Please wait...



Blog

CLASSIC LIST

young-lady-suffering-from-shoulder-pain-green-shirt-looking-uncomfortable-1-scaled.jpg

Sahabat ortho, sendi bahu merupakan sendi bola dan rongga yang terdiri dari 3 buah tulang. Tulang tersebut yaitu tulang lengan bagian atas, tulang belikat dan tulang selangka yang disokong oleh ligamen, tendon, otot agar posisi tetap stabil. Tahukah Anda bahwa bahu memberikan rentang gerak terbesar dalam tubuh kita. Ia memungkinkan kita untuk mengangkat dan memutar lengan ke segala arah. Dan untuk membantu kita menggerakkan bahu, sendi dibantu oleh cairan yang bernama cairan synovial yang melumasi kapsul bahu sendi.

Jika kapsul pada bahu menebal dan menjadi lebih kaku kencang serta berkurangnya cairan sinovial pada sendi maka dapat menyebabkan kekakuan pada bahu. Kondisi inilah yang dimaksud dengan Frozen Shoulder.

Frozen Shoulder atau Adhesive Capsulitis adalah gangguan yang terjadi di area bahu berupa rasa kaku dan nyeri. Kondisi ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu hingga terkadang tidak dapat digerakkan sama sekali. Kondisi ini biasanya berlangsung dalam hitungan bulan hingga tahun dan jarang kambuh di lokasi yang sama.

Bagaimana Gejalanya?

Dilansir dari Mayo Clinic gejala utama Frozen Shoulder  adalah rasa sakit dan kekauan yang menyebabkan bahu sangat suilt digerakkan atau bahkan tidak bisa digerakkan sama sekali. Gejala ini muncul dan biasanya terbagi menjadi 3 tahap, setiap tahapan berlangsung dalam beberapa bulan.

Berikut 3 tahapan gejala Frozen Shoulder :

  1. Freezing Stage

Nyeri setiap kali bahu digerakkan sehingga menyebabkan rentang gerak bahu terbatas. Tahap ini berlangsung sekitar 6 – 9 bulan.

  1. Frozen Stage

Nyeri berkurang, tetapi bahu semakin kaku dan sulit untuk digerakkan. Tahap ini berlangsung sekitar 4 – 12 bulan.

  1. Thawing Stage

Rentang gerak bahu membaik yang berlangsung selama 6 bulan sampai 2 tahun.

Apa Penyebabnya?

Belum diketahui pasti penyebab dari Frozen Shoulder. Namun ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami Frozen Shoulder. Diantaranya :

  1. Berjenis kelamin perempuan
  2. Berusia 40 tahun keatas
  3. Menderita penyakit sistemik seperti diabetes, Parkinson, TBC, penyakit jantung, dan gangguan hormone tiroid (Hipertiroid dan Hiptiroid).
  4. Mengalami imobilitas (tidak dapat bergerak) dalam waktu yang lama, misalnya akibat stroke, patah tulang pada lengan, pemulihan pasca operasi, cedera pada rotator cuff (otot pada bahu)

 

Bagaimana Diagnosis Frozen Shoulder?

Dirangkum dari HealthLine, langkah awal yang dilakukan adalah dengan melihat riwayat medis dan pemeriksaan fisik penderita. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat seberapa nyeri yang dirasakan dan untuk melihat jangkauan gerak pasien akibat frozen shoulder.

Beberapa pemeriksaan diagnostik mungkin juga diperlukan. Dokter akan melakukan pemindaian resonansi magnetik (MRI). Rontgen mungkin juga diuperlukanuntuk memeriksa radang sendi atau kelainan lainnya. Anda mungkin memerlukan artrogram untuk rontgen, yang melibatkan penyuntikan pewarna ke sendi bahu Anda sehingga dokter dapat melihat strukturnya.

Pengobatan Frozen Shoulder :

  1. Obat-obatan

Obat-obatan yang akan diberikan oleh dokter bertujuan untuk meredakan nyeri dan peradangan yang terjadi (Contoh ; aspirin dan ibuprofen). Jika nyeri terus terjaid, mungkin dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid ke area bahu yang bermasalah.

  1. Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)

Terapi fisik bertujuan untuk mengembalikan jangkauan lengan semaksimal mungkin. Selama sesi fisioterapi, dokter juga akan melakukan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation). TENS adalah terapi listrik yang dilakukan dengan menghantarkan arus listrik kecil melalui elektroda yang ditempelkan di kulit. Arus listrik tersebut bertujuan untuk menghambat impuls saraf yang menyebabkan rasa nyeri.

Selain terapi tersebut, pasien juga bisa melakukan kompres dingin pada bahu selama 15 menit di rumah dan lakukan beberapa kali dalam sehari. Hal ini dinilai cukup efektif untuk meredakan nyeri pada bahu.

  1. Perawatan Mandiri

Perawatan Mandiri sangat membantu mempercepat pemulihan. Diantaranya menggunakan obat sesuai dengan anjuran dokter, rutin berolahraga, ikut bimbingan dan ahli fisioterapi atau mengompres bahu yang nyeri dan kaku dengan menggunakan es batu. Kuncinya adalah, Anda mampu mempertahankan gerak bahu, sehingga Anda sangat dianjurkan untuk rutin melakukan rangsangan gerak bahu.

  1. Operasi

Operasi dilakukan jika konsumsi obat, fisioterapi dan perawatan mandiri tidak efektif membuat keluhan membaik. Tindkaan ini bertujuanuntuk melonggarkan beberapa jaringan ikat di sekitar bahu dan biasanya operasi dilakukan dua kali. Operasi pertama disebut manipulasi, sedangkan operasi kedua akan menggunakan alat arthroscopy untuk memotong jaringan parut.

erasi dilakukan jika konsumsi obat, pengobatan alternatif, dan perawatan mandiri tidak membuat frozen shoulder membaik. Tindakan ini bertujuan untuk melonggarkan beberapa jaringan ikat di sekitar bahu dan biasanya operasi dilakukan dua kali. Operasi pertama disebut manipulasi di bawah anestesi, sedangkan operasi kedua menggunakan arthroscopy untuk memotong jaringan ketat dan parut. Kedua operasi ini dilakukan pada waktu yang bersamaan.

Bagaimana Pencegahannya?

Dikutip dari Cleveland Clinic, menjalani fisioterapi setlah mengalami cedera pada bahu yang menyebabkan bahu teras sakit dapat membantu mengurangi risiko terkena Frozen Shoulder. Selain itu, fisioterapi juga disarankan untuk segera dilakukan oleh penderita yang mengalami stroke untuk mencegah kekaukan pada sendi bahu dan sendi lain yang mungkin terdampak.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anda atau keluarga anda mengalami gejala yang telah disebutkan diatas, maka segera periksakan ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi terdekat anda. Konsultasikan keluhan seputar kesehatan tulang, otot, sendi anda ke dokter spesialis orthopedi terdekat anda atau ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya.

Poli Orthopedi dan Traumatologi Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya buka setiap hari (Senin – Minggu), tanggal merah TETAP BUKA.

IGD, Ambulance, Farmasi, Radiologi, Laboratorium 24 Jam.

Informasi dan pendaftaran :

(031) 574 31 574 / 574 31 299
Whatsapp 0813 3662 1957 / 0813 3787 3131

IGD dan Ambulance :

(031 574 31 574 / 574 31 299 ext 118

Whatsapp 0823 3765 5500

RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya
– Your Bone and Joint Solution –

References :

MayoClinic. Diakses pada 2022. Frozen shoulder.

Healthline. Diakses pada 2022. Frozen Shoulder. 

Medscape. Diakses pada 2022. Adhesive Capsulitis (Frozen Shoulder).

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Frozen Shoulder

Image :

https://www.freepik.com/free-photo/young-lady-suffering-from-shoulder-pain-green-shirt-looking-uncomfortable_15330814.htm#page=4&query=shoulder%20pain&position=31&from_view=search


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat