Please wait...

Cedera Bahu pada Kalangan Olahragawan

December 18, 2017 by soth-admin0
shoulder-pain.jpg

Jumlah cedera bahu ternyata juga cukup “bersaing” dengan permasalahan tulang dan sendi lutut. Menariknya, banyak diantara penderita cedera bahu ini berasal dari kalangan usia muda.

Terdapat banyak macam cedera bahu, mulai bantalan sendi yang robek, penjepitan di daerah bahu, dislokasi bahu, hingga robeknya urat atau tendon. Cedera tersebut akan membuat pasien merasa nyeri pada bahu dan tidak bisa mengangkat tangan dengan sempurna.

Secara garis besar, ada dua penyebab cedera bahu : Trauma dan proses degeneratif. Dari dua sebab tersebut, cedera bahu karena trauma naik cukup signifikan seiring dengan meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat pada olahraga, khususnya dikalangan usia muda. “Kebanyakan olahraga, atau salah tumpuan saat jatuh, sehingga terjadi dislokasi bahu atau sendi keluar dari tempatnya, atau bisa juga tendonnya robek,” ujar dr. Theri Effendi, Sp.OT.

Permasalahan sendi ini juga dapat diakkibatkan karena repetitive injury atau kerusakan pada sendi yang disebabkan kesalahan gerak yang dilakukan secara terus menerus. Pada olahraga, misalnya, cedera bahu dapat dialami karena kurangnya pemanasan atau teknis gerakan olahraga yang salah. “Ada juga yang karena overused. Banyak juga orang tua yang mengalami gangguan bahu karena masih melakukan olahraga seperti bulu tangkis, atau tenis dalam intensitas yang tinggi.”

PENANGANAN DENGAN ARTHOSCOPY

Sama halnya dengan penanganan permasalahan sendi lutut, arthoscopy merupakan salah satu tindakan yang disarankan pada semua orang yang mengalami masalah sendi grade awal.

Menurut dr. Theri, teknik arthoscopy sangat efektif untuk menangani cedera bahu, karena dapat lebih spesifik mendiagnosa dan menangani permasalahan pada tendon atau bantalan bahu yang robek. “Justru akan lebih sulit kalau dengan open surgery atau operasi dengan luka yang lebar,” tukasnya. “Sendi bahu ini memang lebih rumit dibanding dengan lutut misalnya. Fisioterapinya juga harus lebih fokus. Jadi memang harus ditangani oleh ahlinya.”


Leave a Reply


Copyright by Surabaya Orthopedi 2021

WhatsApp Live Chat