Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

Tulang-Keropos-Pada-Orangtua-1200x843.jpg

Sahabat Ortho, dengan semakin bertambahnya usia maka organ-organ tubuh mulai mengalami penurunan daya kerja. Salah satu organ tubuh penting yang menunjang tubuh kita yaitu tulang, namun tulang adalah salah satu organ tubuh yang akan semakin rapuh (melemah) seiring dengan bertambahnya usia, kondisi ini biasa disebut osteoporosis. Osteoporosis biasanya banyak dialami oleh orang tua namun, bukan berarti kondisi tersebut tidak dapat ditangani. Jika mendapatkan penanganan yang tepat, maka osteoporosis dapat diminimalisir.

Mengenal Kondisi Tulang Keropos

Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan tulang patah. Tulang merupakan jaringan kehidupan yang memberikan struktur kerangka pada tubuh.  Saat usia muda tulang akan terus melakukan regenerasi untuk menyeimbangkan tubuh. Tetapi, sistem metabolisme tubuh semakin berubah seiring bertambahnya usia dan dapat menyebabkan kondisi tulang semakin rapuh.

Kondisi tulang yang mengalami kerapuhan mempunyai beberapa tingkatan, tahap awal pengeroposan tulang adalah osteopenia dimana keadaaan tulang tidak sekuat usia seharuasnya. Ketika sel -sel tulang yang sudah tua akan melakukan regenerasi, keadaan menjadi tidak seimbang dengan kata lain sel tulang baru mengalami pertumbuhan yang lamban dari pada penghancuran sel tulang yang sudah tua. Seiring dengan berjalannya waktu keadaan tersebut akan menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan strukturnya.

Tulang yang sudah mengalami osteoporosis akan menjadi lebih rapuh dan lebh mudah patah. Osteoporosis paling sering terjadi pada pergelangan tangan, panggul, dan tulang belakang. Ketika kondisi tulang-tulang tersebut melemah dan mengelami cedera maka penyembuhan akan memakan waktu yang lebih lama. Kondisi tulang yang sudah mengalami kerusakan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Penyebab Osteoporosis

Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan osteoporosis, diantaranya :

  • Faktor usia, bagi Wanita yang sudah mengalami menopause dimana produksi hormon estrogen akan berkurang. Keadaan ini menyebabkan penurunan fungsi pembentukan tulang.
  • Konsumsi obat-obatan, yang banyak mengandung kortikosteroid dalam jangka waktu dan panjang dan terus menerus contohnya obat asma, lupus, dll.
  • Gaya hidup kurang sehat, seperti kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol
  • Kurang asupan kalsium
  • Kurang olahraga dan beraktivitas
  • Haid yang tidak teratur atau lama tidak haid
  • Kurang paparan sinar matahari yang cukup

Gejala Osteoporosis

Awal pengeroposan tulang gejalanya tidak umum. Namun seiring berjalanya waktu maka penyakit akan semakin berkembang dan mengakibatkan gejala sebagai berikut :

  • Postur tubuh membungkuk
  • Sakit punggung
  • Resiko tinggi mengalami patah tulang

Perubahan postur tulang belakang yang disertai dengan nyeri punggung dapat menjadi salah satu cara mengidentifikasi seseorang sedang mengalami osteoporosis.

Perawatan Osteoporosis

Jika seseorang sudah didiagnosis osteoporosis, maka dokter akan memberikan saran pengobatan terbaik berdasarkan gaya hidup, usia, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Perawatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan melambatkan pengeroposan.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat tulang yang mengidap osteoporosis :

  • Olahraga dan terapi fisik
  • Penerapan pola makan sehat
  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai yang diresepkan
  • Melakukan fisioterapi, untuk meningkatkan kekuatan tulang
  • Bedah orthopedi atau manajemen perawatan tulang

Pencegahan Osteoporosis

Perlu diketahui bahwa pencegahan osteoporosis dapat dilakukan sejak usia 30an karena pada masa itu kepadatan tulang berada pada tingkat maksimalnya. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis semakin parah :

  • Rutin olahraga
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Konsumsi vitamin D
  • Konsumsi kalsium yang cukup

Kapan Harus ke Dokter

Osteoporosis merupakan salah satu silent disease atau penyakit yang datang secara senyap tanpa adanya tanda-tanda yang tampak sebelumnya. Namun, ketika sudah terkena osteoporosis dampaknya akan sangat terasa. Dampak yang dirasakan pun berbeda-beda, ada dampak yang ringan tapi tak jarang terjadi dampak yang berat sampai mengancam jiwa pasien. Jika Anda sudah merasakan gejala pengeroposan tulang, segera datagi dokter spesialis othopedi di rumah sakit terpercaya agar dapat memastikan kondisi tulang Anda dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Sahabat ortho, Jika Anda, keluarga maupun kerabat mengalami gangguan permasalahan pada tulang jangan khawatir. RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya menyediakan layanan konsultasi rawat jalan yang tersedia juga pada hari libur untuk keluhan tulang dan sendi anda. Dapatkan informasi terkini jadwal dokter yang tersedia dan lakukan appointment di nomor pendaftaran RS yang tertera dibawah ini.

 

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance 24 jam :

(031 574 31 574 ext 118 / 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

 

References :

https://www.alodokter.com/osteoporosis/pengobatan diakses 2023

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/5-langkah-sehat-cegah-osteoporosis-sejak-usia-muda diakses 2023

https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-cara-merawat-lansia-dengan-osteoporosis diakses 2023

https://primayahospital.com/ortopedi/osteoporosis-tulang-keropos/ diakses 2023

Image :

https://www.freepik.com/free-photo/elder-man-with-back-pain_4762066.htm#query=osteoporosis&from_query=tulang%20keropos&position=2&from_view=search&track=sph diakses 2023

 


FOTO-COVER-TEDDY-1200x1800.jpg

Banyak orang yang salah mengira apabila osteoporosis adalah penyakit yang hanya diderita oleh para lansia saja. Ternyata itu salah, penyakit yang menyebabkan pengeroposan tulang ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Biasanya gejala osteoporosis berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, penting untuk kita dalam menjaga kesehatan tulang. Agar Anda lebih waspada, kenali penyebab osteoporosis di usia muda berikut ini :

 

Penyebab osteoporosis di usia muda

  1. Amenorea

Amenorea adalah kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi dalam waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan kadar hormon estrogen wanita menurun, sehingga terjadi pengeroposan tulang. Gejalanya adalah sakit kepala, payudara tidak membesar, gangguan penglihatan, tumbuh rambut di wajah secara berlebihan, rambut rontok, suara berat seperti laki-laki, jerawat, keluarnya air susu (meski tidak sedang menyusui), dan nyeri panggul.

  1. Asupan kalsium rendah

Kalsium adalah mineral penting yang berperan penting dalam proses pembentukan dan menjaga kekuatan tulang. Kurangnya asupan kalsium bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis di usia muda.

  1. Penyakit hormonal

Penyakit yang disebabkan karena faktor hormonal. Misalnya, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, gangguan pada kelenjar adrenal, menurunnya jumlah hormon seks, dan gangguan pada kelenjar hipofisis.

  1. Efek samping konsumsi obat

Misalnya, konsumsi obat kortikosteroid dosis tinggi dalam waktu yang lama. Alasannya karena obat jenis ini berpengaruh pada kekuatan tulang. Jika digunakan dalam waktu lama, bisa memicu pengeroposan tulang yang mengarah pada osteoporosis.

  1. Penyebab lain

Di antaranya adalah riwayat keluarga dengan osteoporosis, kebiasaan merokok dan minum alkohol, adanya malabsorbsi nutrisi (seperti pada pengidap penyakit celiac dan Crohn), serta tubuh tidak aktif dalam waktu lama (misalnya karena harus istirahat di kasur dalam waktu lama).

  1. Kondisi genetik

Adalah penyakit tertentu yang dialami sejak lahir yang membuat tulang anak mudah keropos. Contohnya adalah osteogenesis imperfecta, idiopathic juvenile osteoporosis, dan sindrom turner.

  1. Terlalu kurus

Pada dasarnya tulang akan giat membentuk sel asalkan ditekan oleh bobot sebagai pemberatnya. Jika terlalu kurus maka masa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

 

Apa gejalanya ?

Gejala osteoporosis pada usia muda biasanya serupa dengan yang dialami pada orang tua. Tanda dan gejalanya antara lain :

  • Nyeri tulang, terutama di tungkai, lutut, pergelangan kaki,dimana itu semua akan dirasakan pada saat Anda berjalan, keadaan tersebut semakin lama akan semakin berat.
  • Riwayat patah tulang secara berulang, tetapi dengan trauma yang ringan.
  • Kondisi tinggi badan yang terlalu pendek.
  • Tulang belakang membungkuk.

 

Mencegah osteoporosis di usia muda

Adanya risiko osteoporosis di usia muda membuat banyak orang merasa khawatir. Pastinya siapapun Anda tidak akan mau mengalami hal tersebut, maka dari itu kita perlu melakukan langkah dalam pecegahan risiko osteoporosis di usia muda dengan cara berikut :

  • Rutin dalam berolahraga
  • Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D
  • Hindari kebiasaan buruk dalam menerapkan pola hidup sehat, misalnya tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, serta mengurangi minuman bersoda
  • Konsumsi asupan makanan yang mengandung banyak protein
  • Lakukan skrining tes kepadatan tulang secara berkala

Praktikkan cara-cara sehat diatas untuk mendapatkan tulang yang kuat dan sehat terhindar dari osteoporosis di usia muda.

Selain Anda  bisa melakukan langkah di atas, Anda juga dapat melakukan skrining atau pemeriksaan berkala di RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya. Dokter akan membantu dan menjelaskan kesehatan kondisi tulang Anda.

 

Informasi Pendaftaran :

RS ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI SURABAYA
JL. Emerald Mansion TX 10, Citraland – Surabaya
(031) 57431574 / 57431299
IGD : 082337655500 ext 118

 

 

 

 

Referensi :

https://www.halodoc.com/artikel/osteoporosis-di-usia-muda-apa-sebabnya

https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-Events/Advertorial/2020/10/23/08/11/5-Langkah-Sehat-Cegah-Osteoporosis-Sejak-Usia-Muda

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3616666/kenali-osteoporosis-pada-anak-dan-remaja

https://www.nutrimart.co.id/blog/osteoporosis-ternyata-bisa-terjadi-di-usia-muda/

https://www.nof.org/preventing-fractures/general-facts/what-women-need-to-know/

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/osteoporosis-and-exercise

https://orthoinfo.aaos.org/en/staying-healthy/exercise-and-bone-health/

https://www.spine-health.com/conditions/osteoporosis/effects-stopping-smoking-and-alcohol-abuse-osteoporosis


pencegahan-osteoporosis.jpg

Banyak di antara masyarakat yang tidak menyadari bahwa tulangnya sudah keropos dan baru datang ke rumah sakit dalam kondisi tulang yang retak atau patah. Padahal, dengan tindakan prefentif atau pencegahan, sebenarnya osteoporosis dapat dicegah atau diminimalisir. Apa saja yang bisa dilakukan?

Tulang adalah anggota tubuh yang sangat vital, karena berfungsi untuk menyangga tubuh. Untuk itu, menjaga tulang agar tetap sehat merupakan hal yang sangat krusial. Asupan kalsium yang cukup mutlak diperlukan untuk memastikan bahwa tulang tetap dalam kondisi yang baik.

Berita baiknya, kita diberi kesempatan untuk dapat menabung kalsium hingga sekitar umur 35 tahun. Dengan tabungan kalsium yang cukup, saat memasuki usia 35 tahun ke atas, dimana penyerapan kalsium pada tulang sudah berangsur berkurang, pengeroposan tulang bisa dihindari atau diminimalisir.

”Jadi harus dipastikan bahwa sejak dari kandungan, masa perkembangan, hingga dewasa, asupan kalsium kita tercukupi,” ujar dr. Henry Ricardo Handoyo, Sp. OT., MBiomed ketika ditemui majalah  Orthopedi di ruang praktiknya di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi (RSOT) Surabaya.

Namun dr. Henry juga meminta masyarakat tidak salah persepsi dengan ajakan untuk menabung kalsium sedari dini. Menurutnya, menabung kalsium bukan berarti mengkonsumsi asupan kalsium secara ekstrim, karena manusia sudah memiliki takaran kebutuhan kalsium per hari. Jika asupan kalsiumnya berlebih, maka akan dibuang lewat air seni atau buang air besar.

”Jadi harus bijak juga. Kalau bisa dibuang saja sih tidak masalah. Tapi kelebihan kalsium mungkin juga menimbulkan efek samping. Misalnya untuk jantung, karena kalsium juga berfungsi untuk kontraksi otot, sehingga estabilitas jantung terlalu meningkat. Mungkin juga berimbas ke ginjal yang jadi terbebani, karena kalsium ini kan diekskresi lewat ginjal,” terangnya. ”Orang dewasa membutuhkan 1.200 mg – 1.300 mg kalsium per hari. Tidak perlu setiap makan dihitung miligram kalsiumnya, nanti malah repot. Intinya, tiap hari minum susu, makan buah, sayur, itu sudah bagus.”

Beberapa makanan yang tinggi akan kalsium yang cukup memenuhi kebutuhan kalsium antara lain ialah susu dan turunannya memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, seperti yogurt, dan keju yang menurut penelitian memiliki kandungan kalsium paling tinggi.

Sumber kalsium terbaik juga bisa didapat dari buah dan sayur. Ada empat sayuran yang memiliki kalsium tinggi, yakni sawi, bayam, lobak hijau, dan kubis. Sementara dari buah, jeruk, pisang, stroberi, dll.

Menurut dr Henry, selain susu, sumber kalsium terbaik juga bisa didapat dari vitamin D yang merupakan ”best friend” dari kalsium. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D adalah ikan-ikan dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden, dll.

REKOMENDASI UNIVERSAL TERHADAP PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS

Dunia kedokteran memiliki rekomendasi  yang bersifat universal berkaitan dengan pencegahan osteoporosis. Ada lima poin yang tertera dalam rekomendasi tersebut:

  • Mencukupi Asupan Kalsium dan Vitamin D

Seperti yan telah dijelaskan di atas, mencukupi asupan kalsium dan vitamin D adalah hal yang sangat mendasar pada pencegahan osteopororosis. Masyarakat juga disarankan meningkatkan kewaspadaan pada kondisi-kondisi tertentu, utamanya bagi wanita yang memasuki masa menopause, dimana pada masa itu akan terjadi pengurangan masa tulang secara masif berkaitan dengan menurunnya hormon estrogen secara signifikan dan berpengaruh pada metabolisme tulang. 

  • Olahraga yang Cukup

Olahraga juga sangat penting dilakukan untuk penguatan otot, karena ototlah yang menggerakkan tulang. Tulang juga baru dapat membentuk sel-selnya atau remodeling jika digerakkan. Untuk pencegahan, olahraga yang bisa dilakukan minimal adalah jalan kaki, yang bisa dilakukan dengan intensitas tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit. Mereka yang berusia muda bisa melakukan olahraga yang lebih high impact seperti aerobic, lari, basket, dll. Sementara yang berumur lebih tua disarankan melakukan olahraga yang low impact seperti berjalan, taichi, dll.

  • Mencegah Risiko Jatuh

Olahraga yang dijelaskan di atas, juga berkaitan dengan meminimalisir risiko jatuh. Selain itu, hal-hal non-teknis seperti memastikan kondisi rumah dalam keadaan yang baik (tidak licin, tidak ada kabel berserakan di bawah, dll) juga diperlukan. Sebab, jatuh adalah hal yang benar-benar harus dihindari, apalagi jika sudah masuk dalam fase osteopenia (pra-osteoporosi). Mereka telah masuk fase osteopenia atau osteoporosis memiliki risiko patah tulang yang lebih besar dibanding mereka yang kondisi tulangnya baik.

  • Gaya Hidup Sehat

Ada beberapa kebiasaan yang wajib dihindari untuk mencegah pengeroposan tulang. Beberapa diantaranya adalah tidak merokok dan meminum alkohol, karena keduanya jelas-jelas merusak tulang. Konsumsi terhadap protein yang berlebih, biasanya dari daging-daging juga sebaiknya dihindari, karena akan meningkatkan suasana asam di tubuh. Terlalu banyak kopi dan minuman soda juga tak baik untuk tulang.

  • Periksa Pepadatan Tulang

Hal terakhir yang direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan terhadap osteoporosis adalah pemeriksaan Bone Mass Density (BMD) atau pemeriksaan massa kepadatan tulang yang dilakukan dengan alat yang bernama Dexa. Wanita yang telah memasuki menopause, pria berumur sekitar 60 tahun, mereka yang memiliki penyakit yang disebabkan oleh keganasan seperti tumor, kanker, gangguan liver, ginjal, dl disarankan untuk melakukan pemeriksaan BMD.


kopi-decaf.jpg

Tak sekedar minuman, ngopi telah menjadi budaya dan bagian kehidupan masyarakat. Bahkan, ngopi  telah menjadi sarana sosialisasi dan bukti eksistensi diri. Namun, yang harus disadari ada risiko kesehatan yang mengintai dari asupan kafein berlebih. Sampai sejauh mana ngopi masih masuk batas aman ?

Selain usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, riwayat trauma, kelainan hormonal, atau jenis-jenis penyakit ganas tertentu, ada beberapa gaya hidup yang dapat menjadi pencetus terjadinya osteoporosis. Salah satunya adalah asupan kafein yang berlebih yang biasanya didapat dari mengkonsumsi terlalu banyak kopi.

Menurut dr. Henry Ricardo, Sp.OT salah satu dokter RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya (RSOT), kafein seperti yang ada pada kopi memiliki efek meningkatkan pengeluaran kalsium tulang. “Kalau masih satu cup sehari, bolehlah. Tapi kalau empat atau lima cup sehari, itu akan berpengaruh pada kesehatan tulang”, ujarnya.

Perbedaan tulang normal dan tulang yang mengalami keropos (osteoporosis)

Yang menjadi masalah kafein juga memiliki efek kecanduan, sehingga orang yang memiliki kebiasaan ngopi harus berusaha ekstra keras untuk keluar dari kebiasaan tersebut dan beralih pada pilihan yang lebih sehat.

Dikutip dari United States Department of Agriculture (USDA), kandungan kafein dalam 100 gram kopi mencapai 40 mg. sementara kopi jenis espresso lebih tinggi lagi: 212 mg dalam 100 gram-nya.

Lalu, seberapa banyakkah kafein yang boleh kita konsumsi setiap harinya? Menurut ahli gizi dari RSO, jawabannya akan berbeda untuk tiap-tiap orang tergantung kondisi masing-masing. “Batasan seberapa banyak asupan kafein yang diperoleh untuk kita konsumsi tergantung beberapa faktor, termasuk riwayat sakitnya. Misal punya diabetes, dll. Tapi kalau orang normal batasan asupan maksimal kafein perhari adalah sekitar 200 mg”, ujarnya. Kafein berlebih akan juga mempercepat osteoporosis jika tidak dibarengi dengan konsumsi kalsiumj yang cukup.


tulang-kuat.png

Osteoporosis merupakan kondisi dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat berkurangnya masa tulang. Khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama. Untuk mengatasi terjadinya osteoporosis dapat dicegah dengan berbagai cara, seperti asupan gizi seimbang yang yang terkait dengan pembentukan tulang seperti  kalsium, vitamin D, dan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur.

Seiring dengan bertambahnya umur, terjadi beberapa penurunan fungsi tubuh kita seperti penurunan penyerapan kalsium pada usus, penurunan kapasitas kulit untuk mensintesis vitamin D, penurunan efisiensi ginjal dalam mempertahankan kalsium yang dapat menyebabkan kehilangan kalsium dalam urin, penurunan kapasitas ginjal untuk mengubah vitamin D menjadi bentuknya yang paling aktif (1,25-dihidroxy-vitamin D). Pada orang tua kulit menghasilkan vitamin D 4x lebih sedikit bila terkena sinar matahari, dibandingkan dengan orang muda.

Banyak orang memahami peran kalsium untuk kesehtan tulang mereka, tetapi mereka mungkin tidak menyadari bahwa produk susu bukan satu-satunya sumber untuk mendapatkan kalsium yang baik. Pedoman  makan sehat menyarankan Anda mengonsumsi sebagian besar kalsium dari sumber tanaman, bukan dari susu. Karena susu juga memiliki tinggi lemak jenuh yang menyebabkan penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, dan beberapa penyakit degeneratif lainnya.

Beberpa sumber kalsium yang berasal dari nabati antara lain: bayam, kangkung, brokoli, produk kedelai dan kacang-kacangan. The American Heart Association telah menerbitkan studi yang menunjukkan bahwa lebih baik orang menyerap kalsium dari sumber nabati daripada kalsium non nabati.

Bukan hanya kalsium untuk membantu memperkuat tulang beberapa vitamin juga berperan penting dalam membantu memperkuat tulang, seperti vitamin D dan vitamin K. Vitamin D adalah vitamin yang membantu untuk kesehatan tulang. selain itu penelitian telah menemukan bahwa vitamin K memiliki peran penting dalam membangun tulang. vitamin K adalah vitamin larut lemak yang sangat penting untuk fungsi beberapa protein penting dalam pembentukan darah. Hal ini juga pengting dalam meningkatkan kemampuan mineral untuk mengikat bersama-sama tulang pembentuk.


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat