebabkan bayi lahir dengan kondisi polidaktili.

Diagnosa Polidaktili

Polidaktili dapat didiagnosis pada tiga bulan pertama (trisemester awal) perkembangan melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Bila ditemukan kelainan pada janin, dokter biasanya akan menanyakan apakah ada Riwayat keluarga polidaktili.

Polidaktili juga dapat dideteksi setelah bayi lahir jika dokter mencurigai ada kondisi genetic lain. Tes rontgen atau x-ray juga akan dilakukan untuk menegakan diagnose jenis kelainan yang dialami oleh bayi.

Penangangan Polidaktili

Operasi polidaktili merupakan pembedahan untuk membuang jari tambahan yang berbentuk seperti sungguhan, bukan hanya jaringan lunak. Pengobatan polidaktili adalah sebagi berikut:

  1. Tambahan Jari di Sebelah Kelingking
    Jika tumbuh jari kecil, berukuran kecil dan tidak tumbuh tulang dokter akan mengikatkan tali ketat di sekitar jari tambahan tersebut. Tujuannya adalah memotong suplai darah, sehingga akan lepas secara alami.
    Namun bila jari tambahan memiliki struktur lengkap, seperti ada tulang maka pengobatan dapat dilakukan dengan pembedahan atau operasi.
  2. Tambahan Di Samping Ibu Jari
    Pengobatan untuk jari tambahan di sebelah ibu jari jauh lebih rumit, karena dapat mempengaruhi fungsi jari-jari lainnya. Dokter akan melakukan pembedahan, sehingga menghasilkan satu ibu jari.
  3. Tambahan Jari Di Tengah
    Pembedahan untuk tambahan jari di tengah ini sangat kompleks, lebih rumit dari dua pengobatan sebelumnya. Karena dokter perlu melakukan perbaikan ulang pada kondisi jari untuk memastikan semua berfungsi dengan baik. Umumnya diperlukan lebih dari satu kali operasi agar hasil yang dihasilkan optimal.

Setelah operasi polidaktili dilakukan, jari tangan atau kaki akan dibalut dengan perban dan kemungkinan akan di gips. Lalu dokter juga akan menyarankan untuk terapi rehabilitasi medik. Jika buah hati mengalami polidaktili jangan ragu untuk mengkonsultasikan kepada dokter spesialis orthopedi dan traumatology untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Dr. Anggita Dewi, Sp.OT
Jadwal Praktik
Senin – Jumat : 10.00 – 14.00
Sabtu : 14.00 – 19.00
Minggu : 11.00 – 14.00

Informasi Pendaftaran :RS. ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118

 

Referensi:

https://www.medicalnewstoday.com/articles/321607#diagnosis
https://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/p/polydactyly/
https://www.healthline.com/health/polydactyly#types

 

 

 


dr.-Theri-1200x1195.jpeg

Saat berolahraga maupun beraktivitas sehari – hari dapat berisiko terjadinya cedera. Masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya penanganan cedera dengan tepat, misalnya sudah tahu cedera namun tetap melanjutkan aktivitas. Atau salah dalam penanganan cedera misalnya pergi ke tukang urut. Hal tersebut justru akan menimbulkan dampak cedera yang lebih serius.
Lalu bagaimana sebaiknya yang dilakukan jika mengalami cedera ?
Yuk ikuti Online Discussion dengan topik

“Waspada ! Jangan Salah Penanganan Cedera.”

Narasumber : dr. Theri Efendi, Sp.OT (K)
Hari /tanggal : Sabtu, 6 Maret 2021
Pukul : 10.00 WIB
Live Zoom dan Youtube
Daftar sekarang di:
bit.ly/healthtalkrsot
atau scan barcode pada gambar

ID meeting dan password akan dikirim melalui email.
Dapatkan doorprize menarik dari PT. Novell Pharmaceutical Laboratories !

Gratis dan terbuka untuk umum !
Ikuti Instagram & Youtube kami : @rsotsurabaya


dr.kis-artikel.jpg

Teknologi kesehatan terus berkembang, termasuk untuk tindakan operasi tulang belakang yang dulu identik dengan luka sayatan yang lebar di punggung dan waktu pemulihan yang lama. Kini, dengan teknologi Minimally Invasive Spine Surgery (MISS), semua itu dapat diminimalisir.

Kelainan tulang belakang dapat disebabkan oleh beberapa factor. Trauma atau kecelakaan, infeksi, faktor degeneratif, maupun tumor. Faktor-faktor tersebut akan mengakibatkan ruangan untuk urat atau saraf yang ada di tulang belakang menjadi lebih sempit dan mengakibatkan keluhan-keluhan seperti nyeri pinggang, nyeri tungkai, kesemutan atau tebal/kebas dan jarak jalan yang memendek. “Orang awam biasanya menyebutkan dengan saraf terjepit, tumbuh tulang, atau kecetit” ujar Dr. Komang Agung I. S., dr., Sp.OT (K), dokter ahli spine dari Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi (RSOT Surabaya).

Menurut dr. Komang, dari berbagai faktor penyebab masalah tulang belakang di atas, kasus yang paling banyak ditangani dengan metode operasi minimally invasive surgery adalah kasus kelainan tulang belakang yang disebabkan karena faktor degeneratif atau faktor usia. Yang kedua adalah trauma atau kecelakaan dan masalah tulang belakang karena infeksi. Sementara, tumor ganas pada tulang belakang umumnya tidak dapat ditangani dengan operasi minimal invasive ini. Sedangkan tumor jinak tertentu masih bisa.

  1. Komang melanjutkan, metode minimally invasive spine surgery ini memiliki banyak keunggulan disbanding dengan operasi konvensional, khususnya untuk kasus-kasus degeneratif yang umumnya dialami oleh orang lanjut usia. “Operasi dengan metode minimally invasive hanya memerlukan sayatan 8mm sehingga pendarahannya tidak banyak, proses recovery-nya juga lebih singkat. Hanya butuh 1-2 hari tinggal di rumah sakit pasca operasi. Rehabilitasinya juga lebih singkat, bahkan tidak membutuhkan rehab jika bisa Latihan sendiri di rumah,”papar dr. Komang. Sementara, proses tindakan operasi membutuhkan waktu yang relatif sama dengan operasi konvensional, yakni antara 1-3 jam, tergantung kesulitan kasus yang ditangani.

Proses penanganan dan rehabilitasi yang cepat ini memang merupakan hal yang sangat penting pada masalah tulang belakang, karena tulang belakang diciptakan bergerak dan memiliki mobilitas yang tinggi. Tindakan operasi dengan sayatan lebar, termasuk memasang pen, akan membuat tulang belakang menjadi tidak fleksibel dan membutuhkan proses pemulihan yang lama untuk dapat bergerak seperti sebelumnya. Selain itu, tindakan open surgery atau operasi dengan sayatan terbuka akan membuat pendarahan makin banyak dan rasa sakit yang lebih besar.

“Apaabila kalau orang tua, yang dibutuhkan adalah mobilitas secepat mungkin. Kalau lebih lama di rumah sakit, lebh lama recovery-nya. Tiduran terus, maka goal dari operasinya tidak tercapai. Kita butuh sesegera mungkin selesai, segera rehab, sehingga di rumah sakit tidak lama. Apalagi di era pandemi, tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit”, terang dr. Komang.

 

RSOT – 10 Tahun menjadi Center of Minimally Invasive Spine Surgery

Sebagai rumah sakit yang concern pada masalah tulang, sendi, otot, dan saraf tepi, RSOT kini telah menjadi pusat operasi tulang belakang dengan metode minimal invasive. Hampir semua tindakan operasi tulang belakang karena amasalah degeneratif, mulai leher sampai pinggang, dapat dilakukan di RSOT dengan semua peralatan terkini dan para ahli tulang belakang yang ada di rumah sakit ini.

Dijelaskan oleh dr. Komang, RSOT terus melakukan inovasi dengan mengikuti perkembangan teknologi berkaitan dengan operasi tulang belakang. “Sekarang bukan jamannya lagi operasi tulang belakang dengan cara konvensional dengan sayatan lebar. Sekarang eranya full endoscopic surgery dimana semua proses operasi dapat kita lihat dari monitor”, jelas dr. Komang. “Dulu operasi tulang belakang harus melakukan sayatan sekitar 20 cm, lalu ada Micro Endoscopic Disectomy (MED) dengan sayatan 16-18 mm, Sekaran dengan metode minimally invasive surgery, cukup 8 mm”.

Ditambahkan dr. Komang, ada banyak metode minimally invasive surgery yang bisa dilakukan mulai dari Ballon Kyphoplasty atau suntik semen, Microendoscopic Disectomy (MED), Percutaneous Endoscopic Lumbar Disectomy (PELD), Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD), pasang rod dan screw pada kasus yang tidak stabil pun dipasang Percutaneous dengan irisan kecil. Secara prinsip, semuanya sama dan menggunakan metode minimally invasive. Hanya saja metode-metode tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penanganan dan disesuaikan dengan patologi pasien.

“Dalam tindakan minimally invasive pada tulang belakang, kita berpedoman jangan merusak terlalu banyak saat melakukan operasi. Dan tujuan operasi ini adalah murni untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit, bukan menghilangkan struktur yang sudah rusak karena prose degeneratif”, papar dr. Komang. “Jadi jangan berharap umur 71 jadi umur 17 setelah operasi. Problem pada sendi dan tulang yang kita carikan jalan keluar. Secara quality of life jadi lebih baik. Hidup lebih senang, tidak ada rasa sakit dan Bahagia di hari tua”.

Dr. Komang Agung I. S., dr., Sp. OT (K)

 


mis-1200x1199.jpg

Sambut hari Natal & Tahun baru, RSOT Surabaya memberikan harga spesial biaya operasi sebesar 10% dengan teknik minimal invasif (bedah minimal):

– Rekonstruksi ACL/PCL
– Acromioplasty
– Repair Meniscus
– Arthroscopy
– PELD/MED/PSLD
– Kyphoplasty/Vertebroplasty

Berlaku mulai 7 Desember 2020 s/d 5 Januari 2021.

*S&K berlaku

Informasi
Customer Care RS Orthopedi & Traumatologi
Surabaya
0813.3787.3131


Fr-di-era-covid-1200x1185.jpg

Kondisi gawat darurat sepertipatah tulang bisa terjadi kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun.

 

Jika anda mengalami patah tulang, segera periksakan ke RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

Karena Kami :

  1. RS khusus orthopedi (tulang, sendi dan jaringan lunak disekitarnya)
  2. Poli Orthopedi buka setiap hari bahkan libur nasional tetap buka
  3. Ada 8 dokter spesialis orthopedi dengan berbagai subspesialistik
  4. Kamar operasi khusus untuk kasus orthopedi, tidaktercampur dengan penyakit lain
  5. 5. IGD, ambulans, laboratorium, farmasi, radiologi dan kamr operasi buka 24 jam.

Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya

Jl. Emerald Mansion TX-10 Citraland, Surabaya

(031) 574 32 574 / 0813 3662 1957

IGD : EXT 118 / 0823 3765 5500

 


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat